Rabu, 09 September 2009

Menyingkap Kiamat 2012

(sebuah cerita IPTEK)
*Boleh percaya boleh kagak,, namanya aja cerita.. he*

Lapisan bumi retak. Tanah merekah dan amblas di mana-mana. Tidak sekadar menciptakan efek gempa maksimal berskala 13 richter, melainkan juga benar-benar menjungkirbalikkan dan menelan apa pun yang ada di muka bumi. Gedung-gedung bertumbangan, memperlihatkan efek domino yang tragis. Jalan-jalan beton patah dan amblas, melumat setiap mobil yang ada di atasnya.


Sejurus kemudian, hujan meteor berdiameter 3-6 meter jatuh dari balik awan yang bergelantungan di langit biru. Hantamannya menimbulkan getaran. Semuanya menghunjam bumi, menimbulkan lubang-lubang yang membara. Seiring dengan itu, permukaan laut naik, menimbulkan gelombang setinggi ribuan meter. Dahsyat, hingga puncak Himalaya pun tak luput dari empasannya.

Kemana pun makhluk hidup menghindar, mereka seperti dikejar malaikat maut. Sebuah gambaran kiamat yang sempurna. Itulah trailer film 2012 karya Roland Emmerich, yang Agustus nanti bisa ditonton publik. Sebelumnya, Emmerich menggarap sejumlah film penuh efek, seperti Independence Day, The Day After Tomorrow, dan 10.000 B.C. Cuplikan kiamat 2012 yang bisa diunduh melalui internet itu demikian banal dan verbal.

Tidak demikian dengan Knowing, film thriller garapan sutradara asal Mesir, Alex Proyas (The Crow, Dark City, dan I, Robot), bernuansa supranatural ini berkisah tentang penyelamatan segelintir manusia pilihan dari bencana kehancuran bumi. Pada menit-menit akhir film, penonton disuguhi bencana superekstrem. Detik-detik ketika radiasi panas matahari menjilat permukaan bumi. Dorongannya mengempaskan dan membakar apa saja yang dilewati. Tak satu pun bisa selamat. Bahkan mereka yang menghindar dan bersembunyi di perut bumi sekalipun.

Kiamat sebenarnya bukan monopoli telaah ilmuwan. Sejumlah agama dan keyakinan tradisional bahkan memuat nubuat akhir zaman itu. Gambaran kemusnahan dunia yang tak disangka menjelang penghakiman terakhir, digambarkan dengan cara apokaliptis. Momen sakral itu tidak saja diyakini secara harafiah, bahkan --oleh para penganut tiga agama samawi(Yahudi, Kristen, dan Islam)-- dipahami dengan kacamata iman.

Belakangan, demam 2012 melanda publik. Diawali dengan munculnya puluhan buku tentang penyingkapan tahun 2012. Antara lain: 2012: Mayan Year of Destiny, Beyond 2012: Catastrophe or Awakening?, 2012: Science or Superstition, The Mystery of 2012: Prediction, Prophecies, and Possibilities, How To Survive 2012, Unlocking the Secrets of 2012, dan Fractal Time: The Secret of 2012 and a New World Age.

Sejumlah penulis mengungkap bakal terjadinya kiamat pada 2012. Bencana itu bisa terjadi karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Pemicunya: perubahan drastis yang terjadi di muka bumi karena pemanasan global, erupsi supervulkanik, pergeseran medan magnet bumi, koyaknya perisai magnet bumi, radiasi panas matahari, tubrukan antarplanet, hingga efek badai awan antarbintang.

Dari sejumlah karya, buku Apocalypse 2012: An Investigation into Civilization' s End tulisan Lawrence E. Joseph --yang telah diterjemahkan dan diterbitkan Gramedia Pustaka Utama-- bisa menjawab keingintahuan mengenai kiamat 2012. Penulis tidak saja menyuguhkan cerita Harmagedon dari aspek ramalan bangsa Maya, melainkan juga mengajak pembaca berkelana memasuki rahasia bumi, matahari, tata surya, kosmis, galaksi, dan luar angkasa.

Joseph tidak saja menggali isi buku, jurnal ilmiah, hasil simposium, hingga ramalan dukun terkait 2012. Ia juga mencari pengetahuan pada sejumlah temuan misi luar angkasa NASA (badan antariksa Amerika Serikat) dan ESA (badan antariksa Eropa). Tak ketinggalan pula, ia berusaha menyingkap tabir rahasia 2012 dengan bertanya kepada para fisikawan dan ilmuwan luar angkasa yang tergila-gila pada prospek 2012.

Di dunia internet, ratusan situs meramaikan pro dan kontra soal ramalan bangsa Maya. Bahkan resep teknis dan spiritual dalam menghadapi kiamat pun tersajikan. Yang paling menarik adalah penjelajahan memasuki ranah astronomi. Bagaimana superorganisme seperti bumi mengalami evolusi dalam interaksi dengan matahari, planet lain, serta energi dan materi yang ada di ruang angkasa.

Mengapa 2012?

Angka 2012 mendadak menggetarkan banyak orang. Muncul karena bangsa Maya --berdasarkan sistem "perhitungan panjang"-nya- - meramalkan bahwa pada 21 Desember 2012 (21/12/12) akan terjadi gangguan pada rotasi bumi. Pada waktu itu, tata surya, dengan matahari sebagai pusatnya, akan menutupi pemandangan pusat galaksi Bimasakti dari bumi. Ini terjadi setiap 26.000 tahun sekali.

Ketika itu terjadi, maka terputusnya pancaran dari pusat galaksi akan merusak mekanisme normal di bumi dan tata surya. Konsekuensi fenomena itu adalah bencana dan dislokasi dalam skala global karena pergeseran konfigurasi planet, sekecil apa pun. Tentu, sebagai sebuah ramalan, kebinasaan yang bakal terjadi pada 2012 adalah prospek. Bisa terjadi, tapi ada kemungkinan luput.

Bahkan, kalaupun bencana itu tiba, belum tentu seluruh permukaan bumi luluh lantak dan semua kehidupan musnah. Namun skenario terburuk telah menjadi pemikiran banyak ilmuwan dan astronom. Sebab kini tugas ilmu pengetahuan tidak sekadar membongkar rahasia alam semesta. Meramalkan, memprediksi, dan mencari alternatif keluarnya secara ilmiah adalah sebagian dari tanggung jawab para ilmuwan.

Kini para ilmuwan terus sibuk mencari korelasi bintik matahari dan ledakan-ledakan surya yang lain dengan fenomena di muka bumi, seperti badai, topan, letusan vulkanik, dan berbagai gempa besar. Lebih dari 10 satelit penelitian matahari diluncurkan sejak Helios I dan II mengangkasa pada pertengahan 1970. Mayoritas satelit dikirim NASA dan
ESA. Pada 1980, misalnya, misi Maksimum Matahari dikirim guna mengamati aktivitas surya pada puncak daur bintik matahari.

Lalu, pada 1990, satelit Ulysses diluncurkan dengan tujuan khusus pada bagian tertentu spektrum matahari, seperti sinar-X, ultraviolet, dan angin surya. Satelit yang disponsori NASA dan ESA itu, menurut kantor berita Reuters, 30 Juni lalu, akan segera mengakhiri tugasnya. Misi tersebut berumur empat kali lebih lama dari prediksi semula. Satelit sebesar mobil VW itu, dengan kecepatan 56.000 kilometer per jam, telah menempuh perjalanan hampir 8,85 milyar kilometer atau sepadan dengan tiga kali putaran orbit matahari.

Diperkirakan, ketika jarak Ulysses dengan matahari sekitar 705 juta kilometer, transmisi kontak wahana tak berawak dengan bumi itu akan mati. Ed Smith, peneliti di laboratorium pendorong jet NASA, Pasadena, California, menyatakan bahwa data yang diperoleh selama misi memperlihatkan gambaran yang belum pernah ada mengenai siklus aktivitas matahari dan tata surya serta konsekuensinya. "Hal itu akan menjadi bahan riset para peneliti untuk beberapa tahun mendatang," katanya, seperti dikutip Reuters.

Lebih dari 1.000 artikel ilmiah dan dua buku dihasilkan dari informasi yang diperoleh Ulysses. Selain mengungkap adanya angin surya dan faktor-faktor penyebabnya, Ulysses juga mendalami partikel-partikel yang dipancarkan matahari ke seluruh tata surya. Ternyata aliran kuat partikel-partikel sub-atom yang memancar dari surya hingga 1 juta mil per jam berkurang hingga level terendah dalam 50 tahun terakhir.

Data berharga lainnya adalah info mengenai kawasan kutub matahari, debu antariksa di tata surya, planet Jupiter, dan objek transitnya. Info baru yang bisa diketahui manusia, menurut Ed Smith dari NASA, adalah soal heliosfer. "Ulysses telah memformat ulang pengetahuan soal heliosfer dan menyuguhkan informasi tentang lingkungan sekitar tata surya yang belum banyak terungkap," ujar Smith.

Heliosfer adalah selubung pelindung yang dihasilkan matahari melalui anginnya bagi bumi dan tujuh planet lain yang mengitarinya. Angin surya itu berperan menyapu radiasi dan sinar kosmik yang datang dari galaksi lain. Secara teori, heliosfer yang melemah akan membuat masuknya sinar kosmik ke tata surya makin besar. Radiasi sinar kosmik yang makin kuat tentu makin membahayakan para astronot ketika berada di luar angkasa.

Ancaman Bintik Surya

Selain Ulysses, generasi satelit terbaru yang memelototi aktivitas surya dalam relasinya dengan bumi adalah SOHO (Solar and Heliospheric Observatory --Pengamatan Surya dan Heliosfer) yang meluncur pada 2 Desember 1995. Tugas utamanya adalah mengidentifikasi lontaran CME(coronal mass ejections) atau ledakan bintik matahari, letupan surya, angin surya, dan semacamnya, yang menuju ke bumi. Info itu berguna bagi para ilmuwan untuk mengupayakan perlindungan terhadap satelit, pembangkit listrik surya, dan berbagai teknologi yang sensitif terhadap surya.

Faktanya, kini hanya sedikit satelit yang diberi perisai letupan surya dengan alasan mahal, tidak praktis, dan membatasi fungsi satelit. Bisa dibayangkan, jika serentetan badai surya massif terjadi sepanjang 2012, maka kelumpuhan telekomunikasi kamersial karena gangguan pada satelit-satelit akan terjadi. Kini SOHO terus memberikan informasi ke kontrol misi yang dikelola NASA di Goddard Space Flight Center di Maryland, tak jauh dari Washington.

CME adalah gas awan superpanas yang keluar dari surya dan melesat melalui ruang antarplanet. Ia menciptakan gelombang kejut yang meningkatkan kecepatan beragam partikel. Banyak proton di depannya terkena efek desakan dan menghasilkan badai proton. CME bergerak dengan kecepatan 1.000 sampai 2.000 kilometer per detik. Jika CME mengarah ke bumi, efeknya akan dirasakan satu atau dua hari kemudian.

Dua dasawarsa ini memang menjadi momen bagi para ilmuwan untuk mengerubuti matahari, pusat tata surya, yang ribuan tahun dimengerti manusia sebagai sumber stabilitas dan energi bagi kehidupan. Untuk menyelidiki struktur magnetik --termasuk bintik matahari yang muncul di permukaan surya-- maka meluncurlah TRACE (Transition Region and Corona
Explorer). Penjelajah Kawasan dan Korona Transisi ini akan melengkapi RHESSI (Reuven-Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager--Pencitraan Spektroskopi Surya Kekuatan Tinggi Reuven-Ramaty), yang menyajikan citra sinar-X dan sinar gama letupan surya sejak 2002.

Bahkan, sejak 2003, University of Colorado, dengan Laser and Spectrum Physics Laboratory, mengoperasikan satelit SORCE (Solar Radiation and Climate Experiment) untuk menjawab rasa penasaran atas efek matahari terhadap atmosfer bumi. SORCE akan ditemani armada satelit STEREO yang diluncurkan NASA, satelit Yokoh B yang diluncurkan badan antariksa Jepang, dan Solar Dynamics Observatory (SDO) milik NASA.

Satelit STEREO berfungsi bak sepasang mata yang menyediakan gambar tiga dimensi CME. Lalu Yokoh B akan menyediakan gambar-gambar resolusi sangat tinggi pada kejadian di matahari. Sedangkan SDO bertugas mengurai dampak kejadian di matahari terhadap bumi.

Belakangan, ada pemikiran yang didasarkan pada temuan ilmiah bahwa planet-planet, termasuk bumi, membantu timbulnya bintik matahari dan sekaligus dipengaruhi olehnya. Konfigurasi dan jajaran planet memberi pengaruh besar kepada matahari. Pengetahuan tentang konfigurasi planet dan efek energinya terhadap tata surya terus berkembang, tidak sekadar dalam tataran astrologi atau ilmu ramalan, melainka juga ranah ilmiah
murni.

Tim inti ilmuwan angkasa mengemukakan bahwa planet bumi secara reguler memancarkan pengaruh elektromagnetik dan gravitasi yang signifikan terhadap matahari. Perlu dipahami bahwa surya berkarakter cair dan lembek, sehingga lebih rentan terhadap tarikan magnetik dan gravitasi. Empat planet dalam yang berada di sisi matahari seolah dibatasi asteroid yang memisahkan Mars dan Jupiter. Dari empat planet dalam, yakni Merkurius, Venus, bumi, dan Mars, ternyata bumi memiliki massa terbesar, medan gravitasi terkuat, dan medan magnet terbesar.

Dengan demikian, relasi matahari-bumi berjalan dua arah. Ada sistem umpan balik energik antara matahari dan bumi yang melahirkan berbagai fenomena menarik nan dahsyat. Topan, letusan vulkanis, gempa bumi, dan kejadian iklim/seismik lain pada saat sejumlah besar energi dilepaskan tak lain adalah efek hubungan bumi mempengaruhi dan dipengaruhi bintik matahari. Ada pergeseran pandangan bahwa tidak hanya matahari yang mempengaruhi bumi, melainkan ada hubungan energi dua arah, meskipun pengaruh matahari jelas lebih besar.

Nah, apa yang terjadi jika efek saling mempengaruhi medan magnet itu terjadi pada 11 planet, plus matahari. Matahari, 10 planet tata surya, termasuk planet X terbaru, dan bulan --satelit bumi-- saling menarik. Pengaruh terbesar muncul jika gabungan planet berada dalam posisi segaris 0 derajat atau bisa saja membentuk bujur sangkar 90 derajat. Sejumlah konfigurasi mampu memicu keretakan lapisan luar matahari dan mengaduk-aduk isinya.

Richard Michael Pesichnyk dan ilmuwan angkasa lainnya memegang keyakinan bahwa sudut antarplanet menentukan pengaruh relatif planet-planet. Demikian pula, pusat massa tata surya tidak berada di inti matahari. Pusat massa itu selalu berubah, sebagai dampak pola orbit dan jajaran planet. Menurut Thomas Burgess, fisikawan kuantum benda-benda padat, jajaran planet dapat bergerak ke titik yang hanya berjarak 1 juta mil atau 1,6 juta kilometer dari matahari.

Jika hal itu terjadi, matahari akan mengembung ke arah pusat massa tata surya. Semakin besar daya tarik gravitasi terhadap matahari, semakin besar pula kemungkinan permukaan matahari merekah dan bocor, melepaskan apa yang disebut "radiasi terpenjara", yang puluhan ribu tahun terperangkap dalam selubung luar matahari.

Pada kondisi normal, radiasi itu merambat dari matahari secara stabil dan hampir konstan. Namun, ketika permukaan matahari terkoyak, "radiasi terpenjara" itu akan meletup, menimbulkan ledakan besar. "Radiasi terpenjara dapat lolos dari matahari lewat robekan atau gelembung negatif," kata Burgess, seperti dikutip Lawrence E. Joseph. Gelembung negatif itu berwujud cekungan di permukaan matahari. Kondisi ini membuat radiasi akan mudah menembus massa yang lebih sedikit.

Runyamnya, menurut perhitungan Burgess, jumlah total terbesar daya tarik-menarik planet-planet terhadap matahari bakal terjadi pada akhir 2012. Bintik surya maksimum yang diperkirakan terjadi tahun itu akan makin memperburuk situasi karena bakal membantu desakan matahari dengan tekanan maksimum.

Di samping itu, kutub magnetik matahari yang berganti posisi setiap 22 tahun, pada puncak setiap daur kedua, diprediksi akan terjadi pada 2012. Hal ini bakal meningkatkan ancaman bahaya. Kemungkinan ledakan besar mematikan akan dialami bumi sejak kemunculan manusia.

Perisai Magnetik Bumi Terkoyak

Daya serangan radiasi matahari itu akan makin besar ketika medan magnet pelindung bumi ternyata juga terkoyak. Para ahli geofisika telah lama meneliti rekahan sebesar California yang muncul di medan magnet pelindung bumi dari Hermanus Magnetic Observatory, Tanjung Barat Daya, Afrika Selatan. Pieter Kotze, seorang ahli geofisika di Magnetic Observatory, telah mendokumentasikan penipisan medan magnet pelindung
bumi.

Kotze mendapatkan data itu melalui komputer canggih yang dapat menganalisis data dari sensor elektromagnetik yang tertanam di bawah tanah. Medan magnet bumi berasal dari perputaran inti besi cair bumi. Memang hukum inersia dan hukum yang mengatur listrik serta magnetisme tidak bisa dianulir. Namun medan magnet pelindung yang membentengi
permukaan bumi dari radiasi proton dan elektron yang berlebihan tidak bersifat abadi.

Berlimpahnya radiasi surya ternyata juga akan menghalangi sinar kosmis. Padahal, sinar kosmis berupa partikel dan gelombang luar angkasa yang sangat aktif berperan dalam sebagian besar formasi awan di sekitar bumi. Awan, terutama yang melayang rendah, membantu menghalangi radiasi inframerah panas dari matahari. Proses ini sangat membantu menjaga permukaan bumi tetap dingin.

Terkoyaknya medan magnet bumi atau magnetosfer adalah sebuah ancaman. Pasalnya, medan magnet bumi berfungsi memantulkan radiasi surya dan menyalurkannya ke sabuk yang mengelilingi atmosfer luar planet bumi. Magnetosfer ini berupa medan elektromagnetik raksasa yang menyembur dari kedua kutub, laiknya perilaku bijih besi di sekitar magnet batang dan mengembang jauh di atmosfer.

Menurut Kotze, medan magnet antarplanet (interplanetary magnetic field, yang pada intinya merupakan medan magnet yang memancar dari matahari, juga mempengaruhi ukuran dan bentuk magnetosfer. Ternyata medan magnet antarplanet bisa memperkuat magnetosfer dengan masukan energi surya. Pada waktu lain, medan magnet antarplanet menekan medan magnet bumi, membuat makin padat, membelokkannya, dan bisa mengoyaknya.

Perisai pelindung bumi itu secara elementer bertugas melindungi organisme hidup di permukaan bumi. Magnetosfer bumi menyalurkan radiasi surya ke dua sabuk, yang dikenal sebagai sabuk radiasi Van Allen. Sabuk yang ditemukan James A. Van Allen melalui Explorer I dan Explorer II pada 1958 itu terbentang pada ketinggian 10.000 hingga 65.000 kilometer.

Dalam pandangan Lawrence E. Joseph, banyak ilmuwan yang belum menemukan jawaban mengapa medan magnet mulai menipis. Perkiraan terbesar, karena adanya turbulensi di medan magnet antarplanet sampai kekacauan fluktuasi inti cair bumi. Fenomena penipisan itu mengundang spekulasi bertukarnya posisi kedua kutub planet bumi. Riset terhadap sampel inti es dan sedimen dari dasar laut mengindikasikan bahwa kutub magnetik pernah bertukar tempat. Terakhir kali terjadi kira-kira 780.000 tahun lalu.

Pergeseran kutub itu membawa konsekuensi dahsyat pada muka bumi. Geolog William Hutton menyatakan, pergeseran kutub tipe kemerosotan mantel bumi akan memicu pergeseran awal ekuator di atas permukaan bumi. Ketika ekuator bergerak memasuki daerah baru di permukaan bumi, kawasan itu akan mengalami perubahan daya sentrifugal dan ketinggian permukaan laut.

Gejala ini akan menyebabkan pembagian baru daratan dan laut serta akan terjadi gerakan tektonis di kerak bumi. Bencana seismik dan tektonis pun bakal sulit terhindarkan.

Meskipun pergeseran itu akan terjadi dalam waktu lama, yang pasti, memudarnya medan magnet bakal melemahkan efek perlindungannya. Permukaan bumi akan jauh lebih rentan terhadap radiasi, yang terus membombardir dari luar angkasa.

Kejadian alam yang mengagetkan para ilmuwan adalah retaknya perisai radiasi surya dan kosmis selama sembilan jam, sepanjang 160.000 kilometer, yang dikenal dengan sebutan anomali Atlantik Selatan. Menurut Kotze, penipisan medan magnet bumi kemungkinan memicu penipisan lapisan ozon. Ini terjadi, ketika radiasi proton matahari menembus
perisai magnetik bumi, reaksi kimia di atmosfer terpengaruh. Suhu pun meningkat tajam dan tingkat ozon di stratosfer menurun drastis.

Penipisan ozon itu akan membuat atmosfer menjadi lebih mudah ditembus sinar ultraviolet matahari. Bencana lebih besar tak bisa diprediksi. Terutama ketika bumi menuju pergolakan abnormal solar maksimum, yang diproyeksikan terjadi pada 2012. Radiasi surya dan kosmis akan memicu berbagai persoalan kesehatan, jaringan listrik, iklim, dan lingkungan hidup.

Memasuki Badai Awan Energi

Pengetahuan manusia mengenai penciptaan terus berkembang. Ketika ilmu pengetahuan belum matang seperti saat ini, kisah penciptaan seperti pada Kitab Kejadian mendominasi hampir selama dua abad. Kini ledakan besar (big bang) diyakini sebagai awal alam semesta. Alam semesta pun mengembang secara merata ke segala penjuru. Tidak ada yang tetap diam di alam semesta ini, baik dari dimensi panjang, lebar, tinggi, maupun waktu.

Pada konteks alam semesta yang dinamis dan terus bergerak, menurut Dr. Alexey Dmitriev, ahli geofisika dari Russian Academy of Science, bumi pada saat ini tengah berada dalam zona bahaya galaksi. Dmitriev adalah geofisikawan yang memiliki 200 publikasi akademis, kebanyakan tentang geofisika dan meteorologi, baik tentang bumi maupun planet lainnya.

Pada saat mengorbit pusat galaksi, matahari dengan tata suryanya melewati berbagai area angkasa yang berbeda. Beberapa di antaranya memiliki energi lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Dmitriev mengingatkan, kini hujan badai antarbintang sedang dilewati tata surya. Bisa dipahami bahwa meningkatnya aktivitas surya adalah akibat langsung meningkatnya aliran materi dan energi ketika tata surya memasuki awan
energi antarbintang.

Dmitriev mengemukakan tiga hal di alam semesta yang selama ini dikesampingkan para ilmuwan ortodoks. Tiga hal itu adalah kondisi dinamis dan tambahan media antarplanet, dampak energi dari konfigurasi planet-planet tata surya, serta adanya impuls dari pusat galaksi. Tiga hal itu begitu mempengaruhi bumi.

Bumi, selain berotasi sendiri dan mengelilingi matahari, juga bagian dari tata surya yang bergerak di orbit tak dikenal melalui galaksi Bima Sakti, yang juga berkelana di alam semesta. Ketika tata surya mengorbit dan ikut berkelana menumpang galaksi Bima Sakti, diyakini oleh sebagian fisikawan bahwa saat inilah tata surya memasuki awan energi.

Tata surya ibarat pesawat yang menjelajah dan mulai memasuki turbulensi antarbintang. Ini terjadi karena adanya ruang antarbintang yang sifatnya heterogen. Seperti objek yang melewati media lain, heliosfer(tata surya) yang masuk ke ruang antarbintang lain menciptakan gelombang kejut. Kekuatan gelombang akan bertambah besar ketika heliosfer memasuki kawasan angkasa yang lebih padat. Gerakan ini, menurut Dmitriev, bakal membentuk aliran materi dan energi dari ruang antarplanet ke tata surya.

Energi yang disuntikkan ke kawasan antarplanet bisa mengejutkan matahari secara inkonsisten, membebani medan magnet bumi, dan memperparah pemanasan global di bumi. Fenomena awan energi antarbintang ini juga menjadi kajian Vladimir B. Baranov. Ilmuwan Rusia ini mengembangkan model matematis heliosfer berdasarkan data dari Voyager.

Model Baranov itu, dari telaah para ilmuwan Rusia, Eropa, dan Amerika Serikat, mengindikasikan kaitan hingga 96% antara data Voyager, informasi NASA dan ESA, serta evaluasi dasar energi dan ruang yang dikerjakan Dmitriev. Isinya dugaan bahwa heliosfer akan berada dalam gelombang kejut selama 3.000 tahun selanjutnya. Sejumlah observasi pada planet-planet luar sejak 2006 memperlihatkan sejumlah anomali.

Uranus dan Neptunus mengalami pergeseran kutub magnetik. Jupiter memperlihatkan efek gelombang kejut dan melipatgandakan medan magnetnya hingga melebar sampai ke Saturnus. Bahkan, sejak Maret 2006, muncul bintik merah baru di Jupiter, seukuran bumi. Di lokasi bintik merah, yang disebut Oval BA, itu kini terjadi badai elektromagnetik tanpa henti.

Efek gelombang kejut itu juga dialami planet-planet dalam. Atmosfer Mars, misalnya, semakin padat. Komposisi kimia dan kualitas optikal atmosfer Venus berubah menjadi makin bercahaya. Juga matahari, yang berada di pusat heliosfer, karena susunan materinya menjadi lebih rentan terhadap efek energi dibandingkan dengan planet lain. Bumi sendiri --dan planet yang lain-- berada dalam bahaya ganda sebagai dampak langsung gelombang kejut dan pergolakan yang muncul di matahari.

Menurut hipotesis Gaia Lovelock, yang dikemukakan Gaia James Lovelock, pada prinsipnya bumi berupa superorganisme. Ia bukan bongkahan batu dan air yang tak bernyawa. Esensi hipotesis itu adalah sistem umpan balik negatif, di mana biosfer menyesuaikan dan mengatur dirinya sebagai kompensasi atas gangguan eksternal.

Nah, mekanisme adaptif biosfer ketika memasuki badai awan energi itu bisa berupa apa saja. Jika tiba-tiba panas karena memasuki awan energi antarbintang, biosfer akan mencari jalan untuk mendinginkan tubuhnya. Salah satu jalan adalah dengan ledakan supervulkanik, yang bisa membawa bumi pada zaman es. Tantangan biosfer bakal makin besar karena awan energi antarbintang juga akan menyuntikkan kilat dan gelombang panas, cahaya, serta radiasi elektromagnetik ke sistem iklim bumi.

Salam dari sahabatmu:
G.A. Guritno

Gempa Tasik di klaim Malaysia (9-9-09)

Adah... ajah.....
apalagi yang di klaim mas???

Eh, sebenere gimana sih soal budaya yang diklaim??
Diklaimnya bagaimana?
Bagaimanakah indikasi yang bisa dipegang bahwa sesuatu telah diklaim??
Bagaimana cara mereka mengklaim?
Bagaimana yuridifikasinya? ?

weleh... aku kok dadi telmi soal klaom mengklaim to???

Jan2ne... Malaysia secara kenegaraan atau hukum atau apalah... bener sudah mengklaim apa tidak sih??????

Bu Guru lagi bloon... helep mi pliiis......

Gempa Tasik di klaim Malaysia (9-9-09)

Persis tanggal 9 bulan 9 tahun 2009, Malaysia kembali berulah. Kali ini ia mengklaim gempa di Tasik dengan kekuatan 7,3 skala richter bersumbu di wilayah Malaysia. Negeri jiran itu mengaku lempeng yang patah di kedalaman laut Tasik itu berasal dari dasar laut di sekitar Sabang. "Patahannya ada di sana," kata Jupri, warga Malaysia.

Lalu bagaimana dengan korban orang Tasik, Cianjur, Sukabumi, dan pesisir selatan Laut Jawa, Jupri hanya geleng kepala. "Lho, kalau korban itu jelas WNI.. Itu bukan warga Malaysia. Tak mungkin lah Mak Cik mengakui itu punya Malaysia. TKI saja kita usir. Masa orang meninggal, terkubur longsoran kita akui milik Malaysia. Tak mungkin lah itu," kata Jupri bersungut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Gempa Purmono Jus Sirsak justeru berang. Dia mengaku gempa itu milik Indonesia. "Jelas episentrumnya di laut Tasik kok diklaim Malaysia. Kita harus perjuangkan. Gempa itu milik kita," katanya berapi-api dalam demonstrasi di Kedubes Malaysia, di Jalan HR Rasuna Said Jakarta.

Sang menteri pun mengirim utusan ke Malaysia, menyampaikan nota protes melalui Kedutaan Besar di Malaysia. Dubes Dangi Bahtera menemui Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Sri Bengawan Gempa. Dalam pembicaraan dengan Datuk Sri, Dangi Bahtera mengaku gempa merupakan karya bangsa Indonesia dan bukan milik Malaysia. "Gempa itu dibuat oleh orang asli Indonesia bahkan sudah dipatenkan. Tidak bisa Malaysia mengklaim gempa itu," jelas Dangi Bahtera.

Datuk Sri Bengawan Gempa juga tak mau kalah. "Gempa itu berada di sini Mak Cik. Kalaulah gempa itu dibuat orang asli Indonesia, tapi kan orangnya bekerja di sini. Jadi, gempa itu milik kita," Datuk Sri Bengawan tak mau kalah.

Akibat klaim gempa ini, sejumlah ormas Islam melakukan sweeping orang Malaysia. Setiap orang Malaysia yang kepergok mereka langsug ditangkap dan digeledah. "Kamu harus pergi dari Jakarta kalau tidak mengakui gempa itu dibuat orang asli Indonesia," gertak ketua ormas. Karena ketakutan, orang Malaysia pun mengakui gempa itu memang akibat ulah orang-orang Indonesia sendiri.

"Ya, gempa itu dibuat oleh orang asli Indonesia kok. Makanya korbannya juga orang Indonesia. Yang mati juga orang Indonesia. Yang rugi juga orang Indonesia. Yang nista, kelaparan, tidur kedinginan di pengungsian juga orang Indonesia. Yang menjadi pengemis juga orang Indonesia. Memang semua itu dibuat sendiri oleh orang Indonesia. Orang Malaysia tidak pernah membuat karya yang membuat rakyatnya jadi pengemis, gelandangan, mati ketimbun tanah longsor, tewas tertimpa bebatuan dari atas bukit, terhina oleh alamnya, mati kebanyakan menghirum asap karena lahan dibakar. Semua memang asli orang Indonesia yang melakukannya. "

Si ketua ormas Islam itu menata sarungnya yang tiba-tiba mlorot!!!!
(si ragil)

Selasa, 08 September 2009

10 Rahasia Kesuksesan Tukul Arwana

(wawancara dengan Mas Tukul)

Tukul Arwana - Siapa sih yang ga kenal dia? yaps, sosok pelawak yang karirnya melambung tinggi ibarat "Superman" lewat acara Talk Show EMPAT MATA/BUKAN EMPAT MATA ini sepintas memang terlihat biasa-biasa saja.. Namun jangan salah dulu, sesuai dengan guyonan dia "Casingnya boleh kurang bagus, tapi dalamnya bagus donk"., Ya,gue setuju banget dengan dia. Terbukti, dia sudah berhasil menghasilkan milyar-an rupiah dari lawakan-lawakan dia yang segar tersebut. Ada beberapa sikap positif yang bisa kita tiru dari pribadi seorang Tukul Arwana ini.

1. Menghargai Orang Lain
Seseorang yang sudah sukses cenderung berperilaku sombong, kurang menghargai orang lain, dan maunya dihormati. Tukul tidaklah demikian. Ia memiliki prinsip positive thinking, tidak pernah merendahkan orang lain atau pun mengecilkan orang lain. Sebaliknya ia lebih suka membesarkan (hati) orang lain dan menghormati orang lain. Menurut Tukul, kesombongan itu akan menjadi bumerang bagi diri sendiri dan akan merugikan diri sendiri.

2. Bekerja Keras
Rahasia sukses Tukul yang lain adalah ia mau bekerja keras dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Ia juga sangat menjunjung tinggi kejujuran. Seperti diungkapkan oleh Alex, Tukul adalah salah seorang perantau yang rajin dan sangat menjunjung tinggi kerja keras dan kejujuran. Terbukti, selama tiga tahun menjadi sopir pribadinya, Alex tidak sedikit pun pernah dikecewakan. Tukul juga sangat disiplin dan menghargai waktu. Ia selalu berusaha tepat waktu dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Hal ini telah diakui oleh para mitra kerjanya. Tujuannya tidak lain agar mitra kerja Tukul selalu puas dan mau menggunakan jasanya lagi.

3. Belajar Dan Terus Belajar
Tukul merasa bahwa dirinya bukanlah berasal dari kalangan serba cukup dan bukan dari keluarga yang mempunyai banyak fasilitas maka ia merasa harus terus belajar. Semangat belajar Tukul sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat tatkala ia bekerja sebagai sopir pribadi Alex Sukamto. Mantan majikannya ini sempat heran dengan kemauan belajar Tukul yang sangat tinggi.

Seperti pernah diceritakan Alex bahwa setiap gajian, Tukul selalu menyisakan uang untuk beli buku. Alex tidak menyangka bahwa seorang sopir seperti Tukul ternyata mempunyai hobi membaca buku. Lebih mengherankan lagi, buku-buku yang dibacanya adalah tentang psikologi, politik dan lain-lain. Tukul mengakui bahwa dirinya memang tidak pintar. Ia biasa-biasa saja, tetapi ia senang membaca bacaan apa saja. Ia juga senang mengobrol bertukar pikiran. Dari kegiatan membaca atau mengobrol inilah ia bisa mendapatkan ilmu dan kemudian dijadikannya bekal untuk masa depan. Di tengah kesibukannya yang cukup padat, ia selalu berusaha menyempatkan diri untuk membaca. Ia sadar bahwa bacaan akan membuatnya tidak terbelakang. Ilmu yang semakin bertambah diyakini akan semakin menambah kemampuan dirinya sehingga ia mampu menjadi seorang penghibur sejati.

4. Hidup Itu Harus Ber-proses
Mas Tukul yakin betul bahwa hidup itu merupakan sebuah proses. Tidak ada ceritanya hidup langsung sukses, langsung kaya, atau langsung ngetop tanpa melalui sebuah proses. Mas Tukul sangat memegang prinsip bahwa yang terpenting dalam hidup adalah proses. Dan ia telah membuktikannya dengan menjalani sebuah proses yang cukup panjang, berliku dan tidak sedikit ia harus menghadapi tantangan yang begitu berat. Berjuang dengan butiran kristal keringat tentu berbeda dengan mereka yang meraih kesuksesan dengan cara instan. Mas Tukul sudah sangat kenyang diremehkan, dicaci dan dicibir.
Namun, semuanya ia lalui, ia jalani tanpa menyimpan dendam. Ia jalan dari kampung ke kampung, dari panggung ke panggung yang lain dengan penuh keyakinan suatu saat bisa meraih kesuksesan. Ternyata, sukses itu akhirnya datang juga.

5. Tidak Memilih-milih Pekerjaan
Tawaran pentas tidak pernah dipilih-pilih. Di mana pun dan kapan pun tawaran itu ada maka akan dijalaninya dengan penuh rasa tanggung jawab dan sikap profesional. Barangkali dari sikap inilah banyak tawaran justru mengalir dan membawa rezeki. Sementara di kalangan artis, tindakan selektif dalam memilih tawaran job sudah biasa. Bila dipertimbangkan untung ruginya tidak seimbang maka tawaran tersebut akan ditolak. Hal ini tidak pernah dialami Tukul.

6. Ikhlas Dan Serius Mengerjakan Segala Hal
Tukul tidak pernah merasa gengsi atau rendah diri mengerjakan pekerjaan apa pun. Mulai menjadi sopir omprengan, sopir pribadi, kerja di tukang pembuatan pompa, menjadi model figuran, menjadi pembawa acara dan lain-lain. Semuanya dikerjakan dengan tingkat keseriusan tinggi. Teguh, salah seorang yang biasa mengatur jadwal kegiatan Tukul, pernah mengatakan, "Bisa dibilang Mas Tukul paling semangat kalau dengar ada kerjaan. Apa saja pasti dia kerjakan.

7. Sukses adalah "Kristalisasi Keringat"
Sering melihat penampilan tukul di TV..? kalau begitu anda pasti sering mendengar kalimat ini bukan? dan dia membuktikannya. . salut...

8. Percaya Diri
Tidak perlu di ragukan lagi tingkat kepercayaan diri dari sosok Tukul ini. Percaya diri disertai ambisi dan target membuat Tukul bisa mendapat tempat tersendiri di kalangan selebritas indonesia.

9. Menerima Kekurangan Dan Memaksimalkan Kelebihan
Ini yang saya suka dari mas tukul ini.. dia tidak melihat kekurangannya sebagai batu sandungan, namun dia melihatnya sebagai pendongkrak untuk memaksimalkan kelebihan.

10. Kegagalan Adalah Sukses Yang Tertunda
Tukul sudah mengalami beberapa kali kegagalan dalam hidupnya. Namun hal itu tidak membuat nya jera ataupun putus asa. Semangat dan kreatifitasnya memang boleh diacungi dua jempol.. sukses selalu..

IBSC TV Presenter
Jl. Pengadegan Timur Raya No 4
Jakarta Selatan 12770
Telp (021)7983092

Gadis cilik di jendela


Buku Totto-chan adalah jendela kayu berkusen klasik-artistik. Saat saya lewat di depannya, seorang gadis cilik di jendela memanggil saya, “Hei, kamu ! Iya, kamu yang bawa-bawa tas besar, sedang apa ?”

Singkat cerita, saya mampir ke dekat jendela dan segera akrab dengan gadis cilik itu. Namanya Totto-chan. Ia ceriwis, periang, kreatif, agak sulit diatur, namun pada dasarnya sangat hangat dan perasa. Pipinya kemerahan. Matanya sipit. Ia kerap mengepang rambutnya dan kadang menjepit kepangan itu di ketiak.

“Aku punya banyak cerita menarik. Pasti karena aku bersekolah di Tomoe,” kata Totto-chan seraya merapat ke jendela. “Tomoe ? Memang seperti apa, sih, sekolahmu ?” tanya saya. Jari-jari mungil Totto-chan menunjuk jajaran gerbong kereta di belakangnya.

Ternyata Tomoe adalah sekolah dengan gaya pendidikan alternatif. Anak-anak tidak belajar dalam ruang kelas biasa, melainkan di gerbong-gerbong kereta. Mereka pun boleh berkonsentrasi secara khusus pada pelajaran yang mereka sukai. Tai-chan, misalnya, tak henti-henti belajar fisika.

“Tai-chan adalah orang yang aku suka,” Totto-chan berbisik-bisik. “Oh, ya … ? Apa yang membuatmu suka padanya ?” tanya saya, berbisik-bisik juga. “Dia sangat pintar. Setiap hari aku merautkan pinsilnya, padahal pinsilku sendiri kuraut dengan gigi,” sahut Totto-chan. Saya ingin tertawa, tapi karena Totto-chan tampak serius, saya berusaha menahan rasa geli saya. “Kamu anak yang manis, pasti dia juga suka padamu,” ujar saya. Totto-chan tampak sedih. Ternyata hari itu dia melempar Tai-chan dari arena gulat sumo sampai Tai-chan sangat marah padanya. “Dia bilang dia tak akan mau menikah denganku meski aku memohon-mohon,” ujar Totto-chan. Totto-chan lalu berbalik. Saat itu saya melihat dua Totto-chan yang saling memunggungi sekaligus dua Tai-chan yang saling berhadapan. Di dan dari luar jendela. [1]

Totto-chan benar. Bersekolah di Tomoe membuatnya punya banyak cerita menarik. Di sana ia belajar menjadi hidup dalam sebuah kehidupan. Ia belajar bertoleransi dan memahami perasaan orang lain[2], belajar bahwa perdamaian tetap pilihan meski perang tengah berlangsung[3], dan belajar mengenal mati dan kematian sebagai bagian dari hidup dan kehidupan[4] . Jendela Totto-chan begitu bening. Saya bisa melihat semuanya dengan jelas sekali.

Namun, murid-murid Tomoe pun tak kehilangan kebermainan kanak-kanak mereka. Pada suatu kali mereka melintasi sebuah sumur gelap. Sakko-chan, salah satu teman Totto-chan, percaya ada bintang jatuh di dalam sana.

“Kau pernah melihat bintang itu ?” tanya Totto-chan

“Belum, belum pernah …,” sahut Sakko-chan

“Kenapa bintang itu tidak bersinar, ya …? Oh, mungkin mereka sedang tidur.”

“Memangnya bintang bisa tidur ?”

“Kurasa mereka harus tidur di siang hari, lalu bangun dan bersinar di malam hari.”[5]

Saya cekikikan mendengar percakapan khas anak-anak itu. Saya mencoba mendengar percakapan mereka selanjutnya, tapi tidak berhasil. Suara memang tak selalu berhasil utuh menembus keluar jendela. Meski demikian, setiap kehalusan yang mereka tiupkan menembus jendela dan merasuki saya seperti hantu. Diam-diam saya jadi mempertanyakan lagi makna kemerdekaan, persahabatan, pendidikan, idealisme, kasih sayang, keberpihakan …

“Tuk … tuk … tuk …” saya tersadar dari lamunan saat jendela Totto-chan diketuk halus. Pak Sosaku Kobayashi, kepala sekolah Tomoe yang berwajah ramah, berdiri di sana. “Kenapa di dalam saja ? Ayo bermain bersama kami,” ajaknya hangat. Tunggu dulu. Saya … ? Di dalam … ?

Saya mengamati dunia di sekitar saya. Selama ini saya pikir sayalah yang berada “di luar” dan mereka “di dalam”; ternyata tidak. Ruang saya berbatas pada apa yang terlihat dan terjangkau dan waktu saya berbatas pada “saat ini”.

“Buku adalah jendela menuju ke mana saja, Nak,” kata Pak Sosaku Kobayashi kepada saya. Ia pun tersenyum sambil berlalu.

Buku Totto-chan adalah jendela kayu berkusen klasik-artistik. Pada ruang dan waktu saya, dia adalah satu-satunya jalan menuju keluar. Tidak ada pintu. Saat Totto-chan lewat di depan jendela, saya memanggilnya, “Hei, kamu ! Iya, kamu yang suka menjepit kepang di ketiak, sedang apa ?” Totto-chan menoleh lalu tersenyum riang. Dengan gerakan tangan, ia mengisyaratkan saya untuk ikut keluar. Saya membuka jendela dan melompat tanpa ragu lagi.

Di luar sana, saya merasakan angin yang istimewa. Mereka begitu merdeka memintas sejarah

*ditulis untuk Theo’s Book Review di Sky 9050 FM, Kamis 13 Agustus 2009, pukul 13.00-14.00

[1] Halaman 190-192 : “Pengantinnya”

[2] Halaman 197-200 : “Pita Rambut”

[3] Halaman 212-215 : “Anak yang Bicara Bahasa Inggris”

[4] Halaman 223-226 : “’Yasuaki-chan Meninggal !’”

[5] Halaman 50 : “Berjalan-jalan Sambil Belajar.”
Diposkan oleh Sundea di 02:02
__._,_.___

Haruskah berterima kasih pada Albert Einstin

Sejarah kemerdekaan Indonesia, tak bisa lepas begitu saja dengan sejarah Perang Dunia II. Perang dengan Jepang, Italia, dan Jerman di satu pihak dengan Amerika Serikat dan sekutunya dipihak lain, dituntaskan dengan luluh lantaknya dua kota di Jepang.

Sedetik kita menyaksikan akibat yang luar biasa dari penemuan orang yang luar biasa ini. Luluh lantak dua kota itu, menyebabkan Jepang harus bertekuk lutut.

Seperti yang saya ketahui, sebenarnya ada dua ahli fisika yang sedang berpacu untuk siapa duluan mampu menciptakan bom atom. Seorang profesor perempuan Yahudi dipihak Jerman, dan Einstin, Yahudi lain, dipihak AS.

Takdir, menentukan penemu teori relativitas ini, sebagai pemenangnya. Diantara keraguan, akhirnya ia menyetujui penggunaan bom atom untuk menyudahi PD II.

Coba saja, andaikan Jerman lebih dulu bisa menemukan bom atom. Apakah Anda pembaca, bisa hadir didepan komputer Anda, untuk membaca postingan ini?

Dengan kekalahan itu, kita tahu bahwa di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan.

Singkat cerita, kemerdekaan di Proklamasikan pada bulan Romadhon, Hari Jum'at. Sesuatu yang sakral menurut sebagian umat Islam.

Bukan bermaksud mengecilkan makna, Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, selama 350 tahun, ditambah 3,5 tahun, bahwa kemerdekaan kita juga secara tidak langsung merupakan akibat penemuan bom atom. Bukan suatu cerita bohong, kalau penemu bom atom, adalah Albert Einstin, yang kita ketahui bersama sebagai seorang Yahudi.

Bukan bermaksud sara...Sebagian umat Islam dinegeri ini tidak negitu menyukai Einstin, hanya karena dia Yahudi...

Haruskah kita berterima kasih pada Einstin?

Maaf saya gak paham karena Einstein Yahudi maka kurang disuka, beserta ilmunya???? Apa dasar pemikiran itu ya...sebagai pendidik bila ada Monyet yang bisa menemukan sesuatu pasti kita juga harus menghargai...bagi saya Einstein tidak pernah minta untuk dilahirkan sebagai orang Yahudi, bahwa dia Jenius adalah permasalahan lain. Jangan kita terjebak pada perasaan negativ hanya karena dia "salah" di lahirkan. Marilah kita bersama mulai memahami dan menghargai manusia lain bukan karena dia dilahirkan sebagai orang Yahudi atau sebagai anak Autis, atau sebagai anak yang hina sekalipun.

Di dunia ini tidak pernah ada manusia yang menginnginkan lahir ditempat yang dia "Ingin"kan agar disukai orang.Jangan kita belajar men Judge orang karena tempat lahirnya. Einstein juga tidak pernah terpikirkan bahwa penemuannya di gunakan untuk membunuh banyak orang, seharusnya yang kita pantas sesali adalah orang-orang yang mulai berpikir untuk menggunaka Bom sebagai alat pelepas kepuasan sekelompok orang yang menganggap dirinya paling benar.

From: sahabatmu (Rohmad&Ratih)

Senin, 07 September 2009

Indonesia Negeri Bahagia

Kebahagiaan tidak mahal. Orang bisa hidup panjang dan bahagia tanpa menghabiskan kekayaan dan membuang uang,kata sebuah survei.

"Indeks Planet Bahagia" yang mengukur indeks di 178 negara menyatakan pulau Vanuatu di Pasifik Selatan sebagai tempat paling bahagia di planet Bumi. Indeks ini disusun berdasarkan tingkat pengeluaran masyarakat, usia harapan hidup dan tingkat kebahagiaan, bukan dengan tolok ukur kesuksesan ekonomi suatu negara seperti produk domestik bruto(PDB). Studi itu disusun oleh lembaga pengkajian the New Economics Foundation (NEF).

Ukuran tidak penting

Salah satu penyusun indeks NEF, Nic Marks mengatakan tujuan indeks itu adalah memperlihatkan bahwa kebahagiaan tidak harus terkait dengan kekayaan dan tingkat pengeluaran yang tinggi.
"Jelas bahwa tidak satu pun negara yang masuk ke dalam indeks itu memiliki segalanya, tetapi ini memberikan indikasi bagaimana kita mencapai umur panjang dan hidup bahagia dengan apa yang ada di sekitar lingkungan kita," kata Marks.
Vanuatu adalah negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan dengan penduduk 209.000 orang dan bukan negara kaya. Perekonomiannya tergantung pada pertanian berskala kecil dan industri pariwisata. PDB Vanuatu hanya menempati peringkat ke-207 dari 233 negara. Namun, masyarakat negeri ini tetap merasa bahagia.

Di peringkat lima besar, ditempati negara-negara Amerika Latin dan Tengah serta Karibia, yaitu Kolombia, Kosta Rika, Dominika dan Panama.

Sedangkan Zimbabwe menempati peringkat terbawah daftar ini. Di peringkat lima besar terbawah adalah Swaziland, Burundi, Republik Demokratik Kongo dan Ukraina.

Sementara negara-negara makmur ternyata bukan termasuk yang terlalu bahagia. Inggris menempati peringkat ke-108, Jerman ke-81, Jepang ke-95 dan Amerika Serikat di peringkat ke-150. Sedangkan Rusia di tempat ke-172 dan Italia di peringkat-66.

Koordinator ekonomi Friends for the Earth, Simon Bullock mengatakan dari hasil penelitian itu menunjukkan kebahagiaan ternyata tak harus menguras isi bumi.
"Penelitian dengan basis PDB sudah kuno, tidak membangun dan tidak menciptakan hidup yang lebih baik," kata Bullock. "Contohnya perekonomian Inggris maju pesat, namun nyatanya masyarakat Inggris tak lebih bahagia ketimbang orang Kolombia, bahkan jauh tidak bahagia." Marke Lowen dari Vanuatu Online, koran online negeri kecil itu mengatakan rakyat Vanuatu bisa bahagia karena terbiasa dengan kondisi yang serba minim. "Kami bisa bahagia karena masyarakat kami sudah puas dengan kondisi yang serba terbatas ini," katanya pada harian Guardian. "Kami bukan masyarakat yang konsumtif. Kehidupan kami di sini adalah tentang keluarga, teman dan berbuat baik untuk orang lain. Vanuatu adalah tempat di mana Anda tak pernah merasa khawatir." "Satu-satunya hal yang kami khawatirkan hanyalah angin topan dan gempa bumi."

Di mana posisi Indonesia? Ternyata masyarakat Indonesia dinilai cukup bahagia karena menempati peringkat ke-23. Namun, Filipina maih sedikit lebih baik di posisi ke-17 sedangkan Thailand di posisi ke-32.
____________ _________ _________ _________ _________ __
--kebersihan sebagian dari iman (Muhammad) lingkungan kotor pertanda iman kendor.
yuk nyapu, rawat knalpot, kurangin polusi tanah, air, dan udara demi lingkungan fisik dan batin yang lebih baik.
--
Cheers,

Rudi Kurniawan
6/443 Church St, Palmerstone North, NZ
Phone : +64 6 3569650
Cell : +64 21 234 5510
http://rudikdahlan.multiply.com

Bahasa Prokem Bisa Perburuk Bahasa Indonesia

SURABAYA, KOMPAS.com — Bahasa prokem yang biasa digunakan oleh kalangan remaja tertentu dikhawatirkan dapat memperburuk perkembangan bahasa Indonesia.

"Sebagai bahasa pergaulan, perkembangan bahasa prokem itu sangat pesat. Hal ini dikhawatirkan justru memberikan pengaruh buruk terhadap bahasa Indonesia," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Jatim Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) RI, Amir Mahmud, di Surabaya, Rabu.

Oleh sebab itu, dia minta para tenaga pendidik di sekolah untuk lebih mengintensifkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

"Memang harus diakui kualitas sumber daya manusia kita di bidang bahasa Indonesia masih minim. Hal ini yang perlu ditingkatkan, " katanya di sela-sela seminar internasional tentang Relasi Lokalitas-Globalitas Menuju Modernitas Bahasa dan Sastra Indonesia.

Meskipun demikian, dia menganggap kehadiran bahasa prokem itu wajar karena sesuai dengan tuntutan perkembangan nurani anak usia remaja.

Masa hidupnya terbatas sesuai dengan perkembangan usia remaja. Selain itu, pemakaiannya pun terbatas pula di kalangan remaja kelompok usia tertentu dan bersifat tidak resmi.

"Kami yakin, kalau sudah ke luar dari lingkungan kelompoknya itu, mereka akan beralih dan menggunakannya kembali bahasa lain yang berlaku secara umum," kata Amir.

Ia menjelaskan, bahasa prokem itu konon berasal dari kalangan preman. Bahasa prokem itu digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu.

Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya.

Bahasa prokem itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakainya. "Hal ini merupakan perilaku kebahasaan dan bersifat universal," katanya menambahkan.

Kosakata bahasa prokem di Indonesia diambil dari kosakata bahasa yang hidup di lingkungan kelompok remaja tertentu. Pembentukan kata dan maknanya sangat beragam dan bergantung pada kreativitas pemakainya.

Bahasa prokem berfungsi sebagai ekspresi rasa kebersamaan para pemakainya. Selain itu, dengan menggunakan bahasa prokem, mereka ingin menyatakan diri sebagai anggota kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok masyarakat yang lain.

Beberapa kata dalam bahasa prokem yang dikenal masyarakat, di antaranya "bokap" untuk menggantikan kata bapak, "nyokap" (ibu), "doi" (dia), "hebring" (sangat hebat), dan masih banyak lagi.

**********

ahli bahasa milis ini alias mas eko perlu keluarin "fatwa", apa iya bahasa prokem bisa rusak bahasa indonesia? bukannya malah memperkaya? hehee...

/MI,
menunggu fatwa :)

Nyanyian Angsa

Karya: WS Rendra

Majikan rumah pelacuran berkata kepadanya:
“Sudah dua minggu kamu berbaring.
Sakitmu makin menjadi.
Kamu tak lagi hasilkan uang.
Malahan kapadaku kamu berhutang.
Ini beaya melulu.
Aku tak kuat lagi.
Hari ini kamu harus pergi.”

(Malaikat penjaga Firdaus.
Wajahnya tegas dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Maka darahku terus beku.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang sengsara.
Kurang cantik dan agak tua).

Jam dua-belas siang hari.
Matahari terik di tengah langit.
Tak ada angin. Tak mega.
Maria Zaitun ke luar rumah pelacuran.
Tanpa koper.
Tak ada lagi miliknya.
Teman-temannya membuang muka.
Sempoyongan ia berjalan.
Badannya demam.
Sipilis membakar tubuhnya.
Penuh borok di klangkang
di leher, di ketiak, dan di susunya.
Matanya merah. Bibirnya kering. Gusinya berdarah.
Sakit jantungnya kambuh pula.
Ia pergi kepada dokter.
Banyak pasien lebih dulu menunggu.
Ia duduk di antara mereka.
Tiba-tiba orang-orang menyingkir dan menutup hidung mereka.
Ia meledak marah
tapi buru-buru juru rawat menariknya.
Ia diberi giliran lebih dulu
dan tak ada orang memprotesnya.
“Maria Zaitun,
utangmu sudah banyak padaku,” kata dokter.
“Ya,” jawabnya.
“Sekarang uangmu brapa?”
“Tak ada.”
Dokter geleng kepala dan menyuruhnya telanjang.
Ia kesakitan waktu membuka baju
sebab bajunya lekat di borok ketiaknya.
“Cukup,” kata dokter.
Dan ia tak jadi mriksa.
Lalu ia berbisik kepada jururawat:
“Kasih ia injeksi vitamin C.”
Dengan kaget juru rawat berbisik kembali:
“Vitamin C?
Dokter, paling tidak ia perlu Salvarzan.”
“Untuk apa?
Ia tak bisa bayar.
Dan lagi sudah jelas ia hampir mati.
Kenapa mesti dikasih obat mahal
yang diimport dari luar negri?”

(Malaikat penjaga Firdaus.
Wajahnya iri dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Aku gemetar ketakutan.
Hilang rasa. Hilang pikirku.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang takut dan celaka.)

Jam satu siang.
Matahari masih dipuncak.
Maria Zaitun berjalan tanpa sepatu.
Dan aspal jalan yang jelek mutunya
lumer di bawah kakinya.
Ia berjalan menuju gereja.
Pintu gereja telah dikunci.
Karna kuatir akan pencuri.
Ia menuju pastoran dan menekan bel pintu.
Koster ke luar dan berkata:
“Kamu mau apa?
Pastor sedang makan siang.
Dan ini bukan jam bicara.”
“Maaf. Saya sakit. Ini perlu.”
Koster meneliti tubuhnya yang kotor dan berbau.
Lalu berkata:
“Asal tinggal di luar, kamu boleh tunggu.
Aku lihat apa pastor mau terima kamu.”
Lalu koster pergi menutup pintu.
Ia menunggu sambil blingsatan dan kepanasan.
Ada satu jam baru pastor datang kepadanya.
Setelah mengorek sisa makanan dari giginya
ia nyalakan crutu, lalu bertanya:
“Kamu perlu apa?”
Bau anggur dari mulutnya.
Selopnya dari kulit buaya.
Maria Zaitun menjawabnya:
“Mau mengaku dosa.”
“Tapi ini bukan jam bicara.
Ini waktu saya untuk berdo’a.”
“Saya mau mati.”
“Kamu sakit?”
“Ya. Saya kena raja singa.”
Mendengar ini pastor mundur dua tindak.
Mukanya mungkret.
Akhirnya agak keder ia kembali bersuara:
“Apa kamu – mm – kupu-kupu malam?”
“Saya pelacur. Ya.”
“Santo Petrus! Tapi kamu Katolik!”
“Ya.”
“Santo Petrus!”
Tiga detik tanpa suara.
Matahari terus menyala.
Lalu pastor kembali bersuara:
“Kamu telah tergoda dosa.”
“Tidak tergoda. Tapi melulu berdosa.”
“Kamu telah terbujuk setan.”
“Tidak. Saya terdesak kemiskinan.
Dan gagal mencari kerja.”
“Santo Petrus!”
“Santo Petrus! Pater, dengarkan saya.
Saya tak butuh tahu asal usul dosa saya.
Yang nyata hidup saya sudah gagal.
Jiwa saya kalut.
Dan saya mau mati.
Sekarang saya takut sekali.
Saya perlu Tuhan atau apa saja
untuk menemani saya.”
Dan muka pastor menjadi merah padam.
Ia menuding Maria Zaitun.
“Kamu galak seperti macan betina.
Barangkali kamu akan gila.
Tapi tak akan mati.
Kamu tak perlu pastor.

Kamu perlu dokter jiwa.”
(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya sombong dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Aku lesu tak berdaya.
Tak bisa nangis. Tak bisa bersuara.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang lapar dan dahaga.)

Jam tiga siang.
Matahari terus menyala.
Dan angin tetap tak ada.
Maria Zaitun bersijingkat
di atas jalan yang terbakar.
Tiba-tiba ketika nyebrang jalan
ia kepleset kotoran anjing.
Ia tak jatuh
tapi darah keluar dari borok di klangkangnya
dan meleleh ke kakinya.
Seperti sapi tengah melahirkan
ia berjalan sambil mengangkang.
Di dekat pasar ia berhenti.
Pandangnya berkunang-kunang.
Napasnya pendek-pendek. Ia merasa lapar.
Orang-orang pergi menghindar.
Lalu ia berjalan ke belakang satu retoran.
Dari tong sampah ia kumpulkan sisa makanan.
Kemudian ia bungkus hati-hati
dengan daun pisang.
Lalu berjalan menuju ke luar kota.

(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya dingin dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Yang Mulya, dengarkanlah aku.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur lemah, gemetar ketakutan.)

Jam empat siang.
Seperti siput ia berjalan.
Bungkusan sisa makanan masih di tangan
belum lagi dimakan.
Keringatnya bercucuran.
Rambutnya jadi tipis.
Mukanya kurus dan hijau
seperti jeruk yang kering.
Lalu jam lima.
Ia sampai di luar kota.
Jalan tak lagi beraspal
tapi debu melulu.
Ia memandang matahari
dan pelan berkata: “Bedebah.”
Sesudah berjalan satu kilo lagi
ia tinggalkan jalan raya
dan berbelok masuk sawah
berjalan di pematang.

(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya tampan dan dengki
dengan pedang yang menyala
mengusirku pergi.
Dan dengan rasa jijik
ia tusukkan pedangnya perkasa
di antara kelangkangku.
Dengarkan, Yang Mulya.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang kalah.
Pelacur terhina).

Kenangan di Carangpulang

Saat di Carangpulang, saya sempat iseng mengikuti seorang ibu-ibu (guru TK) pulang. Ibu ini dulu mengikuti program kejar paket tetapi tidak lagi karena kesibukannya. Ia menjadi guru TK, diawali dengan kemampuannya mengaji. Bu Lisda yang mengajaknya untuk menjadi seorang guru TK.

Saat dirumahnya saya diberi tunjuk foto mahasiswa-mahasiswi yang dulu pernah Kuliah ekrja Nyata (KKN) ditempatnya. Dan ikut belajar di kampung Cirapuhan. Kata saya, "wah gurunya mahasiswa, seperti dosen dong!" Hihi iya loh, mahasiswa-mahasiswi saja bisa belajar dari sang ibu ini, artinya, ibu ini punya pengetahuan yang tentunya memiliki nilai lebih.

Sang ibu menyuguhi saya pakis yang enak banget. Dia menceritakan tips-tips memasaknya saat harga minyak mahal, misalnya dengan menggunakan air ketimbang minyak. Ia banyak berkesperimen sendiri.

Salah satu cerita yang paling berkesan adalah saat dia bercerita proses dia membuat es (lupa namanya), dari buah-buahan seperti pisang atau pepaya yang dicelup ke dalam coklat, lalu dimasukkan ke dalam freezer. Tadinya saya berpikir bahwa coklat cair, untuk mencelup esnya suda dibeli dalam bentuk cair di pasaran. Tetapi dari sang ibu saya baru tahu bahwa coklat cair tersebut dibuat sendiri, dengan coklat, tepung, dan sedikit minyak. Ia menceritakan bahwa saat pertama kali ia membuat coklat cair tersebut, gagal, lalu ia mencoba cara lain, misalnya dengan memanaskan minyak terlebih dahulu sebelum dicampur dengan adonan ternyata gagal lagi. "Apa yang kurang yah?" tanyanya. Lalu ia mencoba membuat coklat cair dengan cara lain dan berhasil! Hore, sang ibu telah menemukan formula untuk membuat es yang enak!. Ia juga menceritakan bagaimana tadinya ia menumpuk-numpuk esnya di freezer, dan es-esnya menempel satu sama lain. Lalu ia berpikir untuk mebatasi es yang satu dengan yang lainnya dengan selembar plastik. Dan ternyata usaha ini berhasil.

Saya terkagum-kagum dengan cerita ini karena bisa dikatakan bahwa sang ibu sebenarnya menggunakan metode berpikir ilmiah. Ia bisa dikatakan mengadakan suatu percobaan untuk menguji hipotesa, demi menemukan cara terbaik untuk membuat es ini. Meskipun sang ibu tidak membuat laporan praktikum, tidak menggunakan laboratorium, cara ia bekerja merupakan dasar-dasar cara bekerjanya seorang ilmuwan. Saya benar-benar terkagum-kagum dengan kemampuan sang ibu ini belajar dari pengalamannya. Sungguh saya yang jadi muridnya!

By: Dhitta Puti Sarasvati

Puisi Terakhir

Jakarta - WS Rendra tetap berkarya meski dirawat di rumah sakit karena sakit jantung koroner. Puisi terakhir Rendra menghadirkan nuansa religius yang dalam, yang mengisyaratkan kecintaan pada Sang Pencipta.

"Tuhan, aku cinta padamu..." demikian penggalan puisi yang tak diberi judul itu. Puisi terakhir ini ditulis Rendra pada 31 Juli di RS Mitra Keluarga.

Teks puisi bertulis tangan itu diperlihatkan di rumah duka di Bengkel Teater, Citayam, Depok, Jumat (7/8/2009). Berikut teks puisi tersebut:

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah

Tuhan, aku cinta padamu

Rendra
31 July 2009
Mitra Keluarga (nvc/nrl)

Sajak Sebatang Lisong

menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka

matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak – kanak
tanpa pendidikan

aku bertanya
tetapi pertanyaan – pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papan tulis – papan tulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan

delapan juta kanak – kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
……………………..

menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana – sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan

dan di langit
para teknokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

gunung – gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes – protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam

aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair – penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak – kanak tanpa pendidikan
termangu – mangu di kaki dewi kesenian

bunga – bunga bangsa tahun depan
berkunang – kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta – juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
……………………………

kita mesti berhenti membeli rumus – rumus asing
diktat – diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa – desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata

inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan

RENDRA
(itb bandung – 19 agustus 1978)

Teratai

Pusarku menampung hawa

Hawa menjadi teratai

Dihayati hati dan semangatku

Teratai pun mekar

Empat susun daun bunganya

Mengembang ke empat

Penjuru alam

Melewati empat cakrawala

Aku jadi teratai

Mekar di alam

By : WS Rendra

Mereka bilang

mereka bilang, aku mendengkur
tidak, aku lagi bersyukur
mereka bilang, aku tidur
tidak, aku lagi tafakkur
mereka bilang, aku melamun
juga tidak, aku lagi tadabbur
mereka bilang, aku makan dan minum
tidak, aku lagi menuju Ibadah
mereka bilang, aku selalu jalan-jalan
tidak, aku lagi menghitung jarak hidupku

mereka hanya bisa menuduh dalam kegamangan.
tak tahu, mata tak jauh
memantau.

By: Halimi Zuhdy

Gentong Kosong

parit susut
tanah kerontang
langit mengkilau perak
matahari menggosongkan pipi

gentong kosong
beras segelas cuma
masak apa kita hari ini

pakis-pakis hijau
bawang putih dan garam
kepadamu kami berterima kasih
atas jawabmu
pada sang lapar hari ini

gentong kosong airmu kering
ciduk jatuh bergelontang
minum apa hari ini

sungai-sungai pinggir hutan
yang menolong di panas terik
dan kalian pucuk-pucuk muda daun pohon karet
yang mendidih bersama ikan teri di panci
jadilah tenaga hidup kami hari ini
dengan iris-irisan ubi keladi
yang digoreng dengan minyak
persediaan terakhir kami

gentong kosong
botol kosong
marilah menyanyi
merayakan hidup ini

(dari Aku Ingin Jadi Peluru, Indonesiatera 2004)
terbaru di lentera :
Culture & Nature Kota yang Tunggang Langgang (bag 1 dari 2)

Pengemis jutawan

Sydney-SURYA- Ken Johnson, 52, selalu duduk di dekat toko Myer di Sydney's CBD (Central Business Discrict), 16 jam sehari. Berbekal papan disampingnya, ia bisa mengumpulkan uang mencapai 418 juta dalam setahun dari para dermawan.

Tulisan yang dibawanya berbunyi "Butuh bantuan untuk biaya hidup keluarga dan beli obat. Pembayaran penuh sangat membosankan. Tinggalkan saya sendirian jika anda orang yang tidak sopan dan kasar". Dengan cara bertahan dalam kegiatan monoton itulah Pria asal Newcastle ini menghidupi dirinya di George and Market St. Pada hari biasa, ia mendapat uang antara 600 ribu hingga 1,2 juta rupiah sehari. Jika beruntung, 3,3 juta rupiah bisa masuk kantong dalam sehari.

"Saya kecewa jika mengemis sepanjang Jumat dan hanya mendapat 2 juta rupiah," katanya. Ia menambahkan ia pulang saat sudah mendapat cukup uang atau memang ingin pulang, tapi di hari baik ia selalu duduk lebih lama dari hari biasa. Ketika Sunday Telegraph menemuinya, hari sedang baik. Dalam 20 menit, ia mendapat sekitar 250 ribu rupiah.

"Ada aturan umum dalam memberi, yakni orang akan lebih mudah memberi ketika hari akan berakhir, ketika mereka bahagia dan menuju rumah," kata pria yang hidup di jalan sejak tahun 90-an ini. Johnson tidak mengatakan berapa yang diperolehnya setahun lalu.

Ia hanya memberitahu bahwa uang hasil mengemis disembunyikan di tempat aman, sebelum dibawa ke bank. Beberapa diberikan kepada teman-temannya. Ketika ditanya untuk apa hasil mengemis itu, Johnson yang tidak merokok atau mengkonsumsi obat terlarang mengatakan ingin membantu teman yang membutuhkan transplantasi (cangkok) hati. Selain itu, Johnson juga mengatakan ia tidak menyewa rumah dan tetap di jalan karena uangnya habis untuk membayar bon teman-temannya.

Penghasilan tanpa dipungut pajak itu memang tampak layak, namun tidak ada cuti sakit atau rencana pensiun. Artinya, ketika tidak mengemis, berarti tak ada uang di tangan. Berdasarkan sensus 2006, Kantor Statistik Australia mencatat ada 27.374 tuna wisma di New South Wales (NSW).

Juru bicara An Australian Council of Social Service (ACOSS) memperkirakan jumlah orang yang tidur di jalan ini sekitar 16 persen dari seluiruh tuna wisma. Juru bicara ini juga mengatakan bahwa banyak orang mengemis karena jumlah bantuan pemerintah bagi pengangguran yang hanya sekitar 250 ribu tidak cukup untuk hidup sehari-hari.

Memang ada orang yang tidur di jalan sebagai pilihan gaya hidup. Tapi bagi tuna wisma, tak ada pilihan lain kecuali mengemis.

Daily telegraph
mg2

Tenses English "nyanyi yuk..??"

This is the moment
I've waited for
I can hear my heart singing
Soon bells will be ringing

This is the moment
Of sweet Aloha
I will love you longer than forever
Promise me that you will leave me never

Here and now dear,
All my love,
I vow dear
Promise me that you will leave me never
I will love you longer than forever

U-a, si-la
Pa-a ia me o-e
Ko a-lo-ha ma-ka-mea e i-po
Ka-'u ia e le-i a-e ne-i la

Now that we are one
Clouds won't hide the sun
Blue skies of Hawaii smile
On this, our wedding day
I do love you with all my heart

By : "Hawaiian Wedding Song"
Ringtones to Cell

Minggu, 06 September 2009

Persahabatan Peter dan Tina

(sebuah cerita dalam dialog)

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."

Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"

Peter: "Eh? permainan apaan?"

Tina: " Eng. .. gampang sih permainannya. . Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

Peter: "Baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus"

Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter : "Boleh juga..." (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis... Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu meneteskan air mata..

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi..

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota .

15:20 pm
Tina: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya"
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
selalu macet.

15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : " Ada apa pak?"
Orang asing: " Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai..
Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya..
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang
hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh
malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99
hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina.. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"

Jam dinding berdentang 12 kali..... jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi.

*Dear Friends* ,

*Tahukah anda* kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

*Tahukah anda* kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

*Tahukah anda* kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah : Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

*Tahukah anda* kalau orang yang suka berpakaian *warna merah* lebih yakin
kepada dirinya sendiri?

*Tahukah anda* kalau orang yang suka berpakaian *kuning* adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?

*Tahukah anda* kalau orang yang suka berpakaian *hitam* adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

*Tahukah anda* kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?

*Tahukah anda* bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?

*Tahukah anda* kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?

*Tahukah anda* bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta,
menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.

*Tapi jangan percaya semua yang saya katakan* , sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, *bola PERSAHABATAN * ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat). Juga, jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya ........ karena *lebih baik memberi daripada menerima *bukan ??? =)

Ok, inilah yang harus anda lakukan . :

Kirim kepada SEMUA TEMAN anda!
Tapi anda harus MELAKUKANNYA dalam satu jam setelah
membuka surat ini!

Sekarang. BUAT 1 PERMINTAAN !!!!

Buat sekarang,

Ini kesempatan terakhir anda!!!
Saya harap anda telah membuat suatu permintaan, Sekarang
kirim surat
ini kepada:
1 orang : permintaan anda akan terwujud dalam satu tahun
3 orang : 6 bulan
5 orang : 3 bulan
6 orang : 1 bulan
7 orang : 2 minggu
8 orang : 1 minggu
9 orang : 5 hari
10 orang : 3 hari
12 orang : 2 hari
15 orang : 1 hari
20 orang : 3 jam

start: 0000-00-00 end: 0000-00-00

Gugatan Idealisme

Oleh : Reza Ervani

Bismilahirrahmanirrahiim

Terekam dalam Al Quran, kisah kalahnya sebentuk kebenaran di dada Al Walid bin al Mughirah. Padahal telah nyata terguncang hatinya dalam lantunan Haa Mim Sajadah.

Rupanya rayuan Abu Jahal tak mampu ditaklukannya, walau telah pula dengan gusar dipertanyakannya dalam sebuah sebuah dialog penuh kejujuran.

“Jika Muhammad gila, pernahkah kalian lihat ia tercekik ?”
“Demi Allah tidak pernah”
“Jika Muhammad sang penyair, pernahkah kalian dengar syairnya ?”
“Demi Allah, kami tidak pernah mendengarkannya bersyair”
“Kalian tuduh ia sebagai pembohong besar, pernahkan kalian uji kesaksianya ?”
“Tidak pernah, demi Allah”
“Kalian pula yang menyebutnya sebagai kahin, apakah pernah kalian temukan ia rapalkan manteranya”
“Tidak pernah kami lihat, demi Allah”

Sayang, dialog itu kalah dengan ketakutan akan degradasi strata sosial. Padahal tahap ilmiah telah pula ia lewati "Innahu fakkara wa qaddar … faqutila kaifa qaddar … tsumma qutila kaifa qaddar … tsumma nazhar …

Ia belakangi cahaya menghadap kegelapan … Dia paksakan menutup kebenaran dengan keangkuhan … tsumma 'abasa wa basar … tsumma adbara wastakbar …

Dan lidahnya pungkiri sinar kebenaran yang telah nyata di dalam dadanya …
faqoola in hadzaa illa sihruun yu-tsar … in hadzaa illa qaulul basyar …

Tanpa sadar ia telah pilih akhir yang berujung mengerikan …
Saushliihi saqar ...

Naudzubillahi min dzalik …

Akankah kita bak Walid al Mughirah, yang didepannya terpampang kebenaran, tapi tak dipilih, karena terjal dan tak mudah ?

Akankah kita bak makhluk yang telah merenung hingga dua kali, tapi tak pula mampu jujur pada hati, karena lekang oleh ambisi ?

Gugatan itu akan selalu ada … semoga kita mampu menahannya …

Amiin

Masihkah ada harapan..?!

Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat batu dan kayu jadi tanaman..... Akankah terjadi pula tikus mati di lumbung beras....... Negeri kaya tapi rakyatnya miskin, tanahnya subur tapi tergantung impor bahan pangan pokok.....

Harian Kompas Senin 24 Agustus menegaskan pada kita kondisi memprihatinkan ini dalam beritanya RI Terjebak Impor Pangan. Menurut data yang berhasil di kumpulkan Kompas, setiap tahun Indonesia harus mengeluarkan devisa setara dengan Rp 50 triliun untuk membeli enam komoditas pangan dari negara lain. Komoditas tersebut meliputi kedelai, gandum, daging sapi, susu, dan gula. Bahkan, garam yang sangat mudah diproduksi di dalam negeri karena sumber dayanya tersedia secara cuma-cuma dari alam tetap masih harus diimpor sebanyak 1,58 juta ton per tahun senilai Rp 900 miliar.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa nilai impor kedelai rata-rata setiap tahun mencapai 595 juta dollar AS (setara dengan Rp 5,95 triliun), gandum 2,25 miliar dollar AS (Rp 22,5 triliun), gula 859,5 juta dollar AS (Rp 8,59 triliun), daging sapi 480 juta dollar AS (Rp 4,8 triliun), susu 755 juta dollar AS (Rp 7,55 triliun), dan garam 90 juta dollar AS (Rp 900 miliar). Sedangkan data Departemen Perindustrian, menyebutkan impor bahan baku susu bagi industri susu maupun industri makanan mencapai 655 juta dollar AS per tahun. Bila ditambah impor dalam bentuk produk olahan, angkanya naik 140 juta dollar AS lagi menjadi 795 juta dollar AS.

Kompas menyimpulkan pada bagian awal beritanya bahwa kebijakan pembangunan ekonomi nasional yang bias industri mengabaikan pengembangan potensi pangan lokal dan pemenuhan kebutuhan pangan warga. Akibatnya, Indonesia kian terjebak dalam arus impor pangan.

Bisa jadi benar, walaupun juga patut pula dipertanyakan kesahihannya. Paling tidak pertama, beberapa pakar dan aktifis gerakan sosial malah mengatakan sejak sepuluh tahun terakhir ekonomi Indonesia mengalami proses menyakitkan de-industrialisasi. Kedua, saya yakin bahwa inilah setting tatanan ekonomi yang ™dipaksakan™ di negeri ini melalui lembaga keuangan internasional hingga WTO maupun melalui saluran hubungan bilateral antar negera maju dan Indonesia. Terakhir, saya meyakini tesis Revrisond Baswir bahwa RI hingga hari ini masih terjebak dalam kubangan struktur ekonomi kolonial.

Berikut adalah petikan artikel Revrisond Baswir (bisnis Indonesia 18 Agustus 2009), Kerakyatan vs neoliberalisme :RI dibangun di atas struktur ekonomi kolonial
........bagaimanakah kondisi perekonomian Indonesia saat ini?

Pertama, sebagai bekas negara jajahan, Indonesia tidak dapat mengingkari kenyataan terbangunnya struktur ekonomi kolonial di sini. Oleh sebab itu, ekonomi kerakyatan pertama-tama harus dipahami sebagai upaya sistematis untuk mengoreksi struktur ekonomi kolonial tersebut. Kedua, liberalisasi bukan hal baru bagi Indonesia, tetapi telah berlangsung sejak era kolonial.

Menyadari kedua kenyataan itu, dapat disaksikan betapa sangat beratnya tantangan penyelenggaraan ekonomi kerakyatan yang dihadapi Indonesia. Tantangan terberat tentu datang dari pihak kolonial. Sejak 17 Agustus 1945, pihak kolonial hampir terus-menerus berusaha menjegal pengamalan cita-cita proklamasi dan amanat konstitusi tersebut. Oleh sebab itu, setelah mengalami penjajahan baru (neokolonialisasi) pada 1967, tantangan penyelenggaraan ekonomi kerakyatan tentu cenderung semakin berat.

............ ...tidak berarti tidak ada harapan. Peluang kebangkitan ekonomi kerakyatan setidak-tidaknya dapat disimak dalam lima hal berikut. Pertama, mencuatnya perlawanan terhadap hegemoni AS dari beberapa negara di Amerika Latin dan Asia dalam satu dekade belakangan. Kedua, berlangsungnya pergeseran peta geopolitik dunia dari yang bercorak unipolar menjadi tripolar sejak kemunculan Uni Eropa dan kebangkitan ekonomi China.

Ketiga, berlangsungnya krisis kapitalisme AS sejak 2007.
Keempat, meningkatnya kerusakan ekologi di Indonesia pascaeksploitasi ugal-ugalan dalam rangka neokolonialisasi.
Kelima, meningkatnya kesenjangan ekonomi dan sosial di Indonesia

Hegemoni Neoliberalisme : Penjajahan Kurikulum, Cuci Otak dan Pembodohan di Perguruan Tinggi

Sementara itu, telah terjadi penjajahan kurikulum terhadap fakultas-fakultas ekonomi kita. Pengajaran ilmu ekonomi sebatas neoklasikal yang mengemban sepenuhnya paham liberalisme/ neoliberalisme dengan pasar-bebas yang menyertainya. Neoliberalisme tidak pro-job, tidak pro-poor, tidak pula pro-economic nationalism. Maka "daulat pasar" (daulat pemodal) menggusur "daulat rakyat". Pasar-pasar rakyat dan pasar-pasar tradisional digusur oleh supermarkets, malls dan hypermarkets, sehingga terjadi eksklusivisme bagi yang kuat dan marjinalisasi terhadap yang lemah. Rakyat miskin tergusur, pembangunan rakyat akibatnya tidak inherent dengan pembangunan ekonomi.

Bahkan, pengajaran ilmu ekonomi di ruang-ruang kelas bisa mengalahkan pesa konstitusi, Pasal 27 ayat 2, Pasal 33 dan seterusnya diabaikan. Ini adalah hegemoni akademik, yang membelit dosen-dosen kita menjadi academic followers, yang mudah kagum pada neoklasikal Barat, yang barangkali buta ideologi dan buta perjuangan bangsanya.

Dipetik dari artikel Sri-Edi Swasono "ISEI, Neoliberalisme, dan Ekonomi Konstitusi", di harian Suara Pembaruan, 2009-08-04

.....berlangsungnya praktik pembodohan publik secara masif melalui praktik penggelapan sejarah sejak 1966/1967. Sejarah yang digelapkan tidak hanya berkaitan dengan peristiwa 30 September 1965, tetapi berkaitan pula dengan peristiwa pengakuan kedaulatan Indonesia dalam forum Konferensi Meja Bundar (KMB) pada Desember 1949.

.....terlembaganya sistem "cuci otak" yang bercorak neoliberal dan anti ekonomi kerakyatan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Sesuai dengan buku-buku yang dipakai pada berbagai fakultas ekonomi di Indonesia , tanpa disadari, sebagian besar fakultas ekonomi berubah fungsi menjadi pusat pengkaderan agen-agen kolonial.

Petikan artikel Revrisond Baswir (Bisnis Indonesia 18 Agustus 2009), Kerakyatan vs Neoliberalisme :RI dibangun di atas struktur ekonomi kolonial

Artikel 3

Neoliberalisme : Penanda Kemenangan Gagasan atau Kemenangan Kelas?

..... berbeda dengan Arianto yang melihat kemenangan neoliberalisme, sebagai refleksi dari kemenangan satu gagasan terhadap gagasan lainnya, saya justru melihat neoliberalisme merupakan penanda kemenangan kelas kapitalis atas kelas buruh.

Ketimbang menempatkan intelektual sebagai agen perubahan sosial, justru inilah saat dimana peran historis kelas pekerja, sebagai satu-satunya kelas yang potensial menjadi revolusioner sangat relevan.

dipetik dari artikel Coen Husain Pontoh di indoprogress

Dorong Koalisi
Partai Demokrat, Partai Golkar dan PDI-P

Rabu, 02 September 2009

Belajar dari Barcelona (team bola favoritku)

Bismilahirrahmanirrahiim

Sejarah Islam mencatat sebuah keangkuhan yang terbayar tunai di Perang Hunain. Melihat jumlah pasukan yang ramai, prajurit yang berderap, ada sahabat yang terlalu berbunga-bunga sehinga berkata "Kali ini kita tidak mungkin bisa dikalahkan".

Keta'juban terkadang membuat mata hati kita lalai, bahwa masih banyak lubang di barisan. Menjelang subuh, hujan anak panah membuat kocar-kacir pasukan Islam. Tersisa seratus pasukan saja di sekeliling Nabi, terseleksi seketika, untuk menjemput kemenangan.

Sungguh, Allah telah bukakan, bahwa kuantitas bukanlah titik tolak kemenangan.

Coba engkau sampaikan padaku, logika mana yang bisa bicara saat 300 jundi mengalahkan 1000 laskar bersenjata lengkap di perang Badar ...

Banyak lagi kisah dalam Qur'an yang mengajarkan kita tentang keajaiban azzam dan kesungguhan tawakal. Sebut saja kisah tentara Thalut yang berhasil mengalahkan tentara Jalut dalam rasio kuantitas yang pula tak seimbang.

***

Kagum penulis melihat bagaimana Barcelona memainkan sepakbola cantik. Sehingga pemain legendaris Belanda, Van Basten sampai harus mengatakan bahwa saat ini adalah era sepakbola ala Barcelona.

Tapi satu lagi yang membuat kekaguman lebih daripada kemenangan-kemenangan itu, adalah ternyata Barca adalah satu-satunya klub Eropa yang tidak disponsori oleh korporasi raksasa, apalagi situs perjudian kelas kakap semacam BWIN yang menjadi lambang utama kaos dan stadion Real Madrid dan AC Milan.

Di depan kaos Barca terpampang logo UNICEF, lembaga PBB untuk anak-anak.

Apakah mereka mendapatkan dana dari UNICEF ?

Ternyata tidak, justru Barca berkomitmen untuk "menyetorkan" U$ 1 juta dollar setiap tahunnya untuk lembaga kemanusiaan tersebut.

Rugikah Barca ?

Inilah keajaiban komunitas yang dibangun dengan cinta. Eropa mencatat, bahwa hanya Barcelona sajalah yang memiliki fans hingga ke pelosok-pelosok Afrika, daerah-daerah yang dikembangkan oleh UNICEF dengan dana "donasi" F.C. Barcelona. Belum lagi komunitas di internal Spanyol, yang bahkan memiliki kategori VVIP Member dengan iuran
keanggotaan yang tidak kecil.

Ketika ditanyakan kenapa mereka mau menjadi "fans" Barcelona, jawaban mereka sederhana,"Barcelona adalah satu-satunya Klub Sepakbola yang tidak terjebak pada kapitalisasi sepakbola di Eropa". "Barca adalah milik kami dan kami adalah milik Barca". Lalu mereka menyanyikan Mars Kesebelasan Barcelona dengan gegap gempita.

Barcelona tidak hanya memetik keuntungan finansial, tetapi juga fanatisme dan kecintaan.

****

Dua cerita diatas mengajarkan kepada kita, bahwa team work, atau yang dalam bahasa agama dikenal dengan amal jama'i, dibangun dari dua elemen utama - pemimpin dan pasukan - qiyadah wal jundiyah.

Pemimpin terpilih bukan karena pintar dan keperkasaannya, tetapi karena kearifan dan kematangan, karena kemauan mendengar dan mengajarkan, karena kelapangan dada dan kesejukan kata.

Ada tujuan yang hendak dicapai bersama oleh sebuah pasukan. Yakni kemenangan.
Dan jika nanti kemenangan itu diraih, ia bukanlah sebuah piala buat sang jenderal. Tapi ia adalah berkah buat seantero pasukan.

"Jangan engkau bunuh wanita dan anak-anak, jangan engkau patahkan dahan pepohonan, jangan engkau bakar gereja dan tempat-tempat ibadat, jangan engkau bunuh musuh yang telah mengaku kalah", begitu indah pidato Muhammad Al Fatih sebelum melepas pasukannya ke Konstantinopel. Ia adalah puncak keindahan strategi yang dirancang. Penuh cinta, karena perang hanya untuk menegaskan kekuatan atas kezholiman, bukan untuk membasmi dan memporak-porandakan. Wajar jika kemudian yang ia dapatkan bukan hanya kemenangan, tapi juga cinta masyarakat di negeri lawan.

Tapi kalaupun kekalahan yang didapat. Maka tak pula ia menjadi bibit sesal yang mendalam, seperti ujar Thariq bin Ziad kepada pasukannya, setelah membakar kapal di Selat Gibraltar. "Hanya ada satu pilihan yakni kematian, hanya saja mundur berarti kematian tak bernilai karena tenggelam ketakutan, atau maju untuk menjemput kematian mulia dalam kesyahidan"

Belajar bekerja sama dan bersama-sama belajar bekerja, keduanya dalam cinta dan kasih sayang, mudah-mudahan itulah yang terwujud di tubuh organisasi yang kita sayangi ini ... Klub Guru Indonesia

Fa idza azzamta fa tawakal 'alallah.

Salam,
Reza Ervani

Budaya Timur yang Mana??

Ini kesalahan logika yang paling parah dari orang-orang pinter di atas sana yang dibungkus nafsu. Coba kalau disuruh milih, apakah orang Papua yang sudah berpakaian rapi mau pakai koteka lagi. Atau peradaban sekarang kembali ke jaman batu?

Saya yakin, mereka pakai koteka dan toples, karena belum menemukan teknologi untuk menutupi itu dan atau mereka belum tahu kalau budaya seperti itu bagi orang lain adalah "saru". Coba orang Bali disuruh toples semua, pada acara formal sekalian. Apa mau?

Budaya timur yang mana? Yang jelas yang dianggap oleh sebagian warga republik ini sebagai budaya yang lebih baik dari toples, bikini, atau koteka.

Kalau yang komen seperti itu tidak mau mengakui adanya budaya timur yang lebih sopan menurut sebagian besar masyarakat disini, ya jangan berpakaian yang lebih sopan doooong.

Bilang aja ini promosi produk kecantikan merk X, agar laku didunia International. Karena mungkin di dalam negeri gak laku, ya berjuang mati-matian promosi dengan keseronokan tubuh si model.

Hayo wanita....terapkan prinsip syariatlah (ukuran sederhana) "Berhiaslah hanya untuk yang berhak". Keluar rumah secukupnya saja. Pasti dech ga bakalan jadi korban rayuan maut promosi kecantikan ala lahiriah.

Apakah Etis ?
Di bawah ini ada cuplikan Etika (Modul Matakuliah Etika Bisnis oleh Dian Ningsih,SH., disampaikan pada kuliah matrikulasi Mahasiswa Ekstensi, Agustus 2009, STMIK YMI TEGAL)

Dari sudut pandang moral, setidaknya ada 3 tolok ukur yaitu : Nurani, Kaidah Emas, Penilaian Umum.

1. Hati Nurani :
Suatu perbuatan adalah baik, bila dilakukan susuai dengan hati nuraninya, dan perbuatan lain buruk bila dilakukan berlawanan dengan hati nuraninya. Kalau kita mengambil keputusan moral berdasarkan hati nurani, keputusan yang diambil "dihadapan Tuhan" dan kita sadar dengan tindakan tersebut memenuhi kehendak Tuhan.

2. Kaidah Emas :
Cara lebih obyektif untuk menilai baik buruknya perilaku moral adalah mengukurnya dengan Kaidah Emas (positif), yang berbunyi : "Hendaklah memperlakukan orang lain sebagaimana Anda sendiri ingin diperlsakukan" Kenapa begitu? Tentunya kita menginginkan diperlakukan dengan baik. Kalau begitu yang saya akan berperilaku dengan baik (dari sudut pandang moral). Rumusan Kaidah Emas secara negatif : "Jangan perlakukan orang lain, apa yang Anda sendiri tidak ingin akan dilakukan terhadap disi Anda" Saya kurang konsisten dalam tingkah laku saya, bila saya melakukan sesuatu terhadap orang lain, yang saya tidak mau akan dilakukan terhadap diri saya. Kalau begitu, saya berperilaku dengan cara tidak baik (dari sudut pandang moral).

3. Penilaian Umum :
Cara ketiga dan barangkali paling ampuh untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku adalah menyerahkan kepada masyarakat umum untuk menilai. Cara ini bisa disebut juga audit sosial. Sebagaimana melalui audit dalam arti biasa sehat tidaknya keadaan finansial suatu perussahaan dipastikan, demikian juga kualitas etis suatu perbuatan ditentukan oleh penilaian masyarakat umum.

Tommy Suharto dan Terorisme

(Intermezo)

Sehabis melaksanakan sholat tarawih di masjid, beberapa warga komplek tempat tinggal saya, berkumpul di teras masjid sambil ngobrol-ngobrol santai. Dari obrolan tentang hikmah puasa yang baru saja disampaikan oleh pak Ustadz Sirojuddin, sampai urusan mas Tommy Suharto, dan Teroris. Lalu apa hubungannya mas Tommy dengan teroris? Ya nggak ada. Cuma tiba-tiba saja pembicaraan kami mengerucut kepada kedua topik itu. Mengapa?

Salah seorang teman saya yang bernama Anto membuka pembicaraan, bahwa mas Tommy Suharto adalah “orang hebat dan kuat. Baru saja keluar dari penjara sudah berani mencalonkan diri jadi ketua umum Golkar. Sudah gitu, mas Tommy itu PD banget bakal kepilih jadi ketua umum golkar”. Begitulah kata salah satu teman saya membuka pembicaraan.

Sedangkan pak Santoso, salah satu teman saya lainnya langsung saja emosional mendengar perkataan Anto itu. “Enak aja, tidak pernah ikut jadi pemimpin harian golkar langsung aja pengen jadi ketua umum. Coba lihat dong pak Ical dan Pak Surya Paloh. Mereka itu adalah tokoh yang memang membesarkan partai. Kalau mereka sih memang pantas untuk mencalonkan diri jadi ketua umum Golkar”. Begitulah kata Pak Santoso berkata dengan penuh emosional.

Sedang asyiknya kami berdiskusi, tiba-tiba datanglah pak Tatang ikut nimbrung dan langsung mengatakan kalau beliau sangat setuju bila mas Tommy jadi ketua umum Golkar. nah Loh! Alasan beliau sangat sepele. Karena beliau bukan pengurus partai golkar, ya beliau setuju banget mas Tommy jadi ketua umumnya. “Wong saya bukan pengurus”, kata pak Tatang berkata dengan santainya. “Tapi, kalau saya jadi pengurus partai golkar, kata pak tatang mikir sebentar, “sebagai orang yang masih waras saya pasti tidak milih mas Tommy jadi ketua umum golkar”, hahahahhaha. Begitulah beliau berkelakar.

Semakin malam, pembicaraan kami semakin seru saja, dari ngobrolin tentang Tommy Suharto sampai ngomongin soal teroris. wah seru juga nih diskusinya.

Pembicaraan pun semakin seru ketika om Jhony bilang kalau teroris sudah masuk komplek kita. Jadi perlu waspada, dengan tamu-tamu yang nggak jelas. Soalnya kejadian yang terjadi di Jati Asih itu, banyak warga yang cuek, dan tidak tahu kalau tempat tinggalnya menjadi tempat bersembunyinya para teroris. Jadi kalau ketemu orang baru, mohon untuk hati-hati dan tanya dari mana dia berasal, kalau perlu minta Foto Copy KTP-nya. Begitulah kata Om Jhony dan kami semua pun mendengarkan perkataan beliau yang rada menggurui itu. Hehehehehe.

Lalu tiba-tiba Anto bertanya ke Om Jhony, “Bagaimana kalau ternyata terorisnya adalah saudara kita sendiri? Atau adik kita sendiri seperti kejadian yang menimpa salah satu anggota DPRD dari salah satu parpol yang ternyata adik-adiknya menjadi tersangka teroris? Teman-teman diskusi pun tiba-tiba terdiam, mencari jawaban tepat, dan tiba-tiba saja ada sesuatu yang tak enak dari tubuh bulat saya ini, dan saya pun harus ke belakang karena kebelet pipis.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay

Keabadian Guru

Melihat dengan hati pasti akan lebih tajam daripada melihat dengan mata sebenarnya.

Melihat tanpa mata (Manon/Bashiron), meminjam mataNYA (Sang Hyang Manon) untuk melihat dengan hati.

Jadi guru juga harus hati-hati, kalau perlu Mati-Mati (eling-waspada).

Tak hanya melihat saja, semua memang harus dengan hati (ILMU).

Supaya bisa mupus (hijau) cahaya (ILMU) dari lahir sampai Mati (Megat-ruh) anak muda tak hanya perlu UAN, juga Aji Wungkal Bener (asahan yang tepat dan benar) dibawah bimbingan guru (digugu lan ditiru). Hasilnya semoga jalan-lurus, pahala yang tak terputus.

Ilmu amaliah, amal ilmiah, dalam kampus kehidupan, melalui sajadah panjang..... semoga.

Hidup guru (kehidupan)

Rasa Memiliki

"Beberapa budaya dari Malaisya memang mirip dengan budaya indonesia jadi rakyat Indonesia jangan panas dulu dengan klaim dari Malaisya" demikian kira-kira tanggapan dari Menlu Indonesia yang saya dengar pagi hari ini.

Saya pun sempat melihat iklan pariwisata yang mencantumkan di dalamnya wanita-wanita cantik menunggangi kuda lumping, para wanita dengan kostum bulu merak yang elok, wanita dengan kostum mirip dengan pakaian adat wanita kalimantan dengan bulu burung enggannya dan tanggapan si Menlu hanya demikian? wah..

Apakah mempatenkan budaya atau suatu hak cipta begitu mahal biayanya? Peggy Melati Sukma saja bisa membuat hak paten kata-kata Pusiiiing yang memang sudah melekat di dirinya dalam "Gerhana", mbah surip juga bisa dengan I Luv You Fullnya..

Somasi Indonesia kepada pihak Malaisya mungkin hanya dianggap angin lalu saja, toh kejadian seperti ini telah terjadi berkali-kali, bisa jadi akhirnya kita musti membeli budaya sendiri dari negara lain..

Sungguh ironi

Salam
Rie

Usus Dipotong akibat Kebanyakan Mie Instan (1)

(sebuah cerita realita)

MAKSUD hati membantu suami menambah penghasilan, apa daya anak jadi korban. Akibat kerap meninggalkan buah hatinya, Hilal Aljajira (6), Erna Sutika (32) kini harus menelan pil pahit. Usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus dipotong. Rupanya tiap hari Hilal hanya menyantap mi instan karena di rumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuknya. Berikut cerita Erna.

Saat usia Hilal menginjak 2 tahun, aku memutuskan bekerja, membantu keuangan keluarga mengingat penghasilan suamiku, Saripudin (39), kurang mencukupi kebutuhan keluarga.

Aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak.

Ternyata, Hilal jadi “tergila-gila” makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.

Dua kali dipotong
Kamis, 20 November 2008, Hilal mengeluh sakit perut. Kupikir sakit biasa. Anehnya, setelah tiga hari, sakitnya tak kunjung hilang dan ditambah ia tidak bisa buang air besar. Gara-gara itulah perutnya membesar.

Khawatir, kubawa Hilal ke mantri dekat rumah. Karena tetap tidak ada perubahan, kami kemudian membawanya ke RSU Dr Slamet, Garut. Ternyata hasil pemeriksaan dokter lebih menyeramkan dari yang kuduga. Kupikir, cukup dengan obat pencahar perut, sakit Hilal bisa segera sembuh. Rupanya tak segampang itu.

Hasil tes darah dan rontgen memperlihatkan, Hilal harus segera dioperasi karena beberapa bagian di ususnya bocor dan membusuk. Ketika kutanyakan apa penyebabnya, dokter menjawab, akibat dari kandungan makanan yang Hilal konsumsi selama ini tidak sehat dan membuat ususnya rusak. Saat itulah kutahu Hilal terlalu sering menyantap mi instan. Astagfirullah… .

Atas rujukan dokter, kami kemudian membawa Hilal ke RS Hasan Sadikin, Bandung, dengan alasan peralatan medis di RS itu lebih lengkap. Sejak awal, tim dokter sudah pesimistis dengan kondisi Hilal yang begitu memprihatinkan dengan berat badan yang tidak sampai 11 kg. Dokter juga bilang, dari puluhan kasus serupa, hanya tiga orang yang bertahan hidup. Aku hanya bisa berserah pada Allah SWT.

Baru pada 25 November 2008 operasi dilakukan di RS Immanuel, Bandung. Saat itu aku sedang hamil tiga bulan. Dokter mengamputasi usus Hilal sekitar 10 cm. Untuk menyatukan bagian usus yang terputus itu, dokter menyambungnya dengan usus sintetis. Selain itu, dokter juga membuat lubang anus sementara (kolostomi) di dinding perut sebelah kanan.

Utang belum lunas
Ternyata cobaan kami belum berakhir sampai di situ. Tiga hari kemudian, dokter menemukan masih ada bagian usus yang bocor. Mau tidak mau, Hilal harus kembali naik ke meja operasi dan merelakan sebagian ususnya lagi.

Jelas, aku dan suami sangat ingin Hilal sembuh. Namun, di sisi lain, penghasilanku sebagai buruh tidaklah seberapa. Setiap bulan, aku hanya bisa membawa pulang uang Rp 250.000 atau Rp 300.000 kalau lembur. Adapun suamiku penghasilannya tidak pernah menentu. Maklum, ia hanya kuli kasar di pabrik tahu di Bandung.

Sejak Hilal jatuh sakit, aku memutuskan berhenti bekerja. Alhasil, suamiku harus banting tulang mengerjakan pekerjaan apa pun asal menghasilkan uang. Kendati sudah bekerja begitu keras, rasanya sia-sia saja. Biaya operasi Hilal yang mencapai Rp 16 juta terasa begitu besar dan entah kapan bisa dilunasi. Apalagi, kami hanya punya waktu 10 hari untuk melunasinya. Untung pihak rumah sakit berbaik hati memberi kelonggaran waktu dua hari sehingga kami masih sempat meminjam uang ke beberapa keluarga dan tetangga.

Demi kesembuhan Hilal pula, kami harus lebih berhemat. Rumah kontrakan kami tinggalkan dan kami menumpang di rumah orangtuaku. Sebenarnya uang kontrakan rumah itu tidak terlalu besar, hanya Rp 300.000 per tahun, tapi tetap saja uang sebesar itu sangat berarti untuk biaya pengobatan Hilal.

Kata dokter, kolostomi di perut Hilal sudah bisa ditutup setelah tiga bulan. Namun, baru setelah delapan bulan kemudian, tepatnya 23 Juli 2009, operasi penutupan dilakukan. Apalagi kalau bukan masalah biaya. Itu pun bisa dilakukan karena kami dapat bantuan dari sebuah stasiun televisi swasta sebesar Rp 14 juta.

Soal utang ke keluarga dan tetangga sebesar Rp 16 juta, entah kapan bisa kami selesaikan. Kepalaku jadi tambah pening bila mengingat, sebentar lagi si sulung, Panda Erdini (11), akan masuk SMP.

(Bersambung...)