Rabu, 01 Juli 2009

Humor: "A Very Clever Boy"

Alih Bahasa cerita Bapak Satria Dharma dengan sedikit penyesuaian dengan Bahasa Indonesia. Tokoh : Ibu Guru, Boy sebagai siswa, Kuncung sebagai Kepala Sekolah.

Ibu Guru, seorang wanita yang cantik, telah menghadapi masalah dengan salah satu siswa dari kelas 1.

Ibu Guru bertanya kepada Boy : “Nak, Apa masalah Anda ?"

Boy menjawab : “Saya
adalah terlalu pintar untuk Kelas 1. Saudara perempuan saya di Kelas 3 dan aku adalah lebih pandai dibandingkannya ! Saya pikir saya harus di Kelas 4!”

Ibu Guru berpikir sejenak. Berikutnya ia membawa Boy ke Ruang Kepala Sekolah. Sementara Boy menunggu di luar ruang, Ibu Guru mengabarkan kepada Pak Kuncung Sang Kepala Sekolah tentang situasi yang terjadi. Pak Kuncung memberitahu Ibu Guru bahwa dia akan memberi ujian berat kepada Boy dan jika dia gagal menjawab beberapa pertanyaan dia kembali ke Kelas 1 dan sebaliknya. Ibu Guru pun meng-iya-kan.

Boy diajak ke ruangan semula dan Ibu Guru menjelaskan kepadanya hasil pembicaraan dengan Pak Kuncung sang Kepala Sekolah dan dia menyetujui utuk menghadapi percobaan/ujian.

Pak Kuncung : "Berapakah nilai 3 x 3?"
Boy : “9”.

Pak Kuncung : " Berapakah nilai 6 x 6?"
Boy : “36”

dan demikian seterusnya setiap pertanyaan dapat diselesaikan dengan baik. Pak Kuncung berpikir anak ini telah mengusai pokok materi Kelas 4. Pak Kuncung menemui Ibu Guru dan berkata, “Saya pikir pemuda ini dapat di daftar di Kelas 4”

Bu Guru berkata kepada Pak Kuncung, “Saya memiliki beberapa pertanyaan saya sendiri. Bolehkah saya meminta dia?" Pan Kuncung dan Boy setuju.

Ibu Guru : “Apa yang sapi punya sebanyak empat sementara saya hanya dua ?
Boy, setelah berfikir sebentar : “kaki”.

Ibu Guru : “Apa yang ada di celana kamu sementara saya tidak mempunyai ?”
Boy : “kantong celana”

Ibu Guru : “Apa benda yang dimulai dengan huruf c dan diakhiri dengan huruf t (dalam bahasa Inggris), berbulu, lonjong, nikmat dan berisi cairan keputih-putihan tipis ?”
Boy : kelapa muda (
Coconut = English)

Ibu Guru : “Apa yang saat masuk keras berwarna merah muda sementara saat keluar halus dan lengket ?”

Kepala Sekolah terbelalak, menahan sabar dan sebelum dia bisa memikirkan jawaban, siswa terlebih dahulu menjawab.
Boy : “Permen Karet“.

Ibu Guru : “Apa yang pria lakukan sambil berdiri, wanita lakukan dengan duduk dan anjing melakukan dengan tiga kaki ?”

Pak Kuncung kembali terbelalak, tetap bersabar dan sebelum dia bisa memikirkan jawaban, kembali siswa terlebih dahulu menjawab.
Boy : “berjabatan tangan” (versi saya agak lain ….. tapi gak usah lah takut kena backlist)

Ibu Guru : “Anda siaga dan tongkatmu masuk dalam diriku. Anda menelikung saya ke bawah untuk mendekap saya. Saya basah sebelum Anda melakukannya.
Boy : “Kemah” (si Boy, siswa ini berfikir uji ketangkasan, maklum masih di bawah 17 tahun … lain dengan saya hampir 1/3 abad)


Ibu Guru : “Kau mainkan jari manis saya, awalnya saya agak kesal, pendamping mempelai selalu menyediakannya.

Pak Kuncung nampak gelisah, beberapa saat kemudian mengambil satu patiala vodka besar dari tempatnya.
Boy : “Cincin Perkawinan”


Ibu Guru : “Saya adalah sesuatu. Bila sedang sakit, akan menetes. Bila kau menempelkan padaku, kamu menikmatinya.
Boy : “Hidung”.

Ibu Guru : “Saya adalah batang yang kaku. Mendapat point saat bisa masuk. Saya melesat dengan getaran”
Boy : “Anak Panah”

Ibu Guru : “Kata apa mulai dengan f dan berakhir dengan k itu berarti kelompok panas dan kegembiraan?
Boy : “truk pemadam kebakaran” (
Fire truck, English)

Ibu Guru : “Kata apa mulai dengan f dan berakhir dengan k jika Anda tidak memilikinya, Anda harus menggunakan dengan tanganmu ?”
Boy : “Garpu” (
Fork, English)

Ibu Guru : “Apakah ini bahwa semua pria memilikinya dan lebih panjang daripada yang lain, ikan paus tidak menggunakannya dan pria memberikan ini kepada istrinya setelah menikah ?”
Boy : “Nama Keluarga”

Ibu Guru : “Apa bagian dari pria yang tidak punya tulang tetapi punya otot, punya kelompok pembuluh darah, suka memompa, bertanggung jawab untuk selalu hidup ?”
Boy : “Hati”.

Pak Kuncung menghela nafas dan berkata kepada Ibu Guru, “Kirim siswa ini ke IIM AHMEDABAD. Saya menyimpulkan bahwa sepuluh pertanyaan terakhir akibat kesalahan yang kita perbuat sendiri … !”

Di alih bahasakan sesuai aslinya
Semoga bisa membantu rekan untuk berbagi dalam tertawa ... ha ha h aha !

Jabat Erat & Salam HaHaHa
Jumiyanto

http://www.jumiyanto.sma1karjo.com
http://www.jumiyanto.multiply.com