Senin, 07 September 2009

Indonesia Negeri Bahagia

Kebahagiaan tidak mahal. Orang bisa hidup panjang dan bahagia tanpa menghabiskan kekayaan dan membuang uang,kata sebuah survei.

"Indeks Planet Bahagia" yang mengukur indeks di 178 negara menyatakan pulau Vanuatu di Pasifik Selatan sebagai tempat paling bahagia di planet Bumi. Indeks ini disusun berdasarkan tingkat pengeluaran masyarakat, usia harapan hidup dan tingkat kebahagiaan, bukan dengan tolok ukur kesuksesan ekonomi suatu negara seperti produk domestik bruto(PDB). Studi itu disusun oleh lembaga pengkajian the New Economics Foundation (NEF).

Ukuran tidak penting

Salah satu penyusun indeks NEF, Nic Marks mengatakan tujuan indeks itu adalah memperlihatkan bahwa kebahagiaan tidak harus terkait dengan kekayaan dan tingkat pengeluaran yang tinggi.
"Jelas bahwa tidak satu pun negara yang masuk ke dalam indeks itu memiliki segalanya, tetapi ini memberikan indikasi bagaimana kita mencapai umur panjang dan hidup bahagia dengan apa yang ada di sekitar lingkungan kita," kata Marks.
Vanuatu adalah negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan dengan penduduk 209.000 orang dan bukan negara kaya. Perekonomiannya tergantung pada pertanian berskala kecil dan industri pariwisata. PDB Vanuatu hanya menempati peringkat ke-207 dari 233 negara. Namun, masyarakat negeri ini tetap merasa bahagia.

Di peringkat lima besar, ditempati negara-negara Amerika Latin dan Tengah serta Karibia, yaitu Kolombia, Kosta Rika, Dominika dan Panama.

Sedangkan Zimbabwe menempati peringkat terbawah daftar ini. Di peringkat lima besar terbawah adalah Swaziland, Burundi, Republik Demokratik Kongo dan Ukraina.

Sementara negara-negara makmur ternyata bukan termasuk yang terlalu bahagia. Inggris menempati peringkat ke-108, Jerman ke-81, Jepang ke-95 dan Amerika Serikat di peringkat ke-150. Sedangkan Rusia di tempat ke-172 dan Italia di peringkat-66.

Koordinator ekonomi Friends for the Earth, Simon Bullock mengatakan dari hasil penelitian itu menunjukkan kebahagiaan ternyata tak harus menguras isi bumi.
"Penelitian dengan basis PDB sudah kuno, tidak membangun dan tidak menciptakan hidup yang lebih baik," kata Bullock. "Contohnya perekonomian Inggris maju pesat, namun nyatanya masyarakat Inggris tak lebih bahagia ketimbang orang Kolombia, bahkan jauh tidak bahagia." Marke Lowen dari Vanuatu Online, koran online negeri kecil itu mengatakan rakyat Vanuatu bisa bahagia karena terbiasa dengan kondisi yang serba minim. "Kami bisa bahagia karena masyarakat kami sudah puas dengan kondisi yang serba terbatas ini," katanya pada harian Guardian. "Kami bukan masyarakat yang konsumtif. Kehidupan kami di sini adalah tentang keluarga, teman dan berbuat baik untuk orang lain. Vanuatu adalah tempat di mana Anda tak pernah merasa khawatir." "Satu-satunya hal yang kami khawatirkan hanyalah angin topan dan gempa bumi."

Di mana posisi Indonesia? Ternyata masyarakat Indonesia dinilai cukup bahagia karena menempati peringkat ke-23. Namun, Filipina maih sedikit lebih baik di posisi ke-17 sedangkan Thailand di posisi ke-32.
____________ _________ _________ _________ _________ __
--kebersihan sebagian dari iman (Muhammad) lingkungan kotor pertanda iman kendor.
yuk nyapu, rawat knalpot, kurangin polusi tanah, air, dan udara demi lingkungan fisik dan batin yang lebih baik.
--
Cheers,

Rudi Kurniawan
6/443 Church St, Palmerstone North, NZ
Phone : +64 6 3569650
Cell : +64 21 234 5510
http://rudikdahlan.multiply.com