Selasa, 01 September 2009

Hikmah Dibalik Syariat Ramadhan?

Alangkah mulia rahasia yang ada di balik syariat Allah, alangkah besar hikmah yang ada dalam hukum-hukum- Nya, dan alangkah banyak tujuan di balik penciptaan makhluk-makhluk- Nya. Di antara rahasia, hikmah, dan maksud tersebut, ada yang diketahui oleh akal manusia ada pula yang tidak bisa dijangkau olehnya. Allah telah memberitahukan manusia tentang hikmah yang tersimpan di balik puasa, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 183.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah [2] : 183)

Dengan demikian, shaum adalah jalan menuju ketakwaan kepada Allah swt., orang yang shaum adalah manusia yang paling dekat kepada Tuhannya, lagi tinggi derajatnya. Kala perut orang yang berpuasa kosong, hatinya menjadi bersih, dan ketika rongga perutnya kehausan, air matanya akan mengucur. Dalam hadits shahih, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang telah mampu (untuk memberi nafkah) maka menikahlah. Karena menikah itu bisa menundukkan pandangan (mata) dan melindungi farji. Namun barangsiapa yang tidak mampu (memberi nafkah), hendaknya ia berpuasa, karena puasa akan menjadi benteng baginya.” HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad-Darimi.

Puasa mampu menyempitkan aliran makanan dan darah yang menjadi jalan setan, hingga bisikan keburukannya akan berkurang. Puasa akan melemahkan syahwat, lintasan-lintasan hati untuk berbuat buruk atau dorongan-dorongan berlaku maksiat, hingga jiwa akan tampak bersinar. Puasa akan mengingatkan pelakunya terhadap saudara-saudaranya yang kelaparan, yang membutuhkan, yang fakir, dan yang miskin, sehingga timbul rasa kasih sayangnya terhadap mereka, dan rela menjulurkan tangan untuk menolongnya.

Duhai orang yang berpuasa, yang rela meninggalkan makanan demi menjaga kesucian diri
yang mau berkorban untuk kawan yang lapar lagi dirundung nestapa. Bergembiralah akan datangnya hari rayamu di hari kiamat yang penuh rahmat dan dikitari kebaikan dan kesuburan.

Puasa adalah sebuah lembaga untuk membina jiwa, menyucikan hati, menundukkan pandangan, dan menjaga segenap anggota badan.