Rabu, 02 November 2011

Nenek 83 Tahun Jadi Doktor Unpad

Semangat perempuan ini patut ditiru. Meski usianya telah menginjak 83 tahun dan harus menempuh perjalanan jauh dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Bandung, Siti Maryam Salahuddin berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Gelar tersebut diraihnya pada bidang ilmu Filologi Fakultas Sastra Unpad. Dengan demikian, Maryam merupakan peraih gelar doktor tertua di Unpad.

Sejak menempuh studi pascasarjana pada 2007 lalu, Maryam mengaku tidak menemui kesulitan dan hambatan. Dia hanya sering merasa kelelahan karena perjalanan jauh yang harus ditempuhnya untuk berkuliah. Namun demikian, putri ke-6 Sultan Bima, Muhammad Solahuddin, ini mengaku, menuntut ilmu merupakan suatu kebutuhan apabila ingin maju dan mengikuti tuntuan zaman.

“Saya terus menuntut ilmu karena ingin mencapai pengetahuan yang setinggi-tingginya dan sebanyak-banyaknya. Ilmu pengetahuan itu tidak terbatas. Kebutuhan zaman sekarang menuntut kita harus memperoleh ilmu seluas-luasnya,” tutur Maryam seperti dinukil dari situs Unpad, Sabtu (21/8/2010).

Filologi merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah lama (kuno). Maryam mengambil bidang studi filologi karena dia menyimpan naskah-naskah kuno dari orangtuanya. "Naskah-naskah itu sekarang menjadi topik pembicaraan dari banyak pihak. Naskah itu dianggap sumber informasi dari nilai-nilai kehidupan di masa lampau yang kita harus kaji melalui ilmu Filologi,” jelas wanita kelahiran Bima, 13 Juni 1927 itu.

Sebagai putri raja, Maryam hidup sederhana. Semangatnya untuk terus menuntut ilmu pun sangat tinggi meski adat di kerajaan melarang putri raja keluar dari lingkungan kerajaan. Berkat kegigihannya, Maryam berhasil membebaskan dirinya dari belenggu adat istana Bima yang cukup ketat hingga hijrah ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan.

Sekira 70 tahun lalu Maryam memberontak dan melakukan reformasi pada sistem pendidikan istana Bima. Presiden Soekarno bahkan mendukung penuh tekad Maryam untuk melanjutkan pendidikan.

Jenjang pendidikan S-1 dan S-2 dijalani Maryam di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1953 hingga 1960. Maryam kemudian aktif dalam berbagai kegiatan. Dia sempat menjadi staf khusus pidana kehakiman (1957-1964), anggota DPR RI (1966-1968), Asisten Administrasi Sekretaris Wilayah Daerah Nusa Tenggara Barat (1964-1968), dan staf pengajar di Universitas Mataram (1969-1987).

Maryam juga merupakan orang yang pertama kali mencetuskan ide agar Pulau Sumbawa dijadikan provinsi tersendiri pada 2001. Dia juga menggagas konsep sekaligus menjadi ketua Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S).

Keberhasilan Maryam dapat dijadikan panutan bagi generasi muda agar tidak pantang menyerah dan selalu semangat meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Salut deh !
Sumber : www.Okezone.com

1 komentar:

fabiavaden mengatakan...

Review of an Asian casino in the Philippines - Wooricasinos.info
Best Asian casinos in the Philippines. 텐벳 먹튀 This review will tell 가상 화폐 란 you about the 승부 예측 사이트 best casinos in 파라오 슬롯 the Philippines. Find a list of the 벳매니아 top