Selasa, 19 Agustus 2008

Siapa yang salah?

Judul itu hanya sekedar untuk menarik perhatian saja, Akan timbul pertanyaan mengapa Sarjana Banyak yang nganggur? Karena: (1) Dosen sering memberikan materi HandBook; (2.) Dosen Masih banyak kerja sampingan untuk memenuhi dapur ngepulnya; (3.) Dosen sering hanya memberi tugas saja, jarang praktek nyata; (4.) Dosen masih banyak "ngecing" mahasiswa yang vokal atau kreativ, karena tidak bisa memberikan umpan balik ketika mahasiswa memberikan pertanyaan diluar kemampuannya; (5.) Dosen dan guru tidak pernah sosialisasi apa sebenarnya yang dicari dalam memenuhi kebutuhan hidup; (6.) Dosen dan guru tidak pernah memberikan gambaran hidup, misalnya "Setelah kalian berumah tangga, yang penting adalah ekonomi tercukupi bukan "Status atau jabatan". Punya status dan jabatan kalau ekonomi pontang panting ya sengsara juga ("bagi yang jujur".); (7.) Dosen dan guru tidak pernah sosialisai bidang atau skilnya tertentu untuk menciptakan lapangan kerja bukan untuk mencari kerja; (8.) Sarjana di Jawa rata2 gengsi bila bekerja kasar, maunya kantoran, duduk manis dibelakang meja, gaji tinggi; (9.) Dosen dan guru tidak pernah sosialisasi bahwa semua keberhasilan harus berjuang, merangkak dari bawah, bukan seperti membalik telapak tangan langsung sukses, dan "kaya".
Lain cerita kalau memang dia keturunan dari orang yang berada atau keraton atau yang sejenisnya seperti pejabat dan oknum "koruptor". waaahhhh apa lagiiiii yaaaa...... yang lain silakan nambah. arman puspadjoko pranyoto wrote: KALAH JAUH SAMA MAS THUKUL YANG KATROK..TROK..ITU...wassallam

Tidak ada komentar: