Minggu, 22 Maret 2009

Jauhi Drakula Berwujud Manusia

By: Sugeng

Albert Bernstein dalam buku laris Emotional Vampires: Dealing with People Who Drain You Dry (2001) menggunakan istilah “drakula” untuk menggambarkan “keserakahan” manusia. Mereka menyedot emosi kita hingga tak berdaya. Theodore Millon dalam buku monumental Disorders of Personality: DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) and Beyond (1996) melukiskan arogansi drakula berwujud manusia..
Ciri-ciri tampilan drakula berwujud manusia itu antara lain; mereka lihai melanggar norma, hukum, dan aturan sosial. Hukum dan aturan hanya berlaku pada orang lain, tidak pada diri sendiri. Mereka mencari keuntungan diri sendiri. Sangat peka akan hak sendiri tanpa peduli hak orang lain. Diri dianggap penting, Orang lain tiada artinya.
Berdasarkan uraian dua ahli ini, menurut hemat saya di negeri kita ini setidaknya ada tiga kelompok besar drakula. Drakula politis, drakula ekonomi dan drakula emosi.
Drakula politis senang mengumbar janji, mengatasnamakan rakyat, mencari dukungan kesana-kemari ketika mencalonkan diri. Namun bila sudah terpilih atau menduduki posisi tertentu, mereka sibuk memperkaya diri. Lupa kepada janjinya. Rakyat dilupakan. Ciri utama drakula politis ini MENGHISAP UANG RAKYAT & KEKUASAAN.
Drakula ekonomi senang mengeksploitasi sumber daya alam, menebang hutan. Mengatasnamakan profesionalitas dan profitabilitas. Setelah mengeruk keuntungan, mereka lupa dengan masyarakat di sekitar perusahaannya. Mereka lupa meremajakan kembali hutan yang telah digunduli. Ciri utama drakula ekonomi ini adalah MENGHISAP KEKAYAAN NEGERI.
Drakula emosi memiliki hobi marah, suka mengeluh, sering berpikir negatif, fokus pada kelemahan pihak lain. Paling senang menebar isu, gosip, kasak kusuk. Para korban drakula emosi ini menjadi lesu, lemah, demotivasi dan banyak berpikir negatif. Ciri utama drakula emosi MENGHISAP EMOSI MANUSIA.
Hati-hati bila Anda bergaul dengan para drákula emosi. Karena bila Anda bergaul dengan mereka, suatu saat emosi Anda akan dihisap dan menjadikan Anda tak berdaya atau mungkin menjadikan Anda menjadi drakula emosi baru. Pemarah, pengeluh, dan cenderung selalu berpikir negatif.
Mengapa Anda bisa tertular menjadi drakula emosi? Karena menurut Psikolog University of California, Howard Friedman, “emosi itu menular”. Selain itu, ternyata dalam kehidupan, kita seperti cermin. Bila cermin kita kuat dan tajam kita yang akan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Bila kita lemah, kita yang terpengaruh orang-orang di sekitar kita. Bila cermin kita sama-sama kuat maka akan saling mempengaruhi. Para ahli menyebutnya, Neuron Cermin, saling mempengaruhi sata sama lain. Ahli lain menyebutnya, kita ini adalah “bunglon sosial”, bisa berubah-ubah tergantung dengan siapa kita berinteraksi...
Maka, hati-hatilah bergaul dengan drakula emosi. Sebab, bergaul dengan mereka konsekwensi terbesarnya ada dua; kita tertular menjadi drakula emosi atau kita dimangsa mereka. Bila Anda sering lesu, loyo, lemah, tidak bergairah dan sering mengalami demotivasi kemungkinan besar Anda telah menjadi korban drakula emosi.
Supaya Anda tidak mudah tertular atau menjadi korban drakula emosi:
Pertama Perbesar cermin Anda. Cermin Anda dipertajam dan diperkuat. Lingkaran pengaruh Anda diperluas dan diperkuat. Anda harus menaklukan para drakula buka Anda membiarkan diri dimakan oleh drakula.
Kedua, berusaha dan beraktifitaslah di siang hari (lingkungan yang terang). Para drakula takut dengan sinar matahari. Dalam dunia nyata para drakula takut dengan bisnis yang transparan. Mereka takut diaudit. Maka berbisnis dan bergaulah dengan mereka-mereka yang menyukai transparansi, terbuka dan tidak menyukai bermain di area yang abu-abu apalagi dunia hitam.
Ketiga, tebarlah air suci. Drakula takut dengan air suci. Dengan makna lain, para drakula juga takut dengan orang-orang yang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi. Bila terkena air suci, muka drakula menjadi rusak bahkan dirinyapun menjadi tak berdaya.