Kamis, 01 Oktober 2009

Etika siswa sekarang

Ass.Wr.Wb.
Dear All
Hm.....soal siswa yang melempar kapur ke gurunya, ini hanya sebagian kecil tatakrama ketimuran yang sudah terganggu.Bahkan ada siswa yang pernah menampar guru, bahkan memukulnya .....cuma tidak terekspos kemedia. Justru malah guru-guru yang melakukan kekerasan terekspos berbagai media elektronik, maupun cetak. Semua selalu kembali kepada sebab akibat, sebagai hukum alam.....tidak hanya satu sisi disudutkan..
Ini merupakan efek samping dihapuskannya pelajaran budi pekerti atau tata krama yang, hendaknya semua level, pelajaran etika ini sebenarnya layak dipertahankan, dengan kemasan baru. Menyesuaikan generasi MTV yang sudah mulai melupakan etika yang paling sederhana, seperti hormat pada yang lebih tua, menyanyangi yang muda dst. Gaya berpakaian resmi untuk acara resmipun mulai diabaikan, presenter MTV dengan santainya mengangkat kaki yang bersepatu keatas sofa empuk, mengikuti gaya ala barat padahal dia asli melayu / Indonesia.
Kita dengan mudahnya mengatakan itu tugas guru agama, dan bp tidak perlu ada pelajaran etika lagi secara khusus. Kenapa tidak?
Kasus kasus sederhana sering terjadi, bel bergantian pelajaran siswa dengan santai keluar masuk kelas. Padahal gurunya sedang dalam perjalanan ke kelas tersebut. Kalau gurunya berhalangan hadir, KM nya kadang tidak berusaha mencari tahu ke ruang guru, atau minta tugas kepiket.Bahkan ada sekelompok kelas yang sedang belajar, begitu mendengar bel langsung keluar tanpa ritual doa penutup bersama. Padahal tas dan guru yang bersangkutan masih berada di kelas. Alhasil sang guru terbengong- bengong melihat sikap sepontan siswanya tersebut. Mungkin mereka melihat contoh pidato kenegaraan Presiden SBY, lupa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Mungkin semuanya kena virus lagunya KUBURAN lupa....lupa kuncinya.

W'ass.wr.wb
By : Rr.metta P.wardhani