Kamis, 19 November 2009

Munajat Kaum Binatang

Oleh Guru:
--KH. Ahmad Mustofa Bisri--

(Liputan eksklusif dari pertemuan rahasia Masyarakat Binatang Peduli Alam)

Syahdan;
Di suatu malam yang senyap ketika malaikat rahmat turun menawarkan ampunan dan sekalian manusia lelap.

Para binatang dari berbagai etnis dan golongan yang masih tersisa di muka bumi --
dari golongan binatang buas, binatang air, unggas ternak, serangga, dan segenap binatang melata -- diam-diam berkumpul di padang gersang terbuka yang dahulu merupakan rimba belantara tempat tinggal mereka untuk membicarakan nasib mereka
kaitannya dengan kelakuan dan perlakuan manusia yang kezalimannya semakin merajalela.

Dalam pertemuan akbar masyarakat binatang itu semua kelompok menyampaikan keluhan yang sama.

Domba, kambing, buaya, ular, tikus, anjing dan kecoak misalnya menyatakan bahwa selain dilalimi, selama ini nama mereka telah digunakan dan dinodai oleh manusia
dengan semena-mena.

Setelah semua menyampaikan keluhannya tentang nasib mereka yang kian sengsara akibat ulah manusia dan mengakui ketidakberdayaan mereka akhirnya disepakati saat ini juga
mengadukan ihwal mereka kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Demikianlah;
Onta yang mereka tunjuk memimpin doa dengan khusyuk mulai memanjatkan munajatnya dan sekalian binatang mengamininya

“Ya Allah ya Tuhan kami;
Ampunilah kami.

Malam ini kami yang masih tersisa dari makhluk binatang berkumpul menyampaikan
keluhan kami kepadaMu

Kepada siapa lagi kami mengeluh kalau bukan kepadaMu dan ampunilah kami bila kami tergesa-gesa menyampaikan munajat kami ini.

Sebelum kaum manusia yang Engkau angkat menjadi khalifahMu memergoki dan menghabisi kami, perkenankanlah Kami menyampaikan jeritan kami.

Istighatsah kami.

Ya Allah ya Tuhan Yang Maha Mengetahui;
Karena Engkau, selama ini kami siap mengabdi dan rela berkurban untuk manusia.

Tapi manusia atas nama khalifah dengan sewenang-wenang melalimi kami.
Mereka jarah tempat tinggal kami atau memorak-porandakannya.
Mereka rampok makanan kami atau menghancurkannya
Mereka rebut peran kami atau menghentikannya
Mereka saingi naluri kami atau mengalahkannya
Mereka santap keturunan kami atau memusnahkannya

Mereka rampas kehidupan kami
Sebelum sempat kami nikmati

Engkau beri mereka kekuasaan atas dunia
Namun mereka membiarkan diri mereka dikuasai dunia
Maka semakin hari kelaliman dan keisengan mereka semakin menjadi-jadi.

Puji-syukur bagiMu ya Tuhan
Engkau telah menghajar mereka
Melalui tangan-tangan mereka sendiri
Mereka kini panik dan di antara mereka bahkan menjadi kalap
Dengan bangga mereka saling terkam dan saling basmi
Mencabik-cabik kemanusiaan mereka sendiri
Dan kami pun semakin tidak bisa mengenali mereka
karena mereka sudah sama dengan kami.
Bahkan dalam banyak hal mereka melebihi kami sendiri

Ya Allah ya Tuhan yang Maha Adil
Kami akui kadang-kadang kami saling terkam dan memangsa
Namun Engkau tahu karena kami terpaksa.
Bukan karena kerakusan dan kebencian.
Di antara kami memang ada yang kejam,
tapi kami tidak membakar, menyiksa, dan sengaja memusnahkan
Karena kami tahu itu hakMu semata.
Mereka bahkan dengan berani membawa-bawa namaMu
untuk menghancurkan nilai-nilai ajaranMu yang mulia
Atas namaMu mereka meretas tali persaudaraan
Yang Engkau suruh jalin
Atas namaMu mereka mengobarkan kebencian
Yang Engkau benci.

Ya Allah ya Tuhan kami yang Maha Bijaksana
Kini di kalangan manusia ada juga yang berdoa dan melakukan istighatsah
Karena merasa resah
Tapi apakah ada yang benar-benar merasa bersalah?
Mereka tidak malu terus meminta kepadaMu

Padahal segala yang mereka perlukan --
yang mereka minta atau tidak mereka minta --
terus Engkau limpahkan kepada mereka
dan mereka nikmati tanpa mereka syukuri.

Ya Allah ya Tuhan kami yang Maha Pengasih
Kamilah yang lebih pantas melakukan istighatsah
Karena kami adalah makhlukMu yang paling kalah.

Ya Allah ya Tuhan Yang Maha Murah;
Kami tidak meminta apa pun untuk diri kami
Kami sudah puas dengan apa yang Engkau anugerahkan kepada kami
Kami hanya meminta untuk kebaikan khalifahMu
Karena hanya dengan kebaikan mereka
Kami dapat dengan tenang bersujud dan bertasbih kepadaMu.

Kami memohonkan ampunan untuk mereka
Terutama untuk mereka yang tidak merasa perlu memohon ampunan karena tidak merasa bersalah atau tidak merasa malu.

Ya Tuhan,
Jangan terus Engkau biarkan kalbu mereka tertutup noda-noda dosa
Sehingga nafsu menguasi mereka dan mengaburkan pandangan jernih mereka

Ya Tuhan,
Sadarkanlah mereka akan hakikat kehambaan dan kekhalifahan mereka
agar mereka tetap rendah hati meski berkuasa
agar mereka tidak terus asyik hanya dengan diri mereka sendiri
agar nurani mereka tak terkalahkan oleh hawa nafsu dan setan
agar kasih sayang mereka tak terkalahkan oleh dendam dan kebencian
agar mereka tidak menjadi laknat dan benar-benar menjadi rahmat bagi alam semesta.

Ataukah Engkau ya Tuhan
Memang hendak mengganti mereka
Dengan generasi yang lebih beradab?

Amiin.