Minggu, 10 Oktober 2010

Sajak Parodi Indonesia # 7: Krawang-Bekasi

Krawang-Bekasi

Kamu yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang masih mau mendengar deru kamu,
terbayang kamu maju dan bertahap mati?

Kami bicara padamu sekarang ini
Jika kamu hasih hidup rasa hampa dan kemiskinan begitu menghujam
Kamu sudah bagus mati muda saja. Biarkan tulangmu diliputi debu.
Tenang, tenanglah kamu.

Kamu sudah coba apa yang kamu bisa
Tapi kerja belum selesai, kamu belum bisa memperhitungkan arti 4-5 juta dollar

Kamu kini cuma tulang-tulang berserakan
Itu sajalah kepunyaanmu
Kamilah kini yang tentukan nilai pangkat dan jabatan

Jiwa kamu memang melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
kamu tidak mati sia-sia
Tapi, kamu kini tahu, kamu tidak lagi bisa berkata
Kamilah sekarang yang berkuasa

Kami bicara padamu dalam gelimang harta dan keserakahan
Tidak ada rasa hampa dan penyesalan yang berdetak dalam dada

Memang, memang begitulah kami
Mau teruskan, teruskan masa jabatan kami
Menjaga Bank Dunia
menjaga Bunga Deposito
menjaga Harta dan Kekuasaan

Kamu sekarang cuma mayat
Biarkan kami yang nikmati kekayaan dan ketamakan
Berkuburlah terus di liang gelap,
Awas, jangan sampai bergentayangan!

Tenang, tenanglah kamu di situ
Toh, cuma tinggal tulang-tulang diliputi debu
Jangan coba-coba ganggu kami
Kami sangat sibuk, harus bolak-balik terbang antara Jakarta-Washington D.C

Yudhistira ANM Massardi
Oktober 2010

Dengan segala hormat dan maaf kepada Chairil Anwar dan keluarganya.

Tidak ada komentar: