Minggu, 09 Oktober 2011

Wahai Dahlan

Pagi ini saya menerima buku "Sang Pencerah" pesanan saya yang dibelikan di Surabaya. Saya sengaja memesannya dari Surabaya karena harga buku ini di Balikpapan Rp.88.000,- sedangkan di Toga Mas Surabaya harganya cuma Rp.60.000,-. Selisihnya saja sudah bisa dipakai untuk membeli buku lain!

Dengan tak sabar saya segera membuka halaman pertama dan terantuk pada sebuah surat yang ditulis oleh KH Ahmad Dahlan sendiri untuk dirinya yang aslinya ditulis dalam bahasa Arab

"Wahai Dahlan...!
Sungguh di depanmu ada bahaya besar dan peristiwa-peristiwa
yang akan mengejutkan engkau
yang pasti harus engkau lewati

Mungkin engkau mampu melewatinya dengan selamat
tetapi mungkin juga engkau akan binasa karenanya.

Wahai Dahlan, coba engkau bayangkan seolah-olah
engkau berada seorang diri bersama Allah
sedangkan engkau menghadapi kematian
pengadilan, hisab, surga, dan neraka.

Dan dari sekalian yang engkau hadapi itu
renungkanlah yang terdekat kepadamu
dan tinggalkanlah lainnya.

Ketika selesai membaca surat ini tiba-tiba air mata saya mengalir tanpa dapat saya cegah. Ya Allah...! Bahkan saya belum menginjak halaman pertama dari buku ini dan saya sudah diserang oleh rasa haru akan kehebatan perjuangan yang dilalui oleh Ahmad Dahlan. Sebuah surat yang begitu menggetarkan yang ditujukan untuk mengingatkan diri sendiri akan resiko perjuangan hidup yang dialami seperti ini tak bisa tidak pasti merupakan kulminasi dari tantangan yang dihadapi. Saat-saat gentinglah yang mampu membuat seseorang membuat surat pengingat untuk diri sendiri dengan begitu menggetarkan seperti ini.

Saat-saat seperti ini sungguh sama dengan keadaan yang dialami oleh umat muslim pada saat awal ketika berjuang melawan kaum kafir di jaman Rasululah. Keadaannya begitu genting sehingga ayat pun turun

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (Q.S. Al Baqarah : 214)

Semoga Allah melimpahi KH Ahmad Dahlan dengan limpahan pahala yang tak putus-putus dan semoga kami dapat mengikuti jejak perjuangannya. Amin!

Salam
Satria Dharma

Tidak ada komentar: