Senin, 08 September 2008

Penggalan Sejarah...

Dari Penggalan Sejarah dapat membangkitkan sistem pendidikan di bidang pertanian, perikanan, kehutanan (Yang Sesuai dengan NKRI sebagai negara Agraris), bangunlah sekolah (SMK) kearah itu, karena bukti sejarah telah menunjukannya...
Sistem tanam paksa makin lama makin menguntungkan Belanda. Pendapatan tahunan selama 1850-an dan 1860-an saja rata-ratanya telah mencapai 24 juta gulden, yang berarti lebih dari dua kali lipat dibandingkan1830-an dan 1840-an yang hanya 11 juta gulden. Pada tahun 1860 saja, keuntungan-keuntungan dari Jawa tersebut telah mencakup sepertiga dari pendapatan total pemerintah Belanda. Memang pada akhirnya, dengan tumbal yang besar, "agroindustri dan agribusiness" Hindia Belanda (Indonesia) berkembang pesat. Bahkan seorang antropolog Amerika, Clifford Geertz pernah menyatakan bahwa sesungguhnya ekonomi Jawa sudah bisa tinggal landas pada sekitar tahun 1870, tetapi karena Jawa merupakan tanah jajahan, yang benar-benar tinggal landas adalah penjajahnya, yaitu bangsa Belanda, bukan bangsa Indonesia yang terjajah.
Pada akhir tahun 1900, investasi industri gula di Jawa begitu besar dan lengkap dengan pengangkutan serta infrastruktur pemeliharaannya. Diseluruh Asia, satu-satunya padanannya adalah industri pembuatan serat di Benggala dan pusat industrinya di Kalkuta. Bahkan Jepang pun bukan merupakan pengecualian. Namun sayang, tahap pengembangan lebih lanjut dari proses kemajuan itu kemudian terhenti. Perlu dicatat disini, perkembangan lebih lanjut tersebut tidaklah harus berarti diidentikkan dengan industrialisasi (dalam pengertian manufaktur dankonstruksi), seperti dipahami dalam "ekonomi pertumbuhan". Perkembangan dan kemajuan tersebut bisa dalam bentuk yang berbeda. Semoga membangkitkan semangat pendidik dan pemegang kebijakan pendidik termasuk Menterinya semoga mendengar dan melaksanakan suara orang kecil.
Salam pendidikan
arman puspa