Selasa, 06 Oktober 2009

9 cara agar ortu percaya...

Dalam banyak kesempatan di awal tahun ajaran baru, ada kecenderungan sama yang terjadi dari tahun ke tahun di tiap sekolah. Kecenderungan itu adalah keinginan yang kuat dari pihak orang tua agar siswa nya dipegang atau di ajar oleh guru tertentu.

Jika sekolah anda tidak menerapkan system rotasi, maka orang tua siswa akan pasrah adanya. Tapi lain jika mereka tahu bahwa akan terjadi rotasi apalagi tahu dengan siapa nanti anaknya akan di ajar, akan lain ceritanya.

Sebenarnya dari mana kecenderungan itu berasal. Apakah dari faktor suka atau tidak suka atau factor `kepercayaan' . Saya lebih suka menggaris bawahi faktor kepercayaan dalam hal ini. Jika itu sebabnya berarti ada guru yang dipercaya dan ada yang tidak. Mengapa hal ini bisa terjadi? Dari pengamatan yang saya lakukan untuk menjadi guru yang bisa dipercaya orang tua siswa mudah sekali caranya.

Berikut ini cara yang bisa anda tempuh;

1. Jaga kerapihan anda, berpakaian yang pantas dan bersih. Tidak perlu yang mahal tapi cukup tampil dengan padu padan yang serasi. Jika sekolah anda punya seragam, hal ini jauh lebih baik. Tapi jaga janga sampai anda menggunakan seragam untuk kesempatan lain. Seragam mengajar hanya dipakai saat mengajar.

2. Kerapihan belum tentu pantas. Terhadap guru masyarakat kita cenderung punya standar tersendiri. Jika anda ibu guru anda tentu tidak ingin dipanggil dengan panggilan `mbak' (panggilan untuk pengasuh anak di Jakarta) hanya gara-gara kurang mencerminkan gaya berpakaian seorang guru.

3. Anda tentu pernah atau sering berhubungan dengan perbankan atau pernah pergi ke bank untuk suatu urusan. Lihat lah gaya para karyawan di sana bersikap dalam meraih kepercayaan pelanggan. Amati gaya berbicara, sikap tubuh saat berdiri dan duduk, cara menyapa, cara menjelaskan dan banyak sikap lain yang positip untuk diterapkan dalam lingkungan pekerjaan kita sebagai pendidik.

4. Pelihara terus kepercayaan diri kita sebagai guru. Timba ilmu sebanyak-banyaknya dari berbagai macam media. Anda tidak perlu jadi orang yang tahu segala tapi cukup mengetahui perkembangan terakhir, agar orang tua siswa percaya bahwa anda adalah orang yang selalu belajar dan meningkatkan diri.

5. Hati-hati dengan makna `keakraban', untuk mengambil hati orang tua siswa mungkin kita memaksakan diri untuk berakrab-akrab tidak dengan kewajaran atau tidak secara alami. Terlalu akrab akan menghilangkan privacy orang lain.

6. Tidak membeda-bedakan siswa, menerapkan standar yang sama pada semua siswa. Ini akan menjadikan orang tua tahu dan percaya bahwa anda orang tepat untuk mendidik anak-anak mereka.

7. Mawas diri dan waspada saat berada di Internet. Jika anda punya halaman di blog, facebook atau friendster, berhati-hati dan waspada dengan cara anda menampilkan diri. Semua foto, komentar dan status akan membentuk sebuah citra atau opini mengenai diri anda sebagai seorang guru. pilihannya ada pada anda sendiri. Jika masih ragu, lebih baik hindari berteman dengan siswa dan orang tua siswa.

8. Perhatikan gaya berbicara anda, saat bertatap muka, saat berbicara ditelepon atau saat bercengkerama dengan sesama kolega. Jika terlalu `bebas' akan membuat citra diri yang negatif di mata orang tua siswa.

9. Yang terakhir, dengarkan kata hati anda. Tempatkan diri anda di posisi orang tua siswa, maka anda akan lebih mengerti bagaimana agar bisa dipercaya

Silahkan kunjungi blog saya untuk mendapatkan artikel lainnya hanya di www.gurukreatif.wordpress.com

Hormat saya
Agus Sampurno