Jumat, 21 November 2008

Mencoba memaknai bersyukur


Secara personal saya tergelitik untuk mencari pemaknaan bersyukur dan berlimpah ketika sebuah tulisan dalam sebuah web bernuansa NLP memunculkan teknik mengumpulkan uang. Menurut saya sungguh sangat luar biasa bila sebuah teknik yang berada dalam tataran kehidupan lingkungan manusia dibungkus rapi menjadi sebuah hukum.

Teknik dan hukum adalah dua hal berbeda. Dalam sebuah teknik berlaku satu atau banyak hukum dan dalam sebuah hukum memerlukan teknik untuk melaksanakannya. Namun keduanya adalah hal berbeda yang berdiri sendiri.

Lalu apakah ada yang tahu dan menemukan para founder NLP mengungkapkan sesuatu dan dijadikan sebuah hukum? Mengapa mereka hanya menulis tentang presupposition dan bukan hukum?

Barangkali para founder memaknai hukum adalah sesuatu yang bekerja secara pikiran tidak sadar atau unconsious sedangkan teknik bekerja dalam pikiran bawah sadar atau subconsious. Terlebih lagi barangkali juga mereka tidak mau dianggap sebagai Tuhannya manusia lain. Kebenarannya siapa tahu?

Begitu juga banyak orang berpikir bahwa ketika mereka rajin bersyukur dan berlimpah maka uang itu otomatis membanjiri saku mereka dan dapat mereka gunakan untuk apapun.

Ya …. Tuhan ampunilah aku …. hambaMu ini ….
Terlalu naif dan doif sehingga berpikir mengatur dan menyudutkan posisiMu
untuk menuruti nafsu pribadiku!

Jauh …. sungguh jauh aku dari kesempurnaan ya Tuhanku ….
Bahkan level satu di tataran lingkungan kehidupan pun aku belum mampu melakukannya ….

Okky Sulistijo
#1 Master of Abundance Coach

Website: http://www.okkysulistijo.com