Senin, 07 September 2009

Kenangan di Carangpulang

Saat di Carangpulang, saya sempat iseng mengikuti seorang ibu-ibu (guru TK) pulang. Ibu ini dulu mengikuti program kejar paket tetapi tidak lagi karena kesibukannya. Ia menjadi guru TK, diawali dengan kemampuannya mengaji. Bu Lisda yang mengajaknya untuk menjadi seorang guru TK.

Saat dirumahnya saya diberi tunjuk foto mahasiswa-mahasiswi yang dulu pernah Kuliah ekrja Nyata (KKN) ditempatnya. Dan ikut belajar di kampung Cirapuhan. Kata saya, "wah gurunya mahasiswa, seperti dosen dong!" Hihi iya loh, mahasiswa-mahasiswi saja bisa belajar dari sang ibu ini, artinya, ibu ini punya pengetahuan yang tentunya memiliki nilai lebih.

Sang ibu menyuguhi saya pakis yang enak banget. Dia menceritakan tips-tips memasaknya saat harga minyak mahal, misalnya dengan menggunakan air ketimbang minyak. Ia banyak berkesperimen sendiri.

Salah satu cerita yang paling berkesan adalah saat dia bercerita proses dia membuat es (lupa namanya), dari buah-buahan seperti pisang atau pepaya yang dicelup ke dalam coklat, lalu dimasukkan ke dalam freezer. Tadinya saya berpikir bahwa coklat cair, untuk mencelup esnya suda dibeli dalam bentuk cair di pasaran. Tetapi dari sang ibu saya baru tahu bahwa coklat cair tersebut dibuat sendiri, dengan coklat, tepung, dan sedikit minyak. Ia menceritakan bahwa saat pertama kali ia membuat coklat cair tersebut, gagal, lalu ia mencoba cara lain, misalnya dengan memanaskan minyak terlebih dahulu sebelum dicampur dengan adonan ternyata gagal lagi. "Apa yang kurang yah?" tanyanya. Lalu ia mencoba membuat coklat cair dengan cara lain dan berhasil! Hore, sang ibu telah menemukan formula untuk membuat es yang enak!. Ia juga menceritakan bagaimana tadinya ia menumpuk-numpuk esnya di freezer, dan es-esnya menempel satu sama lain. Lalu ia berpikir untuk mebatasi es yang satu dengan yang lainnya dengan selembar plastik. Dan ternyata usaha ini berhasil.

Saya terkagum-kagum dengan cerita ini karena bisa dikatakan bahwa sang ibu sebenarnya menggunakan metode berpikir ilmiah. Ia bisa dikatakan mengadakan suatu percobaan untuk menguji hipotesa, demi menemukan cara terbaik untuk membuat es ini. Meskipun sang ibu tidak membuat laporan praktikum, tidak menggunakan laboratorium, cara ia bekerja merupakan dasar-dasar cara bekerjanya seorang ilmuwan. Saya benar-benar terkagum-kagum dengan kemampuan sang ibu ini belajar dari pengalamannya. Sungguh saya yang jadi muridnya!

By: Dhitta Puti Sarasvati