Rabu, 22 Juli 2009

Keistimewaan Syahdan

(sebuah cerita dengan alih bahasa)
Oleh Fery Irianto SW

Alkisah di jazirah semenanjung timur tengah lahirlah seorang bayi mungil yang lucu dan imut, tampan dan rupawan oleh kedua orang tuanya ia di beri nama Syahdan. Bayi mungil itu menanging syahdu dengan irama rindu, isak tangisnya melegakan hati dan orang-orang di sekitarnya. Hari berganti hari, Syahdan kini mulai tumbuh menjadi anak kecil yang cerdas, periang, dan disenangi oleh kawan-kawannya. Ia di didik ilmu agama, syair, dan pengetahuan umum. Dari kecerdasannya dan akhlaqnya yang mulia ia menjadi anak yang disenangi gurunya. Sang guru pun takjub oleh kepiwaiaannya dalam memecahkan masalah keilmuan, bukannya gelas atau melempar piring terbang pada anak-anak masa jaman sekarang.

Taklama kemudian ia, diajak saudaranya berdagang. Yah, menanamkan jiwa bisnis gitu dech. Ia mulai belajar dagang dan ternyata man anak sekecil itu kondang dan tekun serta ulet akhirnya neh ia sukses berdagang. Setelah dewasa yah masa-masa ABG (anak baru gedhe) ia sudah memimpin usahanya, ceritanya jadi manajer gitu loh. Kabar kesuksesannya terdengar sampai pelosok desa dan tak heran keluarga kerajaan mendengar kesohorannya. Nah, awal ceritanya dimulai dari sini. Keluarga kerajaan punya anak perempuan yang cantik jelita bermata jeli kulit putih dagu bak lebah berdantung bibir tipis pokoknya top markotop dech. Banyak kalangan istana dan masyarakat sekitar yang jatuh cinta boo'.. bahkan terpana melihatnya. Maka istana kerajaan itu memanggilnya dengan sebutan Aura itu artinya cahaya, ehm.. Bukannya Aura Kasih loh yang jelas dia tidak ada bandingannya dengan Aura Kasih apalagi Dian Sastro, Paramitha Rusadi, Tamara Blezinky… semua lewat man. Cantik luar biasa gadis jazirah Arab itu. Wow, aku terpana sulit membayangkannya melihat aja belum pernah. He..He..

Kabar kesohoran dan ketampanan Syahdan terdengar sampai istana dan mulailah penasaran hati Aura mendengar cerita dari masyarakat setempat. Sudah 3 tahun Syahdan tak dapat ditemuinya, Aura sudah mencarinya sampai ia tak kenal putus asa. Bagaimana mau ketemu, waktu itu Syahdan sedang menuntut ilmu di negeri seberang. Sambil menuntut ilmu ia jualan kain bukannya jualan tempe atau bakso eh, jadi inget ketika cinta bertasbih he..he..

Tak disangka Syahdan berprestasi dan ia menjadi pelajar terbaik cumlaude gitu deh ceritanya. Di kampus ilmu atau orang biasa menyebutnya dengan baitul ilm' ia juga popular boo banyak wanita yang terpikat oleh ketampanannya. Syahdan yang kini dewasa berbadan tegap, tinggi, atletis, macho and keren kata orang sekarang menjadi sorotan banyak wanita. Godaan pun datang bertubi-tubi tapi tetap saja Syahdan dengan kecerdasan akalnya ia bisa menghindar dan selamat dari wanita jail bin nakal. Syukur alhamdulillah deh saya ikut berbahagia ;)

Syahdan mendapat surat kabar dari ibunya dan ia ingin segera pulang ke rumahnya. Selang dua hari perjalanan ia bisa bertemu dengan orang tuanya, maklum dulu belum ada pesawat kendaraan aja cuma onta atau keledai atau kuda pillih mana?! Oiya, kedatangan Syahdan disambut hangat oleh keluarga dan dielu-elukan oleh warga sekitar. Oh, Syahdan gimana kabarmu? Baik ibunda, mulailah ia bercerita dalam menuntut ilmu. Ceritanya ga usah diceritakan ya.. panjang dan lebar ntar ketemu luas dech. Begitulah Syahdan dengan kesederhanaan dan sikapnya yang santun lembut dan penyayang klo dalam wayang gambarannya seperti Arjuna.

Kabar Syahdan pulang dari rumah terdengar Aura. Akhirnya dengan menulis surat ia mengutus punggawa utusan raja untuk menyampaikan surat ke Syahdan. Sampailah punggawa utusan raja samapai ke rumah Syahdan, ia heran sampai geleng-geleng baru kali ini putri raja kirim surat pada orang yang miskin dan sederhana. Tanpa banyak bicara surat dilempar beeer… ditangkaplah sama Syahdan, dan dengan akhlaknya yang mulia ia mengucapkan terima kasih dengan tutur kata yang halus. Isi surat itu adalah sang putri memesan kain untuk dibuat gaun yang indah. Syahdan sebagai penjual kain, segera memilih jenis kain dengan kualitas terbaik bagus menawan indah sedap dipandang mata. Kain itu dipesannya spesial buat sang putri dari negeri seberang.

Tujuh hari kemudian sesuai isi surat itu Syahdan akan ke istana mengantar kain pesanan sang putri. Ia tetap memakai pakaian kesehariannya, tidak jaim, tidak perlente, tidak sok keren pokoknya apa adanya nggak seperti anak muda jaman sekarang boo'. Dalam perjalanannya ia bersama kedelai membawa barang pesanannya menuju istana. Oiya, sampai lupa neh di perjalanannya ia ketemu perampok dan mau dibunuh tapi perampok itu tak berdaya langsung takluk hanya dengan sorotan matanya yang tajam. Belati, pedang, golok, kampak jatuh dengan sendirinya, tangan-tangan perampok itu bergetar dibuatnya. Langsung ia sujud dan memeluk Islam dan ingin menjadi muridnya. Khok, ceritanya mirip cerita wali ya? Coba tebak wali siapa?

Oiya, empat perampok itu menyertai Syahdan menuju Istana. Masyarakat heran bagaimana mungkin perampok itu takluk dan bisa bersikap baek kepada Syahdan. Dengan sikapnya yang arif bijaksana ia jelaskan pada warga sekitar akhirnya ia menerima perampok tersebut. Sesampai di Istana pengawal gerbang heran bukan main ini tamu dari mana pakaian kusuh mau bertemu sang putri akhirnya Syahdan menyodorkan surat dan bisa masuk ke istana bertemu Aura (putri raja). Aura sudah menyiapkan kamar khusus untuk Syahdan man, kamar itu didesain layaknya pengantin, khok kayak Manohara aja he..he.. tapi ini laen man ceritanya.

Rombongan pengantar (perampok) itu tidak diijinkan masuk ke kamar Putri Aura. Ia hanya menunggu di luar ruang tamu istana. Tanpa ba bi bi be bo rombongan perampok itu diam seribu bahasa takjub akan keindahan dan kemewahan istana. Oiya, bagaimana Syahdan ayo kita ikuti ceritanya? Syahdan di persilahkan masuk ke kamar khusus Aura, ia pun masuk dengan tenang tanpa ada prasangka, Akhirnya terjadilah dialog percapakan antara Syahdan dengan Aura. Syahdan menolak halus tawaran Aura.. dengan trick jitunya Aura menyodorkan anggur putih istana, Syahdan tanpa prasangka meminumnya sedikit akhirnya mabuk deh.. langsung dimuntahkannya karena ia tahu itu barang haram lalu kepala agak pusing gitu deh. Dia lari mau keluar pintu kamar Aura. Tapi sayangnya Aura yang belum mabuk lebih dahulu menggapai pintu kamar tersebut dan menguncinya. Syahdan diancam ia pun tak bias berbuat apa-apa, tapi dengan akal jitunya ia ingin menghindar dari perzinaan dengan cara ia minta ijin dulu ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum melayani syahwat Aura. Tanpa berpikir panjang Aura mengijinkannya lalu Syahdan masuk ke kamar mandi membasahi seluruh tubuh dan pakaiannya dengan air dan minta petunjuk kepada Allah Azza Wa Jalla agar terlepas dari jerat Aura. Akhirnya, tiba-tiba Allah menakdirkan Syahdan perut yang mulas dan ia terpaksa buang hajat (maaf BAB/buang air besar). Sambil membung hajatnya ia berpikir akhirnya dapat ide cerdas bahwa Syahdan akan melumuri semua tubuhnya dengan kotoran sampai ke wajahnya. Ia berpikir daripada aku berdosa besar Ya Allah lebih baik semua kotoran ini melekat di tubuhku walau aku tahu kalau kotoran itu najis tapi itu darurat ya Allah maka selamatkan aku dari perzinaan.

Ealah, sang putri udah tidak sabar ia mengetuk pintu kamar mandi. Syahdan pun lalu keluar dengan pakaian dan tubuh yang berlumuran kotoran. Sang putri terkejut meluhat ulah Syahdan yang menjadi gila, ia muntah-muntah dan menyuruh Syahdan keluar kamar karena sudah dianggap orang gila. Dalam hatinya ia berpikir apa saya akan bercinta dengan orang gila? Keluarlah Syahdan dengan tenang dan empat perampok itu terkejut melihat Syahdan. Mereka meninggalkan kain pesanan putri raja tanpa mau dibayar dengan upah. Mereka pergi keluar istana dan menuju desa terdekat untuk membersihkan tubuh Syahdan yang dipenuhi dengan kotoran, Para perampok dengan penuh hormat membantu membersihkan tubuh Syahdan sampai benar-benar bersih tetapi anehnya selama dua hari walaupun tubuh Syahdan sudah bersih masih saja berbau kotoran maklum dulu belum ada sabun yang bagus, pewangi import, dan pembersih kosmetik ala jaman sekarang.

Syahdan tetap menjalankan ibadah kepada Allah karena ia dasarnya sudah suci hanya bau kotorannya belum hilang 100% man. Akhirnya di hari ketiga terjadi keajaiban semua tubuh Syahdan berbau wangi layaknya minyak misyk sampai Syahdan meninggal dunia. Masyarakat sekitar pun takjub dibuatnya.

Refleksi:

Mungkin cerita ini mirip Nabi Yusuf AS dengan Siti Zulaikha dan sampai sekarang masih banyak orang timur tengah dan semenanjung melayu termasuk Indonesia kalau punya anak laki-laki diberi nama Syahdan.

Menara Microteaching Lt.4
Pujangga Cinta
Mas Fery