Kamis, 04 Februari 2010

Terima Kritik dengan Bangga

(sebuah intermezzo)

Beberapa hari ini, mungkin kita mendengar betapa gencarnya ormas mendemo kebijakan pemerintah. Mengkritik. Dan bahkan hingga isu-isu pemakzulan. Bisa jadi hal itu disebabkan karena ketidak puasan bagian dari elemen bangsa kepada pemerintahan sekarang.

Berbicara tentang kritikan, mungkin hampir tidak pernah ada manusia yang tidak pernah dikritik. Seolah kritikan adalah bagian dari hidup kita. Sebagai pengingat akan kelalaian dari sikap kita. Namun bisa juga kritik hadir dari mereka yang ingin menjatuhkan diri kita. Itu menurut persepsi dari mereka yang memiliki jabatan katanya. Karena tidak sedikit kasus yang berawal dari kritikan yang kemudian menjadikan kepada pelengseran jabatan dan pekerjaan.

Karena kritik itu tidak terhindarkan, lantas apa yang harus kita lakukan ketika kritik muncul kepada diri kita?

Jika kritik itu hadir maka tips berikut semoga bisa membantu anda :

1. Bersyukurlah.
Karena kritikan itu hadir kepada diri anda. Betapa banyak orang yang melakukan kesalahan namun dibiarkan melakukan kesalahan sehingga mereka akhirnya semakin jauh dari kebenaran. Bisa jadi kritikan iniadalah sarana Tuhan meluruskan jalan anda kepada kebenaran.

2. Berterimakasihlah.
Ucapkan terimakasih kepada mereka yang mengkritik anda. Justru dengan anda berterimakasih anda telah menunjukkan kedewasaan anda. Jangalah seperti anak-anak yang ngambek ketika dikritik. Apalagi langsung memberikan tuduhan tidak berdasar untuk mencari pembenaran atas kritikan yang kita terima. Beberapa kali yang saya alami sendiri dengan kita berterimakasih kepada si pengkritik justru memberikan simpati luar biasa kepada mereka yang mengkritik kita. Bisa jadi seperti dalam butir pertama diatas, orang yang mengkritik anda adalah orang yang “diutus” Tuhan untuk meluruskan jalan anda.

3. Intropeksilah.
Tidak ada asap jika tidak ada abu. Tidak ada orang yang 100% benar. Namun tidak ada juga orang yang 100% salah. Kalau sikap kita benar, lurus dan sesuai prosedur serta bermanfaat orang lain masa iya mereka menghujat kita. Biasanya mereka mengkritik kita karena ada kelemahan diri kita yang mereka lihat. Jadikan kelemahan yang telah dilihat oleh orang lain untuk kemudian diperbaiki.

4. Bersabarlah.
Bagaimana pak jika di kantor saya ada yang mengkritik saya karena sepertinya dia sedang mengincar posisi saya sekarang? Sebuah pertanyaan yang pernah hadir kepada saya dan dengan tenang saya cukup menjawab “bersabarlah.” Yah jika ternyata orang yang mengkritik kita ternyata memiliki konspirasi untuk menjatuhkan anda maka bersabarlah. Terlebih ketika mereka telah membuat fitnah. Tunjukkan dengan tindakan dan bukan dengan perkataan. Sebab semakin anda berkata maka semakin orang akan mempercayai bahwa anda bersalah. Jadilah seperti Muhammad yang dikatakan oleh orang Quraisy sebagai orang gila, namun setiap hari dia tetap memberikan makanan kepada orang Quraisy yang buta tersebut. Dan akhirnya ketika saatnya tiba malah akhirnya sang Quraisy itulah yang meminta maaf kepada Muhammad.

5. Berdoalah.
Kritikan mungkin tidak mengenakkan. Terlebih ketika kritikan mulai menjatuhkan. Seolah menjadi beban. Seolah menjadi hambatan. Bahkan ketika berkaitan dengan kekuasaan tak jarang kawan rela menjadi lawan karena kekuasaan. Jika hal ini terjadi pada diri Anda,maka sebenarnya Tuhan sedang mengingatkan bahwa Tuhan lah tempat anda bergantung atas segala masalah kehidupan. Ketika anda bergantung kepada manusia maka bisa jadi manusia akan berpaling dari diri anda. Namun Tuhan tetap bahagia dan sangat merindukan manusia yang berdoa kepada Dia. Jadikan masa-masa yang penuh hambatan mendekatkan hidup anda kepada Tuhan.

Kritikan memang tidak terhindarkan dalam kehidupan. Justru ketika kritikan hadir dalam diri kita yang menjadikan apakah diri kita adalah orang yang bijaksana atau malah menjadikan kita kekanak-kanakan.

Hadapilah kritikan dengan tegar dan tataplah hambatan dengan senyuman. Yakinilah bahwa kritikan semata-mata ada untuk membangun diri anda untuk menjadi lebih bijaksana.

Jika masa-masa kritikan telah terlewati lihatlah betapa banyak orang yang dahulunya dikritik atas tindakannya kini malah menjadi orang yang diagungkan. Karena mereka memahami ,bukanlah kritikan yang menghancurkan diri mereka namun sikap merekalah yang salah yang kemudian menghancurkan diri mereka sendiri.

Dan mereka yang kini dihormati adalah mereka yang mampu melewati kritikan dengan jawaban yang bijaksana. Jawaban yang bukan berasal dari perkataan mereka saja namun juga melalui tindakan nyata mereka bahwa kritikan dan hujatan yang dahulu telah dialamatkan kepada mereka kini sudah tidak ada dan tidak terbukti dengan berjalannya waktu dan usia.

Hadapi hidup dengan senyuman, ketegaran dan yakinlah bahwa Tuhan senantiasa bersama orang-orang yang beriman.

Salam berbagi senantiasa.
Iwan Ketan