Minggu, 12 April 2009

Ngeblog Yuk?!


Berbicara mengenai cara memompa semangat dalam membuat blog, saya punya resep sendiri dalam memelihara agar tetap punya gairah dalam menulis. Resep itu mungkin juga berguna untuk anda.

1. Lekatkanlah blog milik anda dengan satu cap, misalnya blognya pak agus tentang guru, blog si `anu' tentang pendidikan usia dini, blog si `itu' tentang kepala sekolah. Dengan mengambil sebuah cap atau tema besar, akan memudahkan pembaca mengingat dan kembali berkunjung lagi dan membaca blog anda.

2. Selalulah memberi komentar yang bermakna dan positip saat mengunjungi blog lain, yang kita tidak duga adalah, orang yang sama akan memberikan komentar balik ke blog kita, dan akan membuat kita kembali bersemangat dalam menulis.
"Demikian juga, ketika saya berkunjung dan berkomentar di situs Pak Agus Sampurno, di luar dugaan saya, beliau malah merespons komentar saya dengan ungkapan kata-kata yang membuat saya bangga sekaligus membuat hati jadi ketar-ketir pula" dikutip dari blog Akhmad Sudrajat `lets talk about education`

3. Membaca komentar yang orang lain berikan, resapi bahwa betapa sang pemberi komentar merasa terbantu oleh artikel yang kita buat. Dalam budaya membuat blog, keinginan memberikan komentar terhadap artikel orang lain seperti aspek kimiawi yang unik. Artinya orang hanya akan memberi komentar bila mereka merasa (meminjam istilah anak muda sekarang `gue banget'). Jangan lupa (ini yang paling sulit, memberi tanggapan atas komentar yang diberikan). Dengan demikian orang yang berkunjung dan memberi komentar merasa dihargai dan silaturahmi akan terjalin.

4. Jangan menaruh makalah di halaman depan blog. Blog bukan tempat untuk menaruh makalah. Blog adalah refleksi dan tulisan pengalaman yang mungkin menarik bagi orang lain untuk diambil sebagai pelajaran. Buatlah link yang mengarah pada makalah yang anda punya sambil jangan lupa mengatakan kenapa makalah ini menarik dan layak dibaca.

5. Anda adalah editor untuk tulisan diri anda sendiri. Tulisan anda mencerminkan siapa diri anda. Bila anda yang nota bene seorang guru membuat blog, tempatkan diri anda sebagai siswa, orang tua siswa, kepala sekolah, calon orang tua siswa sekolah anda, atau bahkan calon kepala sekolah anda nantinya (bila anda ingin pindah bekerja ke sekolah lain). Bagaimana tanggapan mereka kira-kira membaca tulisan yang anda buat.

6. Jangan menulis terlalu panjang. 300 kata atau kurang sudah cukup. Sudah menjadi karakteristik dari pembaca di internet, bahwa mereka memperlakukan mouse seperti remote control saat orang menonton televisi. Bila terlalu rumit atau berputar-putar tanpa mengesankan mereka pembuat blog ini mau bicara apa? Maka mouse akan bergerak menghakimi dengan beralih ke halaman situs lain. Saingan seorang penulis blog adalah gambar-gambar yang berbicara, video-video yang menarik serta portal berita yang selalu menyajikan berita terkini.

Regards

Agus Sampurno
http://gurukreatif.wordpress.com