Selasa, 21 April 2009

Top Seven Reasons To Become A Teacher


Thinking About Teaching? Here's Why You Should Take The Leap
By Beth Lewis

Teaching is more than just a job. It's a calling. It's an ever-surprising mix of grueling hard work and ecstatic successes, both big and small. The most effective teachers are in it for more than just a paycheck. They keep their energy levels up by focusing on why they got into teaching in the first place. Here are the top seven reasons you should join the ranks and find a classroom of your own.

1. The Energizing Environment
It's virtually impossible to be bored or stagnant with a job as challenging as teaching. Your brain is constantly engaged in creative ways as you work to solve a multitude of daily problems that you've never faced before. Teachers are lifelong learners who relish the chance to grow and evolve. Moreover, the innocent enthusiasm of your students will keep you young as they remind you to smile through even the most frustrating moments.

2. The Schedule
Anybody who enters teaching solely for a breezy schedule or carefree lifestyle will be immediately disappointed. Still, there are some benefits to working at a school. For one thing, if your children attend school in the same district, you will all have the same days off. Also, your will have approximately two months off per year for summer vacation. Or if you work in a year-round district, the vacation will spread throughout the year. Either way, it's more than the two weeks paid vacation given in most corporate jobs.

3. Your Personality And Humor
The greatest asset you bring to the classroom each day is your own unique personality. Sometimes in cubicle life, there's a need to blend in and tone down your personality. However teachers absolutely must use their individual gifts to inspire, lead, and motivate their students. And when the job gets tough, sometimes it's only your sense of humor that can keep you moving forward with any sanity.

4. Job Security
The world will always need teachers. If you are willing to work hard in any type of environment, you'll find that you can always get work - even as a brand new teacher. Learn your trade, earn your credential, become tenured, and you can breathe a sigh of relief knowing that you have a job you can count on for decades to come.

5. Intangible Rewards
Most teachers find themselves encouraged and uplifted by the little joys that accompany working with children. You'll cherish the funny things they say, the silly things they do, the questions they ask, and the stories they write. I have a box of keepsakes that students have given me through the years - birthday cards, drawings, and small tokens of their affection. The hugs, smiles, and laughter will keep you going and remind you of why you became a teacher in the first place.

6. Inspiring Students
Each day when you go in front of your students, you never know what you will say or do that will leave a lasting impression on your students. We can all remember something positive (or negative) that one of our elementary school teachers said to us or the class - something that stuck in our minds and informed our viewpoints for all these years. When your bring the full force of your personality and expertise to the classroom, you can't help but inspire your students and mold their young, impressionable minds. This is a sacred trust we are given as teachers, and definitely one of the benefits of the job.

7. Giving Back To The Community
The majority of teachers enter the education profession because they want to make a difference in the world and their communities. This is a noble and valiant purpose that you should always keep in the forefront of your mind. No matter the challenges you face in the classroom, your work truly does have positive ramifications for your students, their families, and the future. Give your best to each student and watch them grow. This is greatest gift of all.

CINA LAKUKAN CYBERSPY


Ada 103 negara yang jaringan komputernya disusupi GhostNet, termasuk Indonesia.

BEIJING-Cina membantah klaim sejumlah peneliti yang menuding Beijing tengah menjalankan jaringan mata-mata di dunia maya (cyberspy). Hal itu dikemukakan analis strategi dan militer Cina terkemuka, Song Xiaojun, kemarin di Beijing. Ia menuding klaim itu "dilebih-lebihkan". "Ini upaya untuk mengecap bahwa Cina seolah-seolah sebuah ancaman," katanya.

Sehari sebelumnya, sejumlah peneliti di Inggris dan Kanada mengatakan Cina menjalankan sebuah program jaringan mata-mata berskala besar, yang mampu menerabas sejumlah data rahasia yang tersimpan di komputer-komputer di 103 negara. Salah seorang peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, Greg Walton, menyebutnya jaringan GhostNet.

Menurut Walton, jaringan GhostNet berhasil menyedot data rahasia dari departemen luar negeri di Iran, Indonesia, Filipina, Brunei, Bangladesh, dan Bhutan. Bahkan para peneliti mengklaim mendapati sistem pembobol di sejumlah kedutaan, seperti India, Korea Selatan, Indonesia, Rumania, Thailand, Taiwan, dan Pakistan.

Penelitian ini sejatinya dilakukan atas permintaan Dalai Lama, yang merasa sistem jaringan komputer milik pemerintah Tibet di Dharamsala, India, disusupi GhostNet. "Saya yakin mereka (Cina) memata-matai kami," kata Presiden Kongres Pemuda Tibet Dharamsala Tsewang Rigzin. "Mereka mengirim spam ke e-mail kami dan banyak sekali e-mail sampah."

Namun, tak ada satu pun komentar dari pemerintah Tibet di pengasingan terkait dengan isu GhostNet itu. Hanya, menurut Ross Anderson dari Cambridge University dan Shishir Nagaraja dari Universitas Illinois, web-hosting dan layanan e-mail Dalai Lama yang berbasis di California tersebut memang telah disusupi sejumlah IP address dari Cina dan Hong Kong.

"Badan-badan pemerintah Cina mencurigai infrastruktur jaringan komputer kantor Dalai Lama," tulis kedua peneliti tersebut. Kendati begitu, tim asal Toronto mengaku tak bisa membuktikan bahwa pemerintah Cina benar-benar berada di balik aksi para hacker asal Cina tersebut. Maklumlah, peneliti itu mendapati jaringan tersebut eksklusif berasal dari Cina.

"Ah, itu cuma cerita lama dan sama sekali tidak masuk akal," kata juru bicara Konsulat Cina di New York, Wenqi Gao, seperti dikutip harian New York Times. Para peneliti itu juga tidak mendapat bukti bahwa GhostNet menyusup ke jaringan komputer di badan-badan milik pemerintah Amerika Serikat. "Beijing menentang dan melarang segala bentuk cybercrime," Gao melanjutkan.
AP | AFP | NYTIMES | INDEPENDENT | ANDREE PRIYANTO

Jaringan Spionase Dunia

Sebuah jaringan mata-mata global sejatinya dibangun untuk memonitor aktivitas Blok Timur di bawah kendali Uni Soviet semasa Perang Dingin pada 1980-an. Belakangan, jaringan spionase dunia itu dipakai untuk memantau aktivitas kejahatan internasional dan terorisme, termasuk memata-matai perusahaan-perusahaan multinasional, pejabat-pejabat pemerintah, dan warga sipil. Tak terkecuali menumbangkan rezim-rezim pemerintahan yang dianggap bakal mengancam kebebasan sipil.

Belum lama ini, majalah National Journal melaporkan tingginya angka pelanggaran terhadap sistem keamanan di jagat maya dalam beberapa tahun terakhir. Para penyusup ini berhasil menerobos sistem keamanan komputer dan mengakses sejumlah informasi yang bersifat amat pribadi. Seperti nomor jaminan sosial, kartu kredit, dan sejumlah rekening. Pada 2007 dilaporkan para hacker berhasil menilap 94 juta data dari perusahaan yang memiliki rantai diskon, TJ Maxx.

Sebagaimana dikutip Independent, pada 2007 Inggris pernah menuduh Cina memata-matai perusahaan-perusahaan besar dan bank-bank di Inggris di jagat maya (cyber crime). Adapun menurut National Journal, pada 2008 jumlah data perbankan dan kartu kredit yang diretas hacker menurun ketimbang pencurian informasi individu-individu, yang kini justru meningkat drastis. Itu sebabnya, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy melarang seluruh anggota kabinetnya membawa BlackBerry. Larangan senada yang dikeluarkan Badan Intelijen Amerika Serikat CIA terhadap Presiden Barack Obama.
l ITRC | NATIONALJOURNAL | GRAPHICNEWS | DRE

Menyergap/Memintas: Aliansi badan-badan "UKUSA" dan basis-basis ECHELON di seantero dunia mencaplok informasi yang keluar dari telepon, faksimile, pager, dan e-mail.

INGGRIS:
Markas Komunikasi Pemerintah GCHQ Cheltenham, Wesrminster, NSA Menwith Hill, Yorkshire
  1. INTERNET
    Merekam pertukaran informasi
    Pembangunan Jaringan Keamanan Komunikasi Kanada
    Leitrim, Ontario
    Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA)
    Sugar Grove, West Virginia; Sabana Seca, Puerto Rico
  2. SATELIT
    Target gelombang mikro terestrial, radio, dan telepon seluler.
  3. SATELIT KONTROL/PENYADAP
    Lebih dari 120 stasiun di UKUSA
  4. KABEL BAWAH LAUT
    Memintas dengan alat yang sulit dideteksi tapping pods.
USS PARCHE:
Menyadap kabel-kabel bawah laut Soviet di Laut Barents sejak 1979--kini bertugas di Samudra Pasifik.
Direktorat Pertahanan Sinyal Australia
Kojarena, Australia Barat
Selandia Baru
Biro Komunikasi Pemerintah
Waihopai

ANALISIS:

Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Sistem wide-band SNAPPER melacak sinyal di atas 2,5 gbps--lebih cepat daripada kapasitas pertukaran sebuah Internet atau komunikasi telepon satelit.
Mesin Pembaca Data
E-mail, pager, dan faksimile
Decryption
E-commerce, jaringan-jaringan pribadi
Terbaru. 128 bit data encrypted amat sulit diretas, tapi peranti lunak milik NSA mampu menembusnya.
Speech
Percakapan di telepon
NSA mampu menyimpan data percakapan dan menjernihkan percakapan yang kurang jelas.

Cray T3E

Markas NSA di Fort Meade, Maryland, merupakan tempat bersemayam komputer super paling bertenaga kedua di dunia.
Komputer-komputer "kamus" mencari kata kunci. Sistem terbaru N-gram memungkinkan pencarian topik-topik multibahasa.

PENYEBARAN INFORMASI:

Membuat informasi-informasi intelijen yang diinginkan terkirim secara otomatis ke badan-badan pemerintah UKUSA, seperti militer, penegak hukum, dan ekonomi.

SARINGAN:

Badan-badan UKUSA memastikan data yang terjaring dari warga dan perusahaan-perusahaan disaring lebih dulu.

Keuntungan Komersial:

Konsorsium Panavia Eurofighter dipercaya selama ini menjadi target untuk merekam pembicaraan dagang pada 1993 di Timur Tengah.

Target Lain

Industri Airbus, GATT, dan pembicaraan dagang APEC
Jaringan serat optik pita-lebar dari Menwith Hill ke Sugar Grove
Satelit Intelijen US Magnum

Minggu, 19 April 2009

Perempuan Setara


Oleh: KH. A. Mustofa Bisri

Sang Pemimpin gundah gulana. Gosip kejam itu telah menguasai seluruh kota. Istri sang pemimpin digosipkan "ada main" dengan salah seorang anak buahnya. Istri yang digosipkan itu adalah perempuan muda yang sangat ia cintai dan sangat mencintainya, anak sahabatnya yang sangat ia cintai pula.

Karena tidak ada bukti maupun saksi, sang pemimpin hanya dapat meminta pendapat para tokoh-tokoh pembantunya mengenai kebenaran dan tidaknya gosip tersebut. Payahnya, beberapa tokoh yang dimintai pendapat, ada yang tampak membenarkan meski banyak yang terang-terangan menolak dan memustahilkan. Bahkan pro dan kontra tentang masalah ini nyaris menimbulkan fitnah.

Sang pemimpin (Rasulullah, Nabi Muhammad SAW) akhirnya menemui sang istri yang sudah beberapa hari, atas permintaannya, berada di kediaman kedua orangtuanya. Sang istri (sayyidatina Aisyah r.a.) yang sudah dua hari dua malam tidak tidur itu sedang ditunggui kedua orangtuanya (sayyidina Abu Bakar Shiddiq dan Ummu Ruman), saat sang pemimpin masuk dan duduk di dekat pembaringan.

"Aisyah, aku mendengar suara-suara begini-begitu tentang dirimu;" sabda Rasulullah kemudian, "apabila kamu tidak bersalah, Allah akan menyatakan kamu tidak bersalah. Bila ternyata kamu melakukan dosa, beristighfarlah kepada Allah dan bertaubatlah. Hamba apabila mengaku salah dan bertaubat, Allah akan menerima taubatnya."

Mendengar sabda sang suami tercinta itu, sayyidatina Aisyah-yang selama ini terus menangis-seketika airmatanya terhenti dan berkata ditujukan kepada kedua orangtuanya, "Kalian jawablah Rasulullah." Kedua orangtuanya menjawab, "Demi Allah, kami tidak tahu harus berkata apa."

Sayyidatina Aisyah, sang istri belia itu pun berkata dengan tegarnya: "Sesungguhnya, saya tahu kalian semua telah mendengar omongan gosip ini, sehingga sudah tertanam dalam diri kalian dan kalian telah mempercayainya. Kalau pun saya mengatakan kepada kalian bahwa saya tidak bersalah, kalian tidak akan mempercayai saya. Sebaliknya, bila saya mengakui perbuatan yang Allah tahu semata bahwa saya tidak melakukannya, kalian pasti mempercayainya. Demi Allah, saya tidak menemukan contoh untuk kalian kecuali ayahnya Nabi Yusuf ketika berkata, Fashobrun jamiil wallaahul must'aanu `alaa maa tashifuun (Kesabaran yang baiklah pilihanku dan Allah sajalah tempat memohon pertolongan terhadap apa yang kalian ceritakan)." (Bacalah kisah menarik yang menjadi sebab turunnya ayat 4 dan seterusnya di surah 24. Al-Nur antara lain di kitab Nurul Yaqin oleh Syeikh Muhammad Khudhari Bek).

Menyimak kata-kata sayyidatina `Aisyah di hadapan tokoh-tokoh agung - Rasulullah SAW dan shahabat Abu Bakar Shiddiq sekalian-itu mungkin orang tidak mengira bahwa ketika itu usianya baru belasan tahun. Sayyidatina Aisyah sepertinya memang disiapkan Allah menjadi contoh perempuan pendekar. Apabila Rasulullah SAW diasuh dan dididik langsung oleh Allah, maka sayyidatina Aisyah diasuh dan dididik langsung oleh Rasulullah SAW.

Maka, tidak heran bila dalam sejarah Islam, sayyidatina Aisyah yang lahir 8 tahun sebelum hijrah dan wafat tahun 58 H, dikenal sebagai perempuan paling alim. Menguasai ilmu-ilmu agama dan kesusastraan, bahkan ketabiban. Guru dari banyak tokoh-tokoh ulama dan mufti yang menjawab masalah-masalah keagamaan dan kehidupan yang diajukan. Ia dianggap perempuan yang paling mengetahui tentang al-Quran dan Sunnah Rasul SAW; di samping penyebar ilmu-ilmu agama terkemuka.

Sayyidatina Aisyah pun boleh dikata menjadi-atau tepatnya mungkin: dijadikan Allah-simbol penolakan terhadap stigma bahwa perempuan adalah kaum lemah, konco wingking yang hanya swarga nunut neraka katut. Ia merupakan bantahan telak terhadap opini bahwa yang hebat hanya laki-laki. Tanpa menuntut kesetaraan dengan kaum laki-laki, sayyidatina Aisyah telah menunjukkan kesataraan.

Di negeri kita sendiri, (dulu) banyak Muslimah yang mengikuti jejak sayyidatina Aisyah. Tanpa menggembar-gemborkan kesetaraan gender, mereka berbuat dan berkhidmah setara dengan kaum laki-laki. Sekedar contoh, Ibu Nyai Nur Chodijah yang merintis pondok pesantren puteri di Denanyar Jombang dan Ibu Rahmah Al-Yunusiyah di Sumatra Barat. Ibu Nyai Fatimah, Nyai Mahmudah Mawardi, Nyai Khairiyah Hasyim, dan Nyai Nuri Maksum yang mengajar santri-santri laiknya kyai-kyai. Nyai Sholichah Munawwarah aktivis sosial yang tidak kalah gigih dari aktivis laki-laki.

Raden Ajeng Kartini, yang pernah ngaji dan berguru kepada Mbah Kyai Saleh Darat dan diperingati hari lahirnya tanggal 21 April, saya kira juga tidak hanya menuntut kesetaraan. Tapi, mengajak kaumnya untuk mensetarakan diri dengan ilmu pengetahuan dan pencerdasan.

Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.

Jadilah negarawan Jangan Politisi


Apabila Anda tetap ingin terjun ke dunia politik dan meraih kebahagiaan, jadilah negarawan. Demikian pesan-penting Arvan Pradiansyah dalam buku terbarunya, Kalau Mau Bahagia, Jangan Jadi Politisi!. Meskipun buku Arvan ini tipis—hanya memiliki tebal 154 halaman—buku ini bagaikan kapsul: kecil, tapi menyimpan khasiat luar biasa. Apalagi jika Anda ingin mencari pegangan ketika ingin memilih wakil Anda di DPR pada pemilu April nanti. Saya jamin, buku ini akan mencerahkan Anda dalam menentukan pilihan Anda nanti.

Arvan secara cerdas memberikan semacam penyaring untuk menentukan kandidat yang, setidaknya, dapat diprediksi baik. Penyaring ala Arvan ini dipijakkan pada pendapat William C. Byham, pakar manajemen SDM dari Pittsburgh University: “Past behavior predict future behavior.” Merujuk ke sini, Arvan mengatakan bahwa kita cukup mempelajari “track record” dan perilaku masa lalu para kandidat itu.

Menentukan siapa wakil kita di DPR sangat penting karena di tangan merekalah masa depan negara kita itu akan ditentukan. Kita sudah tahu betapa banyak wakil kita di DPR yang lebih mementingkan partainya ketimbang rakyat (para pemilih) yang diwakilinya. Jadi, jangan sampai kita memilih politisi (lebih-lebih jika politisi itu “busuk” lagi). Kita harus dapat memilih seorang negarawan yang benar-benar memperjuangkan masa depan negara kita, bukan memperjuangkan partainya.

“Jadi, kalau kita ingin meramalkan perilaku seseorang di masa depan, kita cukup mempelajari perilakunya di masa lalu,” tegas Arvan. Yang dimaksud dengan perilaku di sini adalah apa yang dikatakan dan dilakukan (what was said and what was done) oleh si tokoh. Dan menurut Byham, ada tiga factor yang perlu dipertimbangkan dalam menilai past behavior: kebaruan (recency), kesamaan (similarity), dan dampak (impact). Silakan nanti Anda baca sendiri di buku Arvan ya soal ini.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana memilih seorang negarawan? Gunakan rumus para pencari berita, 5W1H (who, what, when, where, why, dan how), ujar Arvan. Para politisi biasanya mengabaikan “why” dan “where”. Nah, negarawan sangat menekankan dua unsur yang diabaikan oleh para politisi. “Karena itu, kalau politisi senantiasa menyibukkan dirinya dengan 3W1H, seorang negarawan menanyakan pertanyaan yang berbeda. Hanya dua hal yang penting bagi negarawan, yaitu WHY dan WHERE (2W),” tulis Arvan. Kok bisa?

Lagi-lagi, Arvan menggunakan alat-alat bantu yang sangat teruji untuk menjelaskan hal itu. Pertama, dia menyebut bahwa seorang pemimpin yang baik akan melakukan pertanyaan WHY secara terus menerus. Ini seperti sebuah alat (tool) dalam manajemen yang disebut “Why5Times”. Untuk menemukan akar dari segala masalah, kita harus menanyakan “mengapa” sebanyak lima kali dan jawaban atas pertanyaan “mengapa” yang kelima itulah biasanya jawaban kita yang sesungguhnya.

Kedua, Arvan merujuk ke penelitian Gay Hendricks dan Kate Ludeman, yang menulis buku bagus, The Corporate Mystic. Seorang pemimpin kata Hendricks dan Ludeman, senantiasa melakukan pemurnian niat. Tanpa niat yang benar, sebuah perusahaan hanya akan berkubang dalam kesulitan. WHY akan membantu seorang negarawan dalam menetapkan niatnya: untuk diri sendiri dan partainya atau benar-benar untuk rakyat dan negaranya?

Terkait dengan WHERE, menurut Arvan, ini menyangkut visi: Ke mana kita akan menuju? Ke arah mana kita akan berjalan bersama untuk mencapai apa yang kita cita-citakan? Visi menjelaskan doing the right things (melakukan hal yang benar) bukannya sekadar doing things right (melakukan dengan benar). Seorang negarawan adalah orang yang senantiasa melakukan hal yang benar bukan sekadar melakukan sesuatu dengan benar.

“Dua W adalah pertanyaan terpenting dari setiap manusia.” tutup Arvan. “Hanya pertanyaan 2W (‘why’ dan ‘where’)-lah yang akan membawa kita menuju tataran spiritual. Tanpa pertanyaan itu, kita akan kehilangan hakikat kemanusiaan kita sebagai makhluk spiritual. Mengabaikan kedua pertanyaan tersebut akan menurunkan derajat kita ke tingkat hewan, bahkan lebih rendah daripada itu.”

Saya tiba-tiba teringat kata-kata bagus Aristoteles, “Manusia adalah hewan yang berpolitik.”

Salam
Hernowo

Selasa, 14 April 2009

Pemuda Hebat.."Luar Biasa"

Kapan yah ada diantara kita. Atau mungkin suatu saat kita bisa seperti mereka..

8 Pemuda Luar Biasa yang merubah Dunia

1. Larry Page dan Sergey Brin
Menemukan Google pada tahun 1998 ketika mereka baru berusia 24 tahun. Mulai di dalam garasi yang menjadi “kantor” pertama mereka, dua orang ini mengilhami ribuan anak muda untuk mencari uang online. Larry dan Sergey kemudian menciptakan perusahaan senilai satu multi milyar dollar yang mengguncangkan Internet.

2. Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, mahasiswa universitas Harvard yang menemukan Facebook sebagai satu platform jaringan sosial bagi remaja di perguruan tinggi ketika dia baru berusia 19 tahun. Facebook kini merupakan situs web jaringan sosial terbesar kedua setelah MySpace. Facebook terus tumbuh hari demi hari, dengan jutaan pengguna baru yang terus mendaftar setiap bulan!

3. Steve Chen
dan Chad Hurley
Para pencipta dari situs web “berbagi video online”, YouTube.. Mereka mendirikan YouTube pada 2005 ketika Chad berusia 28 tahun dan Steve 27 tahun. YouTube kemudian diakuisisi oleh Google dengan nilai $1.65 milyar.

4. Jerry Yang dan David Filo
Di tahun 1995 kedua orang ini menemukan Yahoo!, mesin pencari yang merupakan saingan terdekat Google. Jerry berusia 26 tahun dan David Filo 28 tahun ketika mereka menciptakan Yahoo! Kedua orang ini sekarang mungkin lagi hangat-hangatnya dibicarakan orang-orang, setelah Microsoft meluncurkan tawaran senilai US$44.6 milyar untuk mengambil alih Yahoo!

5. Matt Mullenweg
Matt Mullenweg baru berusia 19 tahun ketika ia menciptakan platform blogging yang kini dipakai dimana-mana. Ia mendirikan platform blogging WordPress pada tahun 2005, dan sejak itu blogosphere pun mulai berevolusi. Orang-orang mulai berpindah dari MovableType dan platform lainnya ke WordPress, karena platform baru ini memang mudah dipakai dan selalu diperbaharui dan terus meningkat.

6. Tom Anderson
Menciptakan jaringan sosial #1 di dunia dengan lebih dari 100 juta pengguna, Tom Anderson mendirikan MySpace di tahun 2004 ketika ia baru berusia 23 tahun. Dia mungkin tidak sekaya Mark Zuckerberg, tapi ia tercatat sebagai pendiri dari jaringan sosial yang dipakai paling luas di Internet.

7. Blake Ross
Pada tahun 2003, Blake Ross mendirikan Mozilla ketika dia baru berusia 19 tahun. Sejak itu, Mozilla tumbuh sangat pesat, menggoda pengguna Internet untuk memakai penjelajah Firefox Mozilla mereka sendiri, yang terbukti memang lebih mudah dioperasikan dibandingkan kebanyakan aplikasi penjelajah web lainnya.

8. Pierre Omidyar
Pada tahun 1995 ketika ia baru berusia 28 tahun, Pierre Omidyar mendirikan eBay, lelangan online sedunia. Sejak itu, banyak orang-orang menghargai penemuannya, sehingga mendorong eBay menjadi platform dunia..

Saat perut lapar..?!


Entah kapan kali terakhir saya melihat foto seorang bocah kurus kering sekarat yang di sampingnya ditemani burung bangkai. Foto yang pernah menjadi
salah satu foto terbaik dunia itu diambil di salah satu negara Afrika. Sang fotografer begitu jitu membelalakkan mata dunia lewat foto tersebut. Beberapa waktu kemudian, sang fotografer mengalami depresi berat dan bunuh diri setelah mengambil gambar itu.

Pesan sosial dalam foto tersebut begitu dalam. Burung bangkai di samping bocah itu bagai malaikat maut yang siap mencabik-cabik tubuh sekarat tersebut. Menggetarkan. Betapa di sudut dunia yang semakin renta ini, lapar bisa menjadi pembunuh. Bukan salah Tuhan membuat takdir. Bukan salah pemimpin yang lalai. Bukan salah kita yang terkadang masih acuh. Bukan salah siapa. Sebab, menyalahkan adalah sikap yang menertawai kekerdilan sendiri.

Di Indonesia, kasus balita busung lapar dan bayi kurang gizi mencapai angka yang mengkhawatirkan. Sekitar 25 persen penderita di antaranya meninggal. Ramainya bursa kampanye untuk pemilihan kepala daerah, bahkan kampanye tersembunyi pemilihan presiden yang masih jauh pada 2009, telah menghabiskan uang miliaran rupiah. Tujuan utamanya, mencari dukungan! Seperti yang sudah-sudah, pergantian kepemimpinan bak aroma sedap malam yang harumnya mudah hilang dalam sekejap.

Menjadi pemimpin adalah tugas mulia. Namun, jika ada pemimpin yang tidak tahu bahwa terdapat 20.000 lebih balita meninggal di antara 210 juta lebih rakyatnya, ini sangat ironis. Jumlah itu bukan angka kematian yang disebabkan penyakit umum, tapi lapar. Ya, rakyat lapar!

Andai ada pemimpin yang tulus menengok langsung wajah-wajah lesu tanpa gairah karena lapar di Wamena, Kupang, Ponorogo, Kendari, Sampang, Boyolali, atau di mana pun di area kekuasaannya. Tanpa jas, tanpa dasi, tanpa basa-basi. Tanpa omong kosong tentang birokrasi kompleks. Satu bangsa, sakit satu anggota badan, terasa di seluruh tubuh. Mereka butuh makanan, bukan janji kesejahteraan. Orang lapar hanya terpikir satu kata, makan.

Manakala satu kaki saya tak mampu menyangga badan untuk menunaikan shalat Jum'at kala itu, merebah menghadap kiblat mengucap syukur dalam empat rakaat dzuhur ini. Teringat, bayi perempuan berusia empat bulan di sebuah kampung di Nginden, Surabaya, yang menderita hydrocepallus. Bantuan dhuafa dari sebuah lembaga amil untuk keluarga bayi tersebut menggerakkan nurani saya. Saya yang tidak punya apa-apa, akhirnya menjual ponsel lawas saya karena keinginan untuk melihat bayi cantik tersebut bisa survive. Meski, uang tersebut tak ada artinya buat biaya pengobatannya. Saat menggendongnya, keharuan membuncah kala teringat pada foto bocah malang di Afrika tersebut. Bahagia sekali melihat ibu dari bayi itu tersenyum dan memeluk tubuh saya.

Anak kita akan meniru...


Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan.

Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah.
Justify Full
Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini." Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan.

Di sana , sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya.

Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?".

Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.."

Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, air mata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka.Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.

Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu. Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.

Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak..

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk.

Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi.

Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu.

Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan,
ia belajar terus merasa bersalah.


Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar.

Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri.

Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi.

Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan.

Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin.

Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri.

Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan,
ia belajar
mencari cinta di seluruh dunia.

Betapa terlihat di sini peran orang tua sangat penting karena mereka diistilahkan oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat melesatkan anak-anak dalam menapaki jalan masa depannya.

Tentu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini dan tentu kita selalu berharap generasi yang akan datang harus lebih baik dari kita... Amiin

Indahnya berbagi

Pada suatu pagi seorang filsuf bertanya kepada muridnya :
Filsuf : Kalau seandainya saya memiliki 1 buah apel dan kamu memiliki 1 buah apel, kemudian kita tukar apel kita maka berapa banyak apel yang saya punya dan anda punya?
Murid : Tetap 1 buah apel guru.
Kemudian sang filsuf bertanya kembali :
Filsuf : Sekarang kalau seandainya saya memiliki 1 buah ide dan kamu memiliki 1 buah ide, kemudian kita tukar ide kita maka berapa banyak ide yang saya punya dan anda punya?
Murid : Masing-masing mempunyai 2 buah ide guru.
Filsuf : Begitulah indahnya berbagi pengetahuan dan pengalaman, bayangkan apa yang terjadi kalau semua orang mau berbagi kepada orang lain? Setiap orang akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berlipat-lipat jumlahnya dan tentunya semakin bijaksana-lah dia.

Minggu, 12 April 2009

Ingin tahu?!... "Baca dong"


Ini upaya peningkatan minat baca di beberapa negara. Saya cuplik dari renungan Toeti Adhitama yang ditulisnya pada Jumat, 12 September 2008. Toeti mendapatkan data ini dari seminar internasional Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) bertema "Reading for All". Organisasi sosial GPMB berdiri Oktober 2001, diprakarsai antara lain oleh Perpustakaan Nasional RI dan Departemen Pendidikan Nasional. Sudah 8 tahun umurnya lho?

MALAYSIA

Tentang keteladanan orang tua, Pustaka Publik di negeri Serawak, Malaysia, menyiasatinya dengan meminta kerja sama orang tua untuk menanamkan kebiasaan membaca. Orang tualah yang dipinjami buku. Dalam beberapa minggu, petugas Pustaka Publik datang kembali untuk mengganti buku-buku lama dengan yang baru.

JEPANG

Mereka sependapat bahwa meningkatkan minat baca bisa dilakukan dengan menumbuhkan kebiasaan membaca secara disiplin lewat jalur pendidikan formal. Pembicara dari Jepang, misalnya, mengatakan mereka sekarang memiliki prinsip; teman duduk terbaik adalah buku. Di mana-mana di tempat-tempat umum kita melihat mereka membaca. Kebiasaan itu terpelihara. Sekolah-sekolah di Jepang mewajibkan para siswa membaca selama 10 menit sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Metode pendidikannya dibuat sedemikian rupa sehingga para murid terdorong aktif membaca.

BELANDA

Di Belanda, peningkatan minat baca disiasati dengan mengharuskan para siswa memperkaya pengetahuan dengan membaca, ditunjang sistem perpustakaan yang memenuhi kebutuhan mereka.

SINGAPURA

Di Singapura, minat baca para siswa ditumbuhkan lewat kurikulum. Misalnya guru mengharuskan siswa menyelesaikan pekerjaan sekolah dengan dukungan sebanyak mungkin buku.

AUSTRALIA

Di Australia, para siswa dibekali dengan semacam kartu untuk menuliskan judul buku yang dibaca. Catatan hasil membaca dan penilaian atas buku yang dibaca dilakukan setiap hari, sebelum kelas dimulai. Guru menyuruh setiap siswa menceritakan isi buku yang telah dibacanya. Sistem ini sekarang diberlakukan juga di sekolah-sekolah Indonesia yang berafiliasi dengan sekolah-sekolah Australia.

INDONESIA?
....
Mungkin orang-orangnya tidak ingin tahu jadi banyak yang malas baca paling klo ingin tahu nonton tipi aja soalnya udah ada gambar dan suaranya tinggal duduk-duduk manis. "Asyik deh"

Salam,
Hernowo

Ngeblog Yuk?!


Berbicara mengenai cara memompa semangat dalam membuat blog, saya punya resep sendiri dalam memelihara agar tetap punya gairah dalam menulis. Resep itu mungkin juga berguna untuk anda.

1. Lekatkanlah blog milik anda dengan satu cap, misalnya blognya pak agus tentang guru, blog si `anu' tentang pendidikan usia dini, blog si `itu' tentang kepala sekolah. Dengan mengambil sebuah cap atau tema besar, akan memudahkan pembaca mengingat dan kembali berkunjung lagi dan membaca blog anda.

2. Selalulah memberi komentar yang bermakna dan positip saat mengunjungi blog lain, yang kita tidak duga adalah, orang yang sama akan memberikan komentar balik ke blog kita, dan akan membuat kita kembali bersemangat dalam menulis.
"Demikian juga, ketika saya berkunjung dan berkomentar di situs Pak Agus Sampurno, di luar dugaan saya, beliau malah merespons komentar saya dengan ungkapan kata-kata yang membuat saya bangga sekaligus membuat hati jadi ketar-ketir pula" dikutip dari blog Akhmad Sudrajat `lets talk about education`

3. Membaca komentar yang orang lain berikan, resapi bahwa betapa sang pemberi komentar merasa terbantu oleh artikel yang kita buat. Dalam budaya membuat blog, keinginan memberikan komentar terhadap artikel orang lain seperti aspek kimiawi yang unik. Artinya orang hanya akan memberi komentar bila mereka merasa (meminjam istilah anak muda sekarang `gue banget'). Jangan lupa (ini yang paling sulit, memberi tanggapan atas komentar yang diberikan). Dengan demikian orang yang berkunjung dan memberi komentar merasa dihargai dan silaturahmi akan terjalin.

4. Jangan menaruh makalah di halaman depan blog. Blog bukan tempat untuk menaruh makalah. Blog adalah refleksi dan tulisan pengalaman yang mungkin menarik bagi orang lain untuk diambil sebagai pelajaran. Buatlah link yang mengarah pada makalah yang anda punya sambil jangan lupa mengatakan kenapa makalah ini menarik dan layak dibaca.

5. Anda adalah editor untuk tulisan diri anda sendiri. Tulisan anda mencerminkan siapa diri anda. Bila anda yang nota bene seorang guru membuat blog, tempatkan diri anda sebagai siswa, orang tua siswa, kepala sekolah, calon orang tua siswa sekolah anda, atau bahkan calon kepala sekolah anda nantinya (bila anda ingin pindah bekerja ke sekolah lain). Bagaimana tanggapan mereka kira-kira membaca tulisan yang anda buat.

6. Jangan menulis terlalu panjang. 300 kata atau kurang sudah cukup. Sudah menjadi karakteristik dari pembaca di internet, bahwa mereka memperlakukan mouse seperti remote control saat orang menonton televisi. Bila terlalu rumit atau berputar-putar tanpa mengesankan mereka pembuat blog ini mau bicara apa? Maka mouse akan bergerak menghakimi dengan beralih ke halaman situs lain. Saingan seorang penulis blog adalah gambar-gambar yang berbicara, video-video yang menarik serta portal berita yang selalu menyajikan berita terkini.

Regards

Agus Sampurno
http://gurukreatif.wordpress.com

"Air Mata Ibu"


Hari ini genap 58 tahun usia Ibuku. Usia yang sudah tidak muda lagi. Dari kerutan di wajahnya terlihat kerasnya perjuangan hidup yang dialaminya. Hari-hari yang dilaluinya selalu dihiasi dengan indahnya perjuangan dan doa. Hal ini telah kubuktikan, bahkan sejak pertama kali ku menatap dunia.

Sekitar 28 tahun yang lalu, saat pertama kalinya ku menatap dunia, ada skenario indah yang digariskan Allah untuk ku. Ada segumpal daging yang Allah titipkan di dadaku. Segumpal daging yang cukup besar bagi sesosok bayi kecil yang belum mengerti apa-apa. Disinilah awal kurasakan perjuangan Ibuku. Menunggui anaknya di ruang operasi walaupun luka pasca kelahiran belum benar-benar mengering. Melupakan semua lelah dan penat di rumah sakit, hanya untuk memastikan bahwa bayi yang baru saja dilahirkannya selamat dan dapat hidup dengan normal. Tidak cukup sampai disitu, perjalanan hidup yang dijalaninya bukanlah perjuangan yang mudah untuk dilakukan. Mengurus lima orang anak sering membuatnya menjadi seperti itu, karena setiap anak punya cerita tersendiri akan riwayat kesehatannya. Masih jelas dalam ingatanku, beberapa kali Ibuku harus berurusan dengan rumah sakit.

Saat ini, di usianya yang sudah tidak muda lagi, masih segudang masalah yang sering kubebankan padanya. Masalah-masalah yang sudah seharusnya tidak menjadi beban pikirannya lagi. Hari ini, kulihat air mata ibuku menetes lagi. Bukan karena kesedihan yang begitu mendalam, tapi keharuan yang teramat sangat. Keharuan akan kerinduan yang mendalam pada anak-anaknya. Keharuan akan hasil perjuangannya dahulu. Keharuan akan kebahagiaan saat anak-anaknya berkumpul di hari bahagianya. Sudah lama tidak kulihat air mata itu, terakhir kulihat saat kuucapkan permohonan maaf ku dalam rangkaian acara “sungkeman” sebelum akad nikah ku berlangsung kira-kira tiga tahun yang lalu.

Hari ini kurenungi lagi perjalanan hidupku, belum banyak yang bisa kuberikan untuk membahagiakan ibuku. Masih banyak ku berkutat pada permasalahan rumah tanggaku sendiri yang cukup banyak menyita waktu. Sampai suatu saat ku utarakan kegundahanku akan kontribusi yang sangat minim dariku untuk membahagiakannya. Namun jawabnya dengan penuh bijak, “Nak, orangtua itu menyayangi anaknya tanpa mengharapkan pamrih sedikitpun, tidak ada harapan atau keinginan untuk mendapatkan balasan apapun dari anak-anaknya. Apa yang diberikan orangtua itu hanyalah wujud kasih sayang yang tulus untuk anak-anaknya, sebesar apa kasih sayang orang tua, akan terlihat dari perjuangan orangtua dalam membesarkan anak-anaknya. Membalas jasa orang tua tidak akan mungkin bisa dilakukan oleh seorang anak. Yang paling mungkin kamu lakukan adalah membalas jasa orangtua dengan cara melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik kepada anak-anakmu. Didik dan perlakukan anak-anakmu dengan baik jauh lebih baik dari apa yang kamu terima dulu. Melihat anak-anakmu tumbuh cerdas dan berakhlak baik adalah balasan terbaik buat Ibu”.

Ahh.. Ibuku.. Kau tetap bijaksana, sama seperti yang kukenal sejak masa kecilku dulu.
Ya Allah berikanlah Ibuku umur yang barokah, dalam cinta Mu dan limpahan ridho Mu. Berikanlah senantiasa kebahagiaan dalam setiap detik perjuangan nya”.
“Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama robbayanii soghiiro…”

Catur Suryopriyanto
www.sahabatsuryo.blogspot.com


"Ayah, kembalikan tangan Dita....."

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.

Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ....

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Dita yang membuat gambar itu ayahhh.. cantik .... kan !" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?.... Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, " katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.





The Power of LAZY

Sahabat Kehidupan yang baik…

Apakah anda mengalami permasalahan dengan MALAS.. apakah malas menjadi penghambat impian besar anda ? pernahkah anda berusaha meninggalkannya ? atau mungkin bahkan anda melakukan therapy agar rasa malas anda cepat-cepat hilang dari diri anda…

Saya mengatakan SELAMAT kepada anda… ya sekali lagi saya katakan Selamat. Karena anda pernah dan bisa MALAS. Mungkin anda pernah mendengar atau membaca, bahwa kemalasan adalah jurang yang dibuat manusia untuk jatuh kedalamnya. Bisa jadi anda meyakini, malaslah sumber ketidakcemerlangnya hidup anda.

Dengan penuh semagat, sungguh saya ingin sekali menyampaikan keBERUNTUNGAN bagi anda, yang hingga detik ini, atau Bahkan disaat anda membaca tulisan saya ini, anda masih dalam keadaan MALAS. Saya tidak membantah, menghakimi atau bahkan berdebat dengan anda. Apa yang pernah anda yakini, anda dengar dari shahabat anda. Atau anda baca dari buku-buku kiat mencapai sukses. Bahwa Rasa MALAS harus dihindari…

Sementara itu, saya akan menyampaikan kepada anda sekarang, Bagaimana mengunakan rasa MALAS untuk mencapai hal yang anda inginkan. Barangkali anda bertanya-tanya dalam diri, Apakah bisa ? saya menjawab, BISA… ( Bukan harus bisa ya…he…he..) Cara ini telah digunakan oleh orang-orang sukses dibidangnya.

Metode ini saya dapatkan, waktu memperlajari tentang (user brain manual). Sebuah pelatihan yang membahas, bagaimana cara otak manusia berkerja. Dan jika anda mengetahuinya, maka anda dengan sangat mudah menggunakan rasa MALAS sebagai alat pencapaian hasrat terbesar anda… ditambah lagi, Anda tak akan lagi menyesali, kalau anda pernah malas. Tetapi anda akan sangat bersyukur, bahwa anda dikaruniai sebuah kekuatan dahsyat.. “MALAS”

“Manusia telah memiliki sumberdaya untuk sukses”

Baiklah… apakah anda sudah siap mengetahui cara nya ? saya minta mendekatlah. Lebih dekat dan fokus pada laptop atau komputer anda. Karena apa yang akan saya sampaikan akan merubah hidup anda. Keuangan anda menjadi lebih baik (Segera berzakat ya…he..he..) Hubungan anda dengan keluarga, atasan, bawahan, partner kerja akan semakin akrab. Kesahatan fisik dan mental anda jauh lebih baik. Dan kedekatan anda dengan Sang Pencipta bertambah semakin dekat.

Caranya sangatlah mudah, mungkin anda sudah pernah melakukanya ;

Pertama; Control the State;

Jika rasa malas merasuki tubuh dan fikiran anda, maka bersegeralah rubah kondisi fisik anda. Kalau tadinya anda duduk dengan bahu agak turun kebawah. Tubuh anda tak bertenaga. Lemah, Lesu, Letih, Loyo. Sekarang bangkit, berdiri dengan tegak. Lihat keatas, tarik nafas yang dalam, kemudian hembuskan kembali. Lakukan sebanyak 3x atau sampai anda merasa nyaman…

Kedua; Visualisasikan MIMPI anda.

Saya pernah mempraktekkan ini, bersamaan dengan Control The State. dan Hasilnya luar biasa. Anthony Robbins menuliskan dalam bukunya “Awaken The Giant Within”…. ” Salah satu penyebab anda tidak termotivasi, sehingga jadi tidak bersemangat, bermalas-malasan, karena Mimpi-mimpi yang anda tuliskan, anda inginkan, kurang menginspirasi anda untuk bertindak.” Tatkala anda memvisualisasikannya, Anda telah melakukan perubahan besar. Anda telah mengganti fikiran dan fokus, dari tatapan kosong, blank, tidak tau harus melakukan apa. Menjadi terisi gambaran besar akan terwujud nya cita-cita anda. Semakin kuat visualisasi anda, gambar, suara, semakin detil anda melakukannya, semakin powefull pula kasiatnya. Tanpa anda sadari, anda memiliki spirit yang luarbiasanya dari sebelumnya.

Ketiga ; Mulai saat ini MALASlah….

Metode yang ketiga inilah, yang saya maksud diatas. Bagaimana menggunakan energi MALAS mencapai kesuksesan anda. Anda menjadi lebih berpotensi dan powerfull bagi kehidupan anda. Baik dikantor maupun dirumah. Caranya ??? tenang, suatu hal yang saya senangi adalah berbagi Tehnik, Metode dan Cara.

Saya sangat yakin anda sudah tahu, bagaimana persisnya fikiran anda saat MALAS. Dan sudah kita ketahui bersama, Kondisi disaat itu manusia tidak bergairah. Anda menjadi tidak bernafsu melakukan apapun. Nah, sementara itu apakah anda sudah mengenali persis bagaimana kalau anda sedang Malas ?

Good… mulai sekarang ambil energi itu, gunakan kekuatan dan rasa Malas tersebut. Dan perbesar rasa MALAS anda 10 kali lipat dari sebelumnya. Kapan anda kembangkan emosi Malas anda ? Bermalas-malasanlah untuk tidur jam 24.00 malam. Malaslah bangun jam 07.00 pagi. Hilangkan gairah dan semangat anda MENUNDA pekerjaan. Lemas dan loyolah setiapkali anda merasa enggan untuk menelpon prospek. Malaslah untuk merasa takut persentasi. MALASlah mengatakan sebentar lagi dan nanti. Malaslah bernegosiasi dengan impian anda. Malaslah membicarakan keburukan orang lain. Malaslah berfikir tidak positif. Malaslah melakukan hal-hal yang menghambat karir anda, yang menghentikan pengembangan diri anda menjadi Pribadi lebih mulia, Anggun dan Sukses.

Sahabat Sukses… Cepat atau lambat, Anda akan menyadari betapa hebat nya anda setelah anda melakukan ini semua. Kehidupan berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Keuangan anda bertambah lebih banyak. Hubungan anda dengan atasan, bawahan, keluarga dan teman. Jauh lebih dekat, jauh lebih akrab dari sebelumnya. Dan karir anda mengalami peningkatan semakin cepat. ini semua karena anda dan saya sangat ahli dalam hal MALAS. Sehingga mulai sekarang anda MALAS untuk MALAS...

RAHMADSYAH, C.MNLP
Motivator & Trauma Therapist
081511448147

www.rahmadsyah.co.cc

Senin, 06 April 2009

Apa yang kita sombongkan?

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, "Apa yang sedang Anda lakukan?"

Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya." Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain. Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain. Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih bemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita. Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self- esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup.

Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi. Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan. Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.

Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual.Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam.

Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?

Salam dan Sukses Untuk Anda, dari Mas Wigrantoro Roes Setiyadi
email: maswig@gmail.com
mobile: +62818760008 & +62811180898
blog1: http://maswig.blogspot.com
blog2: http://www.insteps.or.id

Aritmatika Politik


Oleh: Jaya Suprana

Anda ingin menjadi presiden Republik Indonesia ?
Jika ya, banyak syarat yang harus dipenuhi: takwa kepada Tuhan; WNI sejak kelahiran dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri; tidak pernah mengkhianati negara, tidak pernah melakukan korupsi dan tindak pidana berat lainnya; mampu secara rohani dan jasmani melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden; bertempat tinggal di wilayah NKRI; telah melaporkan kekayaan kepada instansi berwenang; tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang merugikan keuangan negara; tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; terdaftar sebagai pembayar pajak yang memiliki NPWP dan telah melaksanakan kewajiban membayar pajak selama lima tahun terakhir dibuktikan dengan SPT-PPWP Orang Pribadi; belum pernah menjabat sebagai Presiden selama dua kali masa jabatan; setia kepada Pancasila; UUD 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945; usia minimal 35 tahun; pendidikan paling rendah tamat SLTA atau sederajat; bukan bekas anggota PKI!
Aturan main Pemilu 2009 memaksa para capres bukan hanya memenuhi syarat kualitas pada diri sendiri, tetapi juga syarat kuantitas bagi parpol atau gabungan parpol yang mendukung pencalonannya. Maka, seorang capres harus memiliki kemampuan aritmatika atau kemampuan berhitung. Jenis kemampuan berhitung yang terfokus ke wilayah politik, terutama parpol.

Rekayasa
Pada masa kanak-kanak, saya gemar berorganisasi meski terbatas pada organisasi yang bisa saya kendalikan. Selain perpustakaan, band bocah, perkumpulan olahraga sepeda dan tinju, saya juga mendirikan klub bulu tangkis, terangsang keberhasilan Tan Joe Hok menjuarai All England 1959.
Perkumpulan bulu tangkis itu untuk menampung semangat dan bakat bulu tangkis teman- teman sekelas dan sebaya mulai usia 10 sampai maksimal 15 tahun. Secara berkala, diselenggarakan pertandingan untuk memilih juara. Sebagai pendiri sekaligus ketua, jelas saya ingin menjuarai pertandingan yang saya selenggarakan. Untuk menjadi juara tunggal, saya pesimistis akibat sadar atas keterbatasan kemampuan diri. Maka, peluang bagi saya hanya untuk menjadi juara ganda. Untuk itu, saya harus habis-habisan memanfaatkan hak, kekuasaan, dan wewenang untuk memilih dan menetapkan pasangan yang tentu harus terbaik.
Sebagai ketua, saya juga memiliki kekuasaan prerogatif untuk merekayasa konstelasi babak pertandingan sedemikian rupa sehingga kemungkinan pasangan ganda saya berjumpa pasangan kuat lain di babak final agar minimal posisi runner up teraih pasangan ganda saya.
Perhitungan aritmatika politik di atas kertas seperti itu ternyata berhasil menampilkan pasangan ganda saya sebagai runner up.

Kekuasaan parpol

Pemilihan presiden RI tentu lebih penting dan lebih kompleks ketimbang kejuaraan bulu tangkis di klub yang saya dirikan pada masa kanak-kanak itu.. Namun, pengaruh aritmatika politik bagi saya untuk menjadi runner up klub bulu tangkis anak-anak pada masa lalu pada dasarnya serupa tapi tak sama dengan pengaruh aritmatika politik bagi capres guna menjadi presiden RI saat ini.
Meski presiden dipilih langsung oleh rakyat, UU pemilihan presiden masih memaksakan tiap pasangan calon presiden harus didukung, bahkan resmi dicalonkan parpol atau gabungan parpol yang masih dipersulit klausa: yang memenuhi syarat. Klausa ini rawan menjadi batu sandungan bagi capres yang hanya memenuhi syarat administratif- kualitatif tanpa memerhatikan, apalagi memperhitungkan syarat kuantitatif yang harus dipenuhi parpol atau gabungan parpol pendukung pencalonan dirinya.
Seorang capres harus beraritmatika politik dalam memilih parpol atau gabungan parpol yang secara kuantitas memenuhi syarat untuk mendukung pencalonan dirinya. Sedahsyat apa pun kemampuan, kepribadian, dan popularitas seorang capres yang mengabaikan perhitungan aritmatika politik demi meraih dukungan parpol atau gabungan parpol, dia akan sulit menjadi presiden jika tidak masuk babak final pemilihan langsung.
Seperti dulu, saya pasti gagal masuk babak final kompetisi bulu tangkis jika keliru memilih pasangan dan keliru beraritmatika politik dalam merekayasa konstelasi babak pertandingan! Meski sebutannya megah: pemilihan langsung oleh rakyat, sebenarnya secara konstitusional parpol masih memiliki kekuasaan dan wewenang absolut untuk memilih dan menentukan siapa layak atau tidak layak dipilih langsung oleh rakyat. Selama UU pemilihan presiden masih memaksakan capres didukung parpol atau gabungan parpol yang memenuhi syarat kuantitatif, rakyat harus rela untuk hanya menerima sisa-sisa capres yang telah dikunyah dan dicerna para parpol atau gabungan parpol.

http://cetak. kompas.com/read/xml/2009/03/14/04345116/aritmatika.politik

Lagu anak-anak

*Anda tahu kenapa Indonesia tidak maju2 ??*

Karena rakyat Indonesia sejak dini sudah di doktrin dengan lagu2
yang
tidak bermutu & mengandung banyak kesalahan,
mengajarkan kerancuan, dan
menurunkan motivasi.
Mari kita buktikan :

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya…
merah, kuning, kelabu.. merah muda

dan biru… meletus balon hijau, dorrrr!!!"
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb,
kenapa tiba2 muncul warna hijau?

Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6 !! bukan 5 !!!
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Aku seorang kapiten…
mempunyai pedang panjang…
kalo berjalan prok..prok...
prok…
aku seorang kapiten!"

Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya,
tapi di bait
kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi)
Harusnya dia tetap konsisten,
misal jika ingin cerita tentang sepatunya

seharusnya dia bernyanyi :
"mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)..
kalo berjalan prok..prok..
prok...", nah, itu baru klop!
jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi :
"mempunyai pedang panjang…
kalo berjalan ndul..gondal. .gandul.. atau

srek.. srek… srek.." itu baru sesuai dgn kondisi pedang panjangnya!
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Bangun tidur ku terus mandi..
tidak lupa menggosok gigi..
habis mandi ku
tolong ibu...
membersihkan tempat tidurku.."

Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur.
Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik
dalam
menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru.
Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu
dan tidak langsung
membersihkan tempat tidur
dalam kondisi basah dan telanjang!

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Naik-naik ke puncak gunung..
tinggi. . tinggi sekali..kiri kanan kulihat
saja..
banyak pohon cemara..2X"

Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi,
semangat dan
motivasi!
Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi
tetapi
kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki
lalu jadi bingung dan gak tau mau berbuat apa,
bisanya cuma noleh ke kiri

ke kanan aja, gak maju2!
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Naik kereta api tut..tut..tut..
siapa hendak turut ke Bandung

…Sby..bolehlah naik dengan naik percuma..
ayo kawanku lekas naik..
keretaku
tak berhenti lama"
Nah, yg begini ini yg parah!
mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa

maunya gratis melulu.
Pantesan PJKA rugi terus!
terutama jalur Jakarta-Bandung

dan Jakarta-Surabaya !
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Di pucuk pohon cempaka..
burung kutilang berbunyi..
bersiul2
sepanjang hari dengan tak jemu2..
mengangguk2 sambil bernyanyi
tri li
li..li..li.. . li..li.."
Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2
akan realita yang
sebenarnya.
Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit !

kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang
(catatan: acara lagu
anak2 dengan presenter agnes monica
waktu dia masih kecil
adalah Tra la la
trili li!), bukan burung!
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Pok ame ame..
belalang kupu2.. siang makan nasi,
kalo malam minum
susu.."
Ini jelas lagu dewasa dan tidak konsumsi anak2!
karena yang disebutkan di
atas itu adalah kegiatan orang dewasa,
bukan anak kecil.

Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi,
jadi gak pagi gak malem ya

minum susu!
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Nina bobo nina bobo oh nina bobo…
kalau tidak bobo digigit nyamuk"

menurut psikolog: jadi sekian tahun anak2 indonesia
diajak tidur dengan lagu

yang penuh nada mengancam
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Bintang kecil dilangit yg biru…."
Bintang khan adanya malem,
lah kalo malem emang warna langitnya biru?

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Ibu kita Kartini…....harum namanya"
(Namanya Kartini atau Harum?)
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Pada hari minggu..
kuturut ayah ke kota
naik delman istimewa ku duduk di
muka"
(Nah, gak sopan khan..masa duduk di muka??)
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~
"Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam,
menanam jagung di kebun kita…."

kalo mau nanam jagung,
ngapain dalam-dalam emang mo bikin sumur?

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~
'Pelangi-pelangi alangkah indahmu,…
pelukismu agung, siapa gerangan ?"

kan udah tahu yang ngelukisnya si agung,
masih nanya siapa gerangan ?"


wakakakakakakakkaka kakaka