Selasa, 11 Agustus 2009

Bahasa Aneh "Presiden SBY" :)

Ini bukan hal aneh bagiku. Seandainya aku sakit, aku lebih baik mengisolir diri kalau penyakitku berkemungkinan menularkan virus tersebut ke rekan2ku. Ketika anakku sewaktu kecil sakit flu, kularang dia bermain dengan teman2nya agar tidak menyebarkan virus flu. Teman2nya yang datang ke rumah, kuberitahu tidak main dengan anakku agar tidak tertular flu.

Kalau SBY memakai kata "terdistribusi" ya mungkin itu ada guyonan di baliknya, bukan hal serius atau pilihan kata yang tidak tepat. Jika dikatakan "menular" kan negatif maknanya, lain dengan "terdistribusi" yang cenderung bermakna positif. Bisa saja aku memakai kata/diksi yang sama dengan yang dipilih SBY. Tak rumit kok.

Cuma ... SBY semestinya pakai masker saja agar helaan nafasnya tidak menyebarkan virus via mulut. :O) Ini kan muara penyebaran virus. Di rumkit (maksudnya rumah sakit) banyak tersebar virus via pernafasan mestinya, maka masker perlu dipakai pada kondisi tertentu.

Flu mewabah ke mana2, jaga kesehatan! Kuizinkan mahasiswaku bawa minum dalam botol dan boleh minum di kelas. Tak ada larangan jika mau makan di kelas ketika lapar dan haus tak dapat dicegah, asal tertib tidak bikin ribut yang lainnya. Ada mahasiswa yang sakit dengan gejala yang dia ceritakan, aku duga itu ginjalnya alami gangguan. Ternyata benar. Itu sebabnya aku selalu ingatkan mahasiwaku agar jaga kesehatan dan boleh minum selagi kuliah jika dia bawa minuman. Tubuh kita perlu air, utamanya di musim kemarau.

Wis ah .. mau belajar software baru untuk analisis kalimat. Software ini dikembangkan kakak kelasku. Software ini hanya dapat dipelajari jika sudah belajar aliran linguistik tertentu. Weleh ... itu butuh satu semester belajar teori ini, baru bisa pakai software ini.

He..He
:)