Menjadi ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah. Namun mau tidak mau gelar ibu spesial dari anak yang spesial juga harus disandang. Begitu banyak ibu menjadi stres dan putus harapan ketika anaknya di diagnosa autis.
Melita, seorang penyandang autis berusia 15 tahun tinggal di suatu daerah yang belum terjangkau, 7 tahun yang lalu mengikuti terapi di Klinik Tumbuh Kembang Anak MUTIARA KASIH dan di sanalah ia mengalami perubahan besar.
Pada waktu TK, Melisa sulit sekali mencari dan mendapatkan sekolah yang mau menerimanya. Perilakunya sangat buruk, ia senang menyelakai diri sendiri hingga terluka, ia tidak mau melakukan kontak sosial dengan orang lain, ia senang menjilat barang atau meja yang ada di depannya, Melita pun sering menyakiti orang yang berada di lingkungan sekitarnya. Suatu hari Melisa pun datang dengan ibunya. Mata seorang ibu yang melihat penderitaan yang dialaminya terlihat seakan2 berkaca-kaca tidak kuat melihat anaknya seperti itu. Tapi satu hal yang perlu diketahui oleh ibu spesial yang memiliki anak spesial, bahwa masih ada harapan di sana, masih ada sesuatu yang bisa kita lakukan.
Akhirnya,,
Melisa pun mengikuti terapi dalam masa usia pubertasnya. Namun ia dapat menjalani dengan baik. Kasih sayang ibu dan kasih sayang yang dicurahkan penuh oleh orang tua maupun terapis menjadi kunci bagi permasalahan yang dialami Melita. Dengan penanganan yang konsisten, akhirnya Melita memiliki mini market dan ia bisa menjadi little enterpreneur.
Pandanglah anak autis seperti anak normal pada umumnya dan jangan menyingkirkan mereka dari kehidupan mereka. Mereka memiliki mulut tetapi mereka tidak bisa berekspresi, akhirnya mereka marah, cuma itu cara mereka berekspresi. Mereka ingin melihat ketika diajak bicara, tetapi mereka belum mampu. So, orang tua, jangan paksakan anak ketika anak belum mampu. Jangan menumpuk stres dalam diri anak. Usahakan yang terbaik, pasti ada jalannya. Dengan kesabaran dan ketekunan, anak bisa meraih prestasi yang baik di sekolah. Pandanglah anak-anak itu dengan cinta kasih, hati yang tulus karena dengan cara itu, mereka akan kembali menjadi normal.
Melita, seorang penyandang autis berusia 15 tahun tinggal di suatu daerah yang belum terjangkau, 7 tahun yang lalu mengikuti terapi di Klinik Tumbuh Kembang Anak MUTIARA KASIH dan di sanalah ia mengalami perubahan besar.
Pada waktu TK, Melisa sulit sekali mencari dan mendapatkan sekolah yang mau menerimanya. Perilakunya sangat buruk, ia senang menyelakai diri sendiri hingga terluka, ia tidak mau melakukan kontak sosial dengan orang lain, ia senang menjilat barang atau meja yang ada di depannya, Melita pun sering menyakiti orang yang berada di lingkungan sekitarnya. Suatu hari Melisa pun datang dengan ibunya. Mata seorang ibu yang melihat penderitaan yang dialaminya terlihat seakan2 berkaca-kaca tidak kuat melihat anaknya seperti itu. Tapi satu hal yang perlu diketahui oleh ibu spesial yang memiliki anak spesial, bahwa masih ada harapan di sana, masih ada sesuatu yang bisa kita lakukan.
Akhirnya,,
Melisa pun mengikuti terapi dalam masa usia pubertasnya. Namun ia dapat menjalani dengan baik. Kasih sayang ibu dan kasih sayang yang dicurahkan penuh oleh orang tua maupun terapis menjadi kunci bagi permasalahan yang dialami Melita. Dengan penanganan yang konsisten, akhirnya Melita memiliki mini market dan ia bisa menjadi little enterpreneur.
Pandanglah anak autis seperti anak normal pada umumnya dan jangan menyingkirkan mereka dari kehidupan mereka. Mereka memiliki mulut tetapi mereka tidak bisa berekspresi, akhirnya mereka marah, cuma itu cara mereka berekspresi. Mereka ingin melihat ketika diajak bicara, tetapi mereka belum mampu. So, orang tua, jangan paksakan anak ketika anak belum mampu. Jangan menumpuk stres dalam diri anak. Usahakan yang terbaik, pasti ada jalannya. Dengan kesabaran dan ketekunan, anak bisa meraih prestasi yang baik di sekolah. Pandanglah anak-anak itu dengan cinta kasih, hati yang tulus karena dengan cara itu, mereka akan kembali menjadi normal.
Keep in Spirit..
LOVE-SACRIFICE- PASSIONATE- CHEERFUL
Bunda Lucy, Psikolog Anak
Call me for free : 021 27 0707 74
0811 974993
LOVE-SACRIFICE- PASSIONATE- CHEERFUL
Bunda Lucy, Psikolog Anak
Call me for free : 021 27 0707 74
0811 974993