Selasa, 01 September 2009

Ramadhan Menyatukan Kami Kembali

Malam ini begitu membahagiakan hati ini. Mulai besok kita akan menjumpai bulan Ramadhan. Bulan yang sangat kita tunggu karena di bulan inilah orang-orang beriman diuji. Diuji Allah untuk mencapai TAKWA. Malam ini saya merasakan suasana yang berbeda dari malam-malam sebelumnya. Tiba-tiba rumah Allah yang tadinya sepi dikunjungi oleh para jamaah, kini penuh sesak dengan manusia. Sampai-sampai panitia masjid kewalahan menyediakan tikar dan karpet karena penuhnya jamaah yang begitu membludak sampai keluar halaman masjid. Sebuah pemandangan yang sungguh luar biasa!

Ramadhan telah menyatukan kami kembali. Telah menyatukan kami yang sibuk dengan diri kami masing-masing untuk berlomba-lomba menjadi insan yang TAKWA. Insan yang senantiasa mengajarkan dan mengamalkan kebaikan kepada semua makhluk Allah di muka bumi. Semoga saja suasana seperti ini terus bertahan sampai dengan malam takbiran. Sampai dengan 10 malam terakhir, dimana kita dijauhkan dari siksa api neraka. Beri’tikaf di masjid mengasingkan diri untuk bersujud, memahami kitab Allah, dan lebih mengenal Allah sebagai Tuhannya, Lebih mengenal Rasulullah Muhammad sebagai tauladan manusia, dan Islam sebagai agama Allah yang sangat mulia.

Ramadhan telah menyatukan kami kembali. Dalam doa, ruku dan sujud kami. Melaksanakan sholat Isya berjamaah, lalu sholat tarawih dan witir berjamaah di rumah Allah. Membaca kitab suci Al-Qur’an dan memahami isinya.

Ramadhan telah menyatukan kami untuk selalu sholat tepat waktu di masjid. Melaksanakan sholat wajib dan sunah rawatib. Berusaha untukdisiplin, dan tepat waktu dalam melaksanakan sholat berjamaah.

Betapa mulianya bulan Ramadhan. Betapa indahnya bulan Ramadhan. Semoga kami tetap menyatu terus dari mulai pintu start sampai nanti di gerbang finish untuk mendapatkan piala kemenangan. Memenangkan Ramadhan yang kata orang seperti kita mengikuti lomba lari Maraton, yang pada saat di pintu start sangat banyak diikuti oleh peserta lomba. Mereka optimis akan sampai di garis finish. Tetapi, kenyataan ternyata berbicara lain. Kenyataan di lapangan, yang sampai di gerbang finish hanyalah beberapa peserta saja. Itupun adalah orang-orang pilihan yang memang sudah terbiasa terlatih setiap harinya. Lalu apa bedanya lari maraton dan Ramadhan??? Silahkan anda menterjemahkannya sendiri dan lakukan instropeksi diri. Lalu salahkan dirimu dan jangan salahkan orang lain bila engkau btak mendapatkan malam Lailatul Qodar.

Ramadhan memang telah menyatukan kami di awal ramadhan, tapi tidak di akhir gerbang finish kemenangan. Hanya orang-orang yang beriman dan beramal soleh yang mampu berada di garis finish. Hanya orang-orang yang kuat imannya yang mampu bertahan hingga garis finish. Apakah kita termasuk orang-orang yang akan berada di garis finish? Mendapat hadiah langsung dari Allah?

Mari kita satukan langkah, bergabung bersama kami, membaca kitab ilahi Robbi untuk mencapai hari kemenangan di idul fitri. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1430H. Satukan langkah dan satukan hati untuk mendapatkan cinta ilahi dengan berpuasa sebulan penuh menahan lapar dan dahaga.

Semoga Ramadhan tahun ini menyatukan kita semua ke pintu gerbang kemenangan idul fitri dalam mencapai derajat tinggi di sisi Ilahi Robbi. Bisakah anda melaksanakannya?

Salam
Wijaya Kusumah